dr.Nina memaparkan sebuah data tahun 2016 bahwa 73 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. Jumlah kematian akibat kanker 12 % (223,560 jiwa) dari total kematian akibat berbagai penyebab.
Bila saya melihat data yang ditampilkan oleh dr.Nina, Kanker paru penyebab kematian akibat kanker nomor 1 (satu) di Indonesia. Total angka kematian akibat kanker di Indonesia tahun 2018: 207.201 jiwa. Dimana 350.000 kasus baru kanker di Indonesia setiap tahunnya.
Estimasi jumlah kasus baru kanker di Indonesia tahun 2018 dari total populasi 266.794.986 memiliki jumlah kasus baru 348.809 dengan jumlah kematian 207.210.
Ada sebuah mimpi dr.Nina agar semua pemangku kebijakan, praktisi kesehatan, perusahaan farmasi, dan masyarakat bersama-sama membangun kesiapan Indonesia dalam mengembangkan pengobatan kanker yg lebih komprehensif.Â
Pelayanan pasien kanker sangat kompleks, membutuhkan keterlibatan multidisiplin dengan pendekatan interdisiplin. Dengan sistem pembiayaan BPJS seperti saat ini, sangat sulit bagi berbagai layanan kesehatan untuk menjaga komprehensifnya pelayanan kanker dan sulit mencapai overall treatment time yang optimal.
Harapan dr.Nina dalam hal pencegahan, ada nya regulasi Usia Boleh Merokok di Indonesia dengan konsekuensi bagi yang melanggarnya dan masyarakat masih tidak mudah mendapatkan sayuran bebas pestisida untuk membangun pola hidup sehatnya. Selain itu, adanya usaha komprehensif dan masifnya media edukasi kesehatan di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Ia terlihat senang dengan kehadiran Atezolizumab di Indonesia sebagai metode pengobatan kanker.Â
_
Mengenal Imunoterapi Atezoluzumab
Imunoterapi adalah pengobatan yang cukup baru dibandingkan dengan operasi, radiasi, dan kemoterapi. Imunoterapi disetujui untuk mengobati beberapa jenis kanker, tidak untuk semua kanker dan imunoterapi dapat bekerja lebih baik pada beberapa bentuk kanker daripada bentuk kanker lainnya.