"InsyaAllah kita akan beli dua Skadron di Renstra berikutnya 2020 sampai 2024. Kita akan beli tipe terbaru Block 72 Viper," kata Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Senin (28/10).
F-16 Viper atau F-16 Block 72 merupakan seri terbaru dan tercanggih dari keluarga besar F-16. Pesawat tempur F-16 sangat populer dan banyak dipakai oleh berbagai negara di dunia.
Tidak hanya TNI AU, banyak negara lain yang mengandalkan F-16 sebagai pesawat tempur untuk menjaga wilayahnya masing-masing. Jumlah pesawat jenis F-16 berbagai tipe di dunia mencapai 3.000 unit lebih. Hal ini merupakan bukti F-16 merupakan pesawat yang amat diminati karena ketangguhannya.
Pesawat itu merupakan generasi paling baru dan paling mutakhir untuk TNI AU bila tiba lebih dulu dari Sukhoi 35 buatan Rusia. Amerika Serikat sebagai negara produsen menyebut seri F-16 Blok 72 itu adalah F.16 yang paling canggih di dunia saat ini.
Hingga saat ini, Indonesia masih mengandalkan pesawat F-16 untuk menjaga langit Indonesia. Jumlahnya cukup banyak, yaitu 33 unit F-16 Fighting Falcon dari berbagai tipe (A/B/C/D).
Lockheed Martin amat gencar menawarkan F-16 Viper ke sejumlah negara. Pengalaman selama 36 tahun sebagai pesawat tempur terlaris di dunia jadi modal mereka. Indonesia pun terkena bujuk rayu untuk membeli pesawat temput generasi 4.5 ini.
Saat ini tercatat Bahrain menjadi pemesan pertama F-16 Viper. Disusul Slovakia yang memesan 14 unit F-16V menggantikan MiG-29 mereka. Taiwan pun tak ketinggalan mengupgrade F-16 mereka menjadi setara blok 72.
_
Kecanggihan F-16 Viper Block 70/72
Lockheed Martin sebagai perusahaan pembuat F-16 Fighting Falcon sekitar tahun 2012 meluncurkan tipe terbaru jet tempur populer ini. Tipe baru ini yakni F-16 Block 70/72 yang dijuluki "Viper".Â
Sang ular ini merupakan produksi F-16 yang terbaru dan tercanggih dari keluarga F-16 yang menggabungkan berbagai kapabilitas dari tipe F-16 sebelumnya. F-16 Viper juga memiliki kemampuan manuver yang lebih baik serta sistem persenjataan yang lebih canggih dari seri-seri sebelumnya.
Beberapa kelebihan yang dimiliki seri ini yaitu radar Active Electronically Scaned Array (AESA) atau radar Array . Jenis radar ini digunakan pula oleh pesawat tempur generasi 5 seperti F-22 dan F-35. Radar ini memungkinkan pilot mendeteksi secara detil posisi lawannya dalam segala kondisi.
Kemampuan operasional makin ditingkatkan, dengan datalink canggih, Pod penargetan dan senjata. Kemudian Navigasi GPS presisi, Integrated Radar Warning Receiver (RWR)  dan Automatic Ground Collision Avoidance System (Auto GCAS).
Pilot F-16 Block 70/72 dilengkapi dengan Joint Helmet Mounted Cueing System II (JHMCS II). Dengan JHMCS II, pilot bisa mengarahkan senjata dan sensor hanya dengan memutar kepalanya.
Teknologi ini berfungsi memyediakan data-data taktis di jet tempur utama. Data-data tersebut bisa membantu pilot saat dalam keadaan kritis sekalipun. Dalam situasi yang kritis, pilot masih bisa membidik dan tidak perlu melihat ke tampilan kokpit untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Mesin perang ini dilengkapi dengan senjata canggih. Dimulai dari sistem target dengan AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod, AAQ-28 Litening II Advanced Targeting Pod, hingga AAQ-32 Integrated FLIR Targeting System.
Tidak ketinggalan Roket atau Senjata Pods, yang terdiri dari roket MK-4, MK-66 2.77-in, APKWS Laser 2.75-in, MK-4, MK-66 2.77-in, roket pod LAU-68/131 dan LAU-3A/5003.
Selain itu F-16 Block 70/72 dilengkapi dengan senjata udara ke udara dan udara ke daratan. Rinciannya, untuk senjata udara ke daratan seperti AGM-65 Maverick/AGM-65 Laser Maverick, AGM-142B Have Lite dan AGM-88 HARM.
Kemudian senjata udara ke udara, seperti IRIS-TAIM-9N/P Sidewinder, AIM-9L/M/S Sidewinder dan AIM-9X Sidewinder, AIM-7F/M Sparrow, AIM-120A/B AMRAAM dan AIM-120C/D AMRAAM
_
F-16 Viper Pengganti terbaik Sang Elang 'Hawk'
Indonesia dalam beberapa tahun kebelakang melakukan peremejaan burung besi. Salah-satu alutsista dirgantara yang telah dilakukan peremajaan ialah penggantian pesawat tempur A4 Skyhawk dengan Sukhoi Su-27 & Su-30 flanker.Â
Selain itu juga F.5 Tiger telah purnabakti yang akan diganti oleh Sukhoi Su-35 Super Flanker. Usia pakai F.5 Tiger sudah terbilang uzur dan acapkali menimbulkan kecelakaan. Ada satu lagi pesawat tempur yang saatnya sudah harus diganti yaitu Hawk 109/209.
Dilansir dari new.okezone.com (30/03/2018), Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna pada saat melakukan kunjungan kerja ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Kamis (29/3/2018). Beliau menegaskan, bahwa pengganti Hawk akan lebih canggih. Pesawat Hawk akan diganti dengan pesawat yang baru yakni pesawat generasi 4.5 (empat setengah).
Untuk pesawat tempur generasi 4.5 yang mengudara saat ini yaitu Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, F-15E Strike Eagle, F-16 Viper, F/A-18E/F Super Hornet, Su-30 varian terbaru, Su-35, Gripen E, MiG-35 dan JF-17 Thunder buatan China-Pakistan yang kini juga akan di-upgrade menggunakan radar AESA.
Indonesia dan Rusia tahun 2018 telah bernegosiasi pengadaan pesawat tempur generasi 4.5 Â yaitu SU.35 super flanker. Pesawat tempur dari blok timur ini bukan untuk menggantikan sang Elang (Hawk 109/209) tetapi menggantikan sang Macan (F.5 Tiger).
Dalam setahun kedepan Indonesia pun harus sudah mempersiapkan pengganti sang Elang (Hawk 109 / 209) yang akan masuk usia 25 tahun mengabdi. Jawaban penggantinya sepertinya akan jatuh ke F-16 Viper sebagai pesawat tempur generasi 4.5 yang paling rasional diadakan.
Dipilihnya F-16 Viper sebagai Pengganti Hawk bisa jadi agar jenis pesawat tempur garis depan tidak terlalu banyak jenis. Di era sebelumnya, pesawat tempur garis depan Indonesia terdiri dari berbagai tipe, dari F-16, F-5, A4 Skyhawk, Hawk 109/209, sukhoi 27 dan sukhoi 30.Â
F-16 Viper merupakan pesawat tempur multirole / multiperan generasi ke 4 salah-satu yang tercanggih. Sistem F-16 Viper dapat mendeteksi ancaman, mencegah dan menindak dari jarak jauh. Jet tempur klasik yang ditingkatkan kemampuannuya ini dirancang untuk ancaman maritim, yang cocok dengan geografis Indonesia.
Pesawat tempur ini dapat mendeteksi kapal laut dalam kondisi yang sulit, menangani pencurian ikan, pengawasan penebangan hutan ilegal, dan pastinya mencegah armada musuh masuk ke wilayah terotorial negara.
_____________
Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web I  Instagram I  Twitter I  email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H