Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membangun Budaya Literasi di Era Gawai Itu Mudah, Kok Bisa?

22 September 2019   17:32 Diperbarui: 22 September 2019   21:46 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Biasakan Literasi Menulis Menggunakan Otak Kanan

Saya pernah bertanya kepada beberapa teman yang merasa sulit untuk menulis "kenapa tidak mau mencoba menulis ?". Salah-satu jawabannya ialah kesulitan memulai di paragraf pertama / awal tulisan.  

Pernah saya coba dengan memberikan secarik kertas dan saya berikan kata kunci sesuai minat teman saya tersebut yakni traveling. Dalam kurun waktu 15 menit tidak ada satu kata pun yang ditulis dikertas tersebut. Ia berucap ia bingung memikirkan mau menuliskan apa.

Kemudian saya sampaikan "sekarang tulis yang mau kamu curhatin kepada saya tentang perjalanan terakhir kamu". Ternyata 15 menit waktu yang saya berikan 2 paragraf sudah dihasilkan.

Deskripsi : Bila kita kesulitan saat memulai menulis, coba gunakan otak kanan I Sumber Foto: technionfriends.nl
Deskripsi : Bila kita kesulitan saat memulai menulis, coba gunakan otak kanan I Sumber Foto: technionfriends.nl

Masih banyak individu yang dalam tahap menulis acapkali menggunakan otak kiri, belum menggunakan otak kanan. Menurut saya, bila dalam menulis kita bagaikan curhat maka kata dan narasi kan hadir di otak kita. 

Anggap saja kertas, telepon pintar, layar laptop / komputer merupakan teman ngobrol sehingga seluruh isi dalam pikiran kita akan muncul. Apakah tulisan kita sudah benar atau belum, bisa kita edit setelah tulisan itu selesai. 

.

6. Literasi Menulis Jadikan Bagian Melepaskan Stres

Pada periode 2011 s/d 2016 merupakan periode cobaan hidup bagi diri saya. Banyak cobaan yang hadir, dari usaha bangkrut berkali-kali, mengurus dan membiayai keluarga yang sakit berat (Almarhum Bapak dan Almarhum Kakak) kemudian meninggal, masalah di tempat kerja, dan menutup hutang-hutang usaha dan keluarga.

Alloh SWT, keluarga, sahabat, tulisan dan traveling membuat saya bertahan dan tidak mengalami masalah kejiwaan. Saat saya menunggu almarhum kakak selama 86 hari di rumah sakit saya melahirkan puluhan tulisan. Bahkan tulisan itu curhatan saya menunggu di rumah sakit tidak pulang-pulang ke rumah. Saya pun menulis fasilitas rumah sakit dimana kakak di rawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun