4. Perjalanan Sel T. Setelah sel T diaktifkan di tahap 3, mereka masuk ke pembuluh darah dan mencari sel kanker.
5. Infiltrasi Sel T ke dalam Tumor. Â Ketika sel T tiba di lokasi tumor, tugas mereka adalah untuk masuk ke dalam lokasi tumor. Pada dasarnya, sel T harus menghancurkan dinding pertahanan tumor dan menembus masuk .
6. Pengenalan Kanker oleh Sel T. Di dalam tumor, terdapat sel-sel kanker yang akan dikenali oleh sel T yang telah masuk .
7. Sel T Menghancurkan Sel Kanker. Di tahap ini, sel T menjadi aktif untuk melawan sel kanker dan mampu menghancurkannya.
Tubuh kita untuk melawan kanker memiliki siklus imunitas/kekebalan terhadap kanker. Namun, PD-L1 menjadi penghambat sistem imun (sel T) untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker.
PD-L1 berkamuflase untuk menghindari sistem imun, hal ini yang berujung seseorang memiliki kanker. PD-L1 merupakan protein yang terdapat di permukaan sel kanker dan menjadi faktor penghalang (atau disebut immune checkpoint) dalam sistem imun di tubuh kita terhadap kanker.
Ketika berikatan dengan protein lain seperti B7.1 dan PD-1, protein PD-L1 akan menghambat proses pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening. Tidak hanya itu saja PD-L1 juga menghalangi proses penghancuran sel kanker oleh sel T di dalam tumor.
Nah, pengobatan imunoterapi kanker bertujuan mengembalikan fungsi sistem imun dengan cara memblokir ikatan PD-L1 dengan protein lain sehingga sel T dapat mengenali sel kanker dan menghancurkannya.
Imunoterapi kanker bekerja pada tahap pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening dan penghancuran sel kanker di dalam tumor, beberapa contoh imunoterapi kanker yang telah dikembangkan antara lain anti PD-L1, anti PD-1, dan anti CTL4.
_
Imunoterapi Terobosan Terapi Kanker