Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Alutsista Karya Anak Bangsa, Kemandirian di Bidang Militer

16 Juni 2019   17:03 Diperbarui: 18 Juni 2019   17:51 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Tank Harimau Produksi Pindad I Sumber Foto: Pindad

Optimis itu bisa terwujud bagaimana kita mampu membuat Kapal Selam walaupun masih berkerjasama dengan Korea. Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 yang diresmikan pada 2 Agustus 2017 dan  kapal selam kedua KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea, serta Kapal selam KRI Alugoro 405.

Alutsista Udara Produksi PT.Dirgantara Indonesia

Pernah mendengar N.250 Gatot Kaca yang disiarkan secara nasional saat penerbangan perdananya ? yaks begitu membanggakan Indonesia sudah mampu membuat pesawat terbang sendiri.

Beberapa pesawat di Indonesia produk PT Dirgantara Indonesia ialah CN235, CN295 dan NC212. Bahkan ketiga pesawat tersebut menjadi beberapa produk yang kini menjadi andalan TNI AU. Sejumlah negara Afrika bahkan tertarik dengan pesawat CN 235 dan N 219 produksi PT Dirgantara Indonesia ( PT DI).  CN 235 bahkan sudah dipakai oleh beberapa negara.

Dilansir dari kompas.com (DI SINI) Tahun 2019-2020 empat pesawat sudah dipesan oleh Senegal, Nepal. dan Thailand. dengan rincian Senegal memesan pesawat CN 235 seharga 25 juta dollar AS, Nepal memesan pesawat CN 235 dengan konfigurasi pesawat maritime patrol seharga 30 juta dollar AS sedangkan Thailand memesan dua pesawat N 219 seharga 13 juta dollar AS.

Sampai saat ini PT DI mampu memproduksi 431 pesawat, 48 di antaranya sudah diekspor ke Korea, Malaysia, Thailand, Turki, Brunei Darusalam, Filipina, vietnam dan lain-lain.

Ternyata selain pesawat terbang itu juga ada beberapa jenis helikopter produksi PT DI yang bekerjasama dengan produsen helikopter beberapa negara, seperti Super Puma Familly dan BELL 412 EP. 

Kementerian Pertahanan dan PT Dirgantara Indonesia menandatangani kontrak pengadaan pembelian helikopter. Mesin terbang yang dipesan adalah jenis H225M Cougar sebanyak 8 unit dengan nilai US$ 330 juta. Selain itu 9 unit helikopter serbu jenis BELL-412EPI dengan nilai US$ 183 juta. Cougar ini adalah heli angkut berat yang bekerjasama antara PT DI dengan Airbus. 

Deskripsi : Program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX generasi 4.5 bersama Korea I Sumber Foto : seberr
Deskripsi : Program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX generasi 4.5 bersama Korea I Sumber Foto : seberr

Indonesia selalu mencari cara mendekat ke sumber teknologi dirgantara canggih dengan tujuan mencapai kemandirian industri pertahanan seperti kemampuan membuat pesawat bermesin baling-baling dan helikopter. Saat ini Indonesia dan Korea berkolaborasi sedang melaksanakan proyek pesawat tempur KFX/IFX yang merupakan pesawat tempur generasi 4++ (generasi 4.5) sekelas Typoon, F.16 Viper dan Su-35.

____________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun