Sumber penggerak dari Anoa ialah Mesin dan Transmisi Renault, tetapi opsi lokal sedang dikembangkan lebih lanjut. Mesin Renault yang dimaksud ialah mesin disel turbocharged MIDR 062045 yang berkekuatan 320 tenaga kuda. Anoa juga memiliki sistem peniupan ban yang disentralisasi. Untuk versi Amphibi spesifikasinya, seperti ranpur ini memiliki konfigurasi 6X6 dengan panjang 6 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 2,63 meter.Â
Pindad saat ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.
Produk penelitian dan pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Pindad menghadirkan produk Medium Tank "HARIMAU" yang bekerjasama dengan FNSS (Turki) serta didukung oleh Kementerian Pertahanan RI. Sistem ini dilengkapi senjata Turret 105 mm serta mampu melewati berbagai medan pertempuran.Â
Adapun beberapa produksi Pindad bila kits membaca di Situs resmi Pindad dari lini ranpur yaitu ; Anoa 6x6 Mortar, Anoa 6x6 Command, Kommodo 4x4 Missile Launcher, Komodo 4x4 Battering Ram, Police Water Cannon, Harimau Medium Tank, Badak 6x6, Anoa 6x6 Amphibios, Mine Resistence Sanca 4x4, Anoa 6x6 Recovery, Komodo 4x4 APC Police, Anoa 6x6 APC, Komodo 4x4 Recon, Anoa 6x6 Ambulance, dan Anoa 6x6 logistic.Â
Kapal Perang Produksi PT.PAL
Indonesia merupakan yang secara alamiah merupakan negara kepualauan dan maritim. Keamanan perbatasan laut dan patroli pencurian ikan kini menjadi salah-satu concern pemerintah. Untuk itu hadirnya alutsista laut amat dibutuhkan, apalagi bila buatan karya anak bangsa.
PT PAL menjadi pioner produk dalam negeri dalam pemasok alutsista air dan laut. Beberapa produksi Pt.PAL pun sudah digunakan oleh TNI AL seperti Kapal jenis Kapal Cepat Rudal (PKR) diantaranya KRI Kujang, KRI Beladau, KRI Alamang, KRI Parang, KRI Clurit. Bahkan Indonesia telah mampu membuat kapal trimaran yaitu KRI Klewang.
Adapun kapal patroli laut yang telah berlayar ialah KRI Layang, KRI Anakonda, KRI Taliwangsa, KRI Hiu, KRI Barakuda, dan masih banyak lainnya. Bahkan sudah ada yang di ekspor ke Filipina adalah kapal jenis Landing Platform Dock (LPD). Beberapa kapal TNI jenis ini yang diproduksi PT PAL adalah KRI Banda Aceh dan KRI Banjaramasin.
Memang saat ini Indonesia belum mampu memproduksi kapal perang jenis distroyer, cruiser maupun kapal induk. Tapi bisa jadi dalam beberapa tahun kedepan Indonesia akan mampu membuatnya.