Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 106 x Prestasi Digital Competition (71 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kabar Gembira, Imunoterapi Terobosan Inovatif Pengobatan Kanker

16 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 21 Februari 2020   20:51 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger.MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) I Sumber Foto : dokpri

Pertengahan tahun 2019 saya mendengar akan ada talk show bertemakan tentang kanker, saya pun sangat tertarik untuk datang dan mendapatkan informasinya. 

Tepatnya pada 25 Juli 2019 saya pernah mendengar dan melihat langsung penjelasan dari para pakar yang menangani penyakit kanker, bahwa saat ini sudah ada sebuah terobosan penyakit mematikan ini. Pengobatan tersebut disebut dengan Imunoterapi. 

Talk Show tersebut bertempat  di Hotel Raffles, Ciputra World, Jakarta yang bertajuk "Cancer Imunoterapi, The Power Of Today, The Promise Tomorrow" dengan nara sumber DR.dr.ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo dan DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger. MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD). 

Deskripsi : DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger.MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : DR.dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger.MPH, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) I Sumber Foto : dokpri
Seorang pakar yang hadir menjadi nara sumber DR.dr.ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo menyampaikan dalam talkshow ini "Tubuh akan memiliki mekanisme pertahanan diri (sel imun) bila ada sesuatu yang asing masuk kedalam tubuh. Namun sel imun kita tidak bisa berkerja ketika sel kanker menyerang" ungkapnya. 

Tambahnya, saat ini terdapat beberapa metode perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi mengandalkan obat-obatan atau sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terdapat metode lain yakni Imunoterapi, metode ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan kanker.

Kekebalan tubuh kita membuat protein yang disebut antibodi. Protein ini menemukan dan menempel pada protein lain yang disebut antigen pada permukaan sel asing di tubuh Anda. Begitu antibodi sudah ada, antibodi akan memberi tahu sistem kekebalan tubuh kita untuk melancarkan serangan terhadap sel asing.

Sistem kekebalan tubuh kita akan memberitahu sel tubuh kita tentang adanya mahluk/benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga sel tubuh dapat membedakan mana yang harus diserang. Sel normal memiliki zat yang disebut checkpoint di permukaannya sehingga memberi tahu sistem kekebalan tubuh Anda untuk tidak menyerang sel normal tersebut.

Sel kanker juga memiliki checkpoint untuk tetap dapat berada di dalam tubuh tanpa harus dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Obat imunoterapi yang disebut inhibitor checkpoint membantu sistem kekebalan tubuh mengenali sel-sel kanker ini sehingga tidak bisa bersembunyi.

Ada beberapa macam metode imunoterapi, yaitu Checkpoint Inhibitors, Cytokine Induced Killer Cell (CIK), dan Vaksin. Saat ini immunoterapi yang sudah banyak dipakai adalah check point inhibitor.

Anti PD-L1 dapat mengembalikan respons imunitas untuk melawan kanker. Jadi, prinsip imunoterapi ini memanfaatkan mekanisme kekebalan sel-sel tubuh kita sendiri untuk melawan kankernya.

Atezolizumab berkerja dengan mengembalikan respon imunitas didalam tubuh pasien untuk menyerang sel kanker dengan profil keamanan yg baik, sehingga meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun