Bila kita membaca kontribusi Freeport Indonesia lainnya (DI SINI), Â melalui dana kemitraannya yang dikelola Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sejak Tahun 1996 hingga tahun 2018 telah memfasilitasi 11.000 siswa dalam program beasiswa mulai dari tingkat SD sampai dengan S3 untuk warga asli Papua.
Terdapat 5 asrama didirikan dan telah membangun Balai Latihan Kerja dengan program pra magang, pendidikan untuk dewasa, magang dan Administrasi Niaga untuk D3.
Freeport Indonesia juga membangun sebuah Institut Pertambangan untuk melatih putra dan putri asli Papua. Melalui Institut Pertambangan Nemangkawi yang telah menghasilkan lebih dari 3.000 lulusan.
_
2. Pembangunan Fasilitas Kesehatan Gratis
Di bidang kesehatan bila kita membacanya (DI SINI), Freeport Indonesia telah membangun dan mengoperasikan 2 rumah sakit, 3 klinik umum, 2 klinik spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi 7 suku di Papua.
Freeport Indonesia bersama LPMAK membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) di dataran Tinggi.
Adapun klinik-klinik kesehatan tersebar di beberapa wilayah seperti: SP IX, SP XII, Nayaro, dan Pomako. Secara operasional, klinik-klinik tersebut dikelola oleh CPHMC (sebagai salah satu section dari departemen SLD/CR).
Perhatian pada Kesehatan Masyarakat pun dijalankan yang berfokus pada masalah kebersihan dan sanitasi; pengendalian infeksi dan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan TB; masalah Kesehatan Ibu dan Anak; dan upaya-upaya untuk mengurangi penyakit menular seperti Malaria. Selain itu, LPMAK juga membantu beberapa kampung dalam hal mendapatkan akses ke air bersih.