Tanaman tersebut dapat menyejukan ruangan tanpa perlu repot menggunakan pendingin udara. Namun atap bangunan sangat penting kedap air untuk mencegah kebocoran pada bangunan.
Slab roof sudah dipraktekkan dibeberapa negara dan tebilang cukup berhasil. Adapun Negara-negara di Asia yang telah mempraktekkan slab roof sebagai bagian upaya ketahanan pangan dan konsep pertanian kota masa depan yaitu Singapura dan Tiongkok
Dilansir dari portal itb.ac.id (DI SINI), Mahasiswa ITB meraih tinta emas sebagai juara 2 ASHRAE International Competition 2016 dalam kategori Applied Engineering Challenge.
ITB dalam ajang kompetisi tersebut diwakili oleh tim yang beranggotakan Bernard Tristian (Teknik Mesin 2013), Avip Noor Yulian (Teknik Mesin 2013), Daniel Christopher (Teknik Mesin 2013), Dennis Setiawan (Teknik Mesin 2014), dan Victorina Arif (Arsitektur 2013).
Mahasiswa ITB mengusung karya dengan judul "Low-Energy Paddy Vertical Farming Concept". Mereka membuat karya yang bisa diaplikasikan pada pertanian Indonesia dengan arah pemanfaatan ruang gedung bertingkat dengan energi yang lebih efisien.
Konsepnya bangunan 10 lantai ini dilengkapi lorong cahaya, solar dome (prisma) yang diatur sedemikian rupa agar sudut dan arah sesuai dengan ukuran dome.Â
Pengukuran intensitas cahaya sangat penting pula dalam hal ini. Beberapa detail yang diperhatikan adalah ukuran lumen per hari, ventilasi, air, dan solar cell.
Dibandingkan pertanian konvensional, apa yang mereka tawarkan dengan penghematan energi dan ruang vertikal manghasilkan produktivitas padi yang sama dan tidak memerlukan pasokan listrik tambahan.
Selain itu sistem ini diharapkan akan memperpendek rantai distribusi yang berimbas pada penekanan biaya produksi dan menurunkan harga jual. Urban farming di gedung bertingkat merupakan karya yang inovatif dan dapat menjadi konsep pertanian kota di masa depan.