"Setiap orang yang bisa berbicara itu bisa menulis," Pepih Nugraha (Founder Kompasiana)
Rekan kerja, tetangga, teman komunitas ada saja yang mengungkapkan bahwa menulis itu sulit. Ada yang mengungkapkan untuk bisa menulis harus orang memiliki imajinasi dan daya khayal. Selain itu, ada juga yang menyampaikan bahwa orang yang bisa menulis itu orang yang memiliki minat dan bakat untuk menulis. Apakah memang begitu ?
Tidak salah dan juga tidak juga harus selalu begitu. Bila saya melihat dan memperhatikan di tempat kerja / teman di komunitas / tetangga / teman sekolah dan kuliah banyak pula yang mengekspresikan diri melalui sosial media apakah itu status ataupun caption foto/video. Berarti sebetulnya bisa, hanya saja baru tulisan singkat di sosial media.
Ketika seluruh unit kerja dipaksa untuk membuat Analisis Beban Kerja, Faktor Resiko, Standart Operasional oleh manajemen Rumah Sakit tempat saya kerja, ternyata banyak pula yang bisa membuatnya. Ini menunjukkan mereka bisa berfikir menggunakan otaknya dan dituangkan dalam tulisan di excel,.....bisa tooo...
Nah, ada 7 langkah mudah bagi penulis pemula. Langkah-langkah ini tidak sulit untuk dipraktekkan, yang penting mau mencoba jangan Nge-Block (mengatakan tidak bisa sebelum mencoba).
_
1. Penulis Pemula Tinggalkan Ungkapan Dalam Diri Menulis itu Tidak Bisa Saya Lakukan
Tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan bila diri kita sudah nge-block atau mengatakan tidak bisa. Beda antara tidak bisa dengan tidak mau belajar / mencoba. Saya memiliki pengalaman ketika diwaktu yang lalu ditugaskan untuk mengelola sosial media RSKO Jakarta (Maret 2019 s/d Juni 2020). Konsekwensinya saya harus membuat konten flayer setiap hari untuk di upload sosial media (instagram, facebook, twitter).
Saya memiliki keunikan dengan mata yang strabismus (juling) dan Amblyopia (mata yang optimal mengambil alih mata yang tidak optimal / buta sebelah). Ketika di tes menggabungkan gambar oleh psikolog saat akan dipindahkan ke Humas dan PKRS, Â saya mengalami migran (sakit kepala sebelah).