Imunoterapi Terobosan Inovatif Pengobatan Kanker, tapi saya baru mendengarnya di tahun 2019. Saya dan Ibu memiliki pengalaman melihat banyak keluarga pendamping penderita kanker berjuang. Kanker mengingatkan saya sebuah memori yang tidak akan saya lupa seumur hidup.
Waktu itu tahun 2016, saya duduk dilantai samping sebuah mimbar kayu di ruang tunggu Intensif Care Unit (ICU) Rumah Sakit Kanker Dharmais. Saya ingat sekali, sekitar bulan november 2016 saat kejadian itu saya rasakan. Sepasang suami istri dari Papua datang sekitar pukul lima petang membawa kasur lipat dan beberapa tas. Kedua nya bercerita kepada saya demi puteri nya yang menderita kanker darah, sang ayah terpaksa keluar pekerjaan di Papua menetap di Jakarta.
Ada juga Pak Bejo yang berasal dari Lampung, dia merupakan anggota POLRI yang istrinya dirawat di High Care Unit (HCU) RS.Kanker Dharmais. Beliau telah mengorbankan satu buah rumah, perahu dan mobilnya untuk biaya pengobatan (medis dan tradisional) istrinya yang menderita kanker. Yang membuat daku terenyuh pada pemulangan jenasah istrinya untuk biaya ambulance terpaksa meminjam uang kepada salah satu anggota keluarga yang sama-sama menunggu.Â
Saya dan Ibu selama 6 tahun (2011 s/d 2016) mendampingi almarhum kakak saya yang tumor otak. Saya pun harus 6 bulan tidak masuk kerja (Cuti 3 bulan dan Ijin Masuk Shift Malam) menjaga almarhum kakak yang dirawat intensif di RS Otak Nasional dan RS Kanker Dharmais September s/d desember 2016. Sama seperti kisah banyak para keluarga pejuang kanker, harta benda kami korbankan dan berhutang.
Baca juga : 7 Cara Memberi Dukungan Kepada Penderita Tumor Otak
Pasien dan keluarga akan bertanya dalam diri, akankah ada pilihan pengobatan lainnya lagi ? ... Â ternyata saat ini sudah terdapat terobosan baru dalam pengobatan bagi penderita kanker yaitu imunotarapi.
Awalnya saya berfikir bahwa Imunoterapi memiliki kemiripan dengan kemoterapi. Ternyata imunoterapi ini merupakan salah-satu terapi bagi penderita kanker. Pengobatan kanker beragam terdapat beberapa metode yakni ; pembedahan, radioterapi, hormonterapi, herbal dan metode kemoterapi. Untuk metode terakhir yang saya sebutkan dapat menyebabkan rambut rontok, mood swing, mual, penurunan nafsu makan dan efek samping lainnya.Â
_
Kanker dan Datanya
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel - sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan akan terus membelah diri. Sel-sel tersebut lalu menyusup ke jaringan sekitarnya dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, serta menyerang organ-organ penting dan syaraf tulang belakang.
Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang menjadi salah-satu penyebab kematian jutaan penduduk didunia. Pada tahun 2018 tercatat 18,1 juta kasus baru kanker didunia dengan angka kematian sebesar 9,6 juta tahun 2018.Â
Adapun di Indonesia, kanker merupakan penyebab kematian ke 2 (dua) penyakit tidak menular. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk ditahun 2013 menjadi 1,8 per 1000 penduduk pada tahun 2018.Â
_
PD-L1 Sang Kamuflase Penyebab Kanker
Saya sempat membaca di www.kalahkankanker.com (DI SINI) bahwa saat ini terdapat terobosan dalam pengobatan kanker yakni Imunoterapi. Terobosan itu merupakan standar baru dalam pengobatan kanker yang bekerja dengan cara mengembalikan kemampuan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri agar dapat melawan sel kanker.
Bila digambarkan, dalam kondisi normal, sistem imun tubuh berfungsi untuk mendeteksi dan menghancurkan sel "asing" Â atau abnormal di dalam tubuh dengan mengerahkan pasukan sel T.Â
Sel T akan mencari semua hal yang berbahaya bagi tubuh lalu akan memindai sel-sel untuk membedakan antara sel yang normal dan abnormal atau 'asing'. Kemudian etika terdeteksi, sel abnormal diserang dan disingkirkan oleh sel T. Tapi itu bila dalam situasi tubuh yang normal.
Tubuh ternyata memiliki siklus imunitas/kekebalan melawan kanker yang terdiri dari 7 tahap:
1. Pelepasan Antigen. Dimulai dengan pelepasan antigen. Ini adalah proses ketika sel kanker mati lalu melepaskan antigen. Pada dasarnya, antigen adalah potongan protein kecil dari sel kanker yang telah mati .
2. Antigen Presentation. Ini adalah tahap ketika antigen diambil oleh antigen presentation cell (sel dendritik), yang kemudian membawa antigen ke tempat pembuangan lokal di kelenjar getah bening .
3. Produksi dan Aktivasi Sel T. Di tahap 3, sel dendritik memberikan potongan antigen pada sel T sehingga kemudian terproduksi dan teraktivasiÂ
4. Perjalanan Sel T. Setelah sel T diaktifkan di tahap 3, mereka masuk ke pembuluh darah dan mencari sel kanker.
5. Infiltrasi Sel T ke dalam Tumor. Â Ketika sel T tiba di lokasi tumor, tugas mereka adalah untuk masuk ke dalam lokasi tumor. Pada dasarnya, sel T harus menghancurkan dinding pertahanan tumor dan menembus masuk .
6. Pengenalan Kanker oleh Sel T. Di dalam tumor, terdapat sel-sel kanker yang akan dikenali oleh sel T yang telah masuk .
7. Sel T Menghancurkan Sel Kanker. Di tahap ini, sel T menjadi aktif untuk melawan sel kanker dan mampu menghancurkannya.
Tubuh kita untuk melawan kanker memiliki siklus imunitas/kekebalan terhadap kanker. Namun, PD-L1 menjadi penghambat sistem imun (sel T) untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker.
PD-L1 berkamuflase untuk menghindari sistem imun, hal ini yang berujung seseorang memiliki kanker. PD-L1 merupakan protein yang terdapat di permukaan sel kanker dan menjadi faktor penghalang (atau disebut immune checkpoint) dalam sistem imun di tubuh kita terhadap kanker.
Ketika berikatan dengan protein lain seperti B7.1 dan PD-1, protein PD-L1 akan menghambat proses pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening. Tidak hanya itu saja PD-L1 juga menghalangi proses penghancuran sel kanker oleh sel T di dalam tumor.
Nah, pengobatan imunoterapi kanker bertujuan mengembalikan fungsi sistem imun dengan cara memblokir ikatan PD-L1 dengan protein lain sehingga sel T dapat mengenali sel kanker dan menghancurkannya.
Imunoterapi kanker bekerja pada tahap pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening dan penghancuran sel kanker di dalam tumor, beberapa contoh imunoterapi kanker yang telah dikembangkan antara lain anti PD-L1, anti PD-1, dan anti CTL4.
_
Imunoterapi Terobosan Terapi Kanker
Pertengahan tahun 2019 saya mendengar akan ada talk show bertemakan tentang kanker, saya pun sangat tertarik untuk datang dan mendapatkan informasinya.Â
Tepatnya pada 25 Juli 2019 saya pernah mendengar dan melihat langsung penjelasan dari para pakar yang menangani penyakit kanker, bahwa saat ini sudah ada sebuah terobosan penyakit mematikan ini. Pengobatan tersebut disebut dengan Imunoterapi.Â
Talk Show tersebut bertempat  di Hotel Raffles, Ciputra World, Jakarta yang bertajuk "Cancer Imunoterapi, The Power Of Today, The Promise Tomorrow" dengan nara sumber DR.dr.ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo dan DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger. MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD).Â
Tambahnya, saat ini terdapat beberapa metode perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi mengandalkan obat-obatan atau sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terdapat metode lain yakni Imunoterapi, metode ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan kanker.
Kekebalan tubuh kita membuat protein yang disebut antibodi. Protein ini menemukan dan menempel pada protein lain yang disebut antigen pada permukaan sel asing di tubuh Anda. Begitu antibodi sudah ada, antibodi akan memberi tahu sistem kekebalan tubuh kita untuk melancarkan serangan terhadap sel asing.
Sistem kekebalan tubuh kita akan memberitahu sel tubuh kita tentang adanya mahluk/benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga sel tubuh dapat membedakan mana yang harus diserang. Sel normal memiliki zat yang disebut checkpoint di permukaannya sehingga memberi tahu sistem kekebalan tubuh Anda untuk tidak menyerang sel normal tersebut.
Sel kanker juga memiliki checkpoint untuk tetap dapat berada di dalam tubuh tanpa harus dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Obat imunoterapi yang disebut inhibitor checkpoint membantu sistem kekebalan tubuh mengenali sel-sel kanker ini sehingga tidak bisa bersembunyi.
Ada beberapa macam metode imunoterapi, yaitu Checkpoint Inhibitors, Cytokine Induced Killer Cell (CIK), dan Vaksin. Saat ini immunoterapi yang sudah banyak dipakai adalah check point inhibitor.
Anti PD-L1 dapat mengembalikan respons imunitas untuk melawan kanker. Jadi, prinsip imunoterapi ini memanfaatkan mekanisme kekebalan sel-sel tubuh kita sendiri untuk melawan kankernya.
Atezolizumab berkerja dengan mengembalikan respon imunitas didalam tubuh pasien untuk menyerang sel kanker dengan profil keamanan yg baik, sehingga meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.
______________________________________
Imunoterapi ini merupakan salah-satu terapi bagi penderita kanker. Pengobatan kanker terdapat beberapa metode yakni ; pembedahan, radioterapi, hormonterapi, herbal dan metode kemoterapi. pengobatan imunoterapi kanker bertujuan mengembalikan fungsi sistem imun dengan cara memblokir ikatan PD-L1 dengan protein lain sehingga sel T dapat mengenali sel kanker dan menghancurkannya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Imunoterapi, Anda dapat berkonsultasi ke dokter yang berkompeten di fasilitas kesehatan terpercaya. Sebelum ke dokter sebaiknya dapat mengunjungi situs http://kalahkankanker.com sebagai bahan informasi berkonsultasi.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H