Dalam sepakan kedepan ini pada awal minggu pertama dan kedua Juni 2019 arus mudik lebaran makin meningkat. Pada saat perjalanan mudik lebaran keluarga yang sudah memiliki momongan harus memperhatikan asupan makanan dan kesehatan sang buah hati. Tips mempersiapkan MPASI saat mudik lebaran sebaiknya patut diketahui oleh kedua orang tua.
Untuk itu sepertinya kenapa Danone Indonesia menyelenggarakan edukasi kesehatan bagi para warganet (blogger, influencer, komunitas kesehatan) dan jurnalis dengan tema "Membangun Kebiasaan Makan Yang Baik (Healthy Eating Habit) Sejak Dini untuk Mendukung Tumbuh Kembang Optimal Anak". Edukasi kesehatan MPASIÂ menjelang berbuka puasa yang diselenggarakan pada selasa, 28 mei 2019, di Beranda Kitchen, Jakarta Selatan.
Bagi saya edukasi kesehatan menyangkut MPASI amat penting, apalagi sebagai seseorang yang memiliki pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat. Untuk itu hadir di acara ini bisa menambah wawasan saya, selain itu juga informasi kesehatan MPASI ini dapat saya sebarkan ke masyarakat. Sebaiknya kalian juga ya para pembaca, apalagi momen mudik lebaran infokes MPASI ini akan bermanfaat sekali untuk di share.
Lanjut nya bila dilihat dari data website WHO, saat ini ada 1,9 milyar orang dewasa diatas 18 tahun yang mengalami over weight dan dimana 600 jutanya obesitas. Selain itu terdapat 42 juta anak dibawah umur 5 tahun mengalami obesitas, dan 156 juta anak mengalami stunting.Â
Tidak hanya itu saja, terdapat pula 245 juta wanita usia reproduktif mengalami masalah kekurangan zat besi, 462 juta orang dewasa underwight dan Anak yang kurus sekitar 50 juta.Â
_
Mengetahui Informasi MPASI Amat Penting Karena Banyak MitosÂ
Pak Arif mengungkapkan masalah gizi kurang dan lebih tidak hanya terjadi di indonesia saja, tetapi juga diseluruh dunia. Banyak kasus pada keluarga dengan tingkat ekonomi yang sama dapat memiliki anak dengan masalah gizi yang berbeda. Sebuah hukum alam bahwa setiap hari ada pasangan yang menikah dan setiap hari ada bayi yang dilahirkan. Bahkan kelahiran juga terjadi saat mudik lebaran.
Tambahnya, Indonesia sendiri memiliki populasi jumlah anak sekitar 25 jutaan. Untuk itu Informasi mengenai MPASI amat penting. Indonesia ini negara yang unik karena pola makan dari Aceh sampai Papua itu berbeda-beda, hal ini bisa dilihat dari kekayaan kuliner Indonesia.Â
Yang patut diperhatikan makanan itu tidak hanya tinggi zat gizi tetapi juga harus bisa dinikmati, ini akan sangat dibutuhkan oleh anak-anak periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) ungkapnya .
Bila melihat data Riskesdas 2018 menunjukkan 30,8% balita Indonesia mengalami pendek dan sangat pendek, serta 17,7% balita Indonesia mengalami gizi kurang  dan gizi buruk. Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak khususnya 2 tahun pertama kehidupan menjadi sangat begitu penting.
Ternyata Baby lead weaning sebenarnya itu mitos, karena faktanya bayi tidak boleh dibiarkan makan sendiri tanpa supervisi dari orang tua dengan pengetahuan gizi yang baik. MPASI sebaiknya jangan diberikan secepatnya, disesuaikan dengan kemampuan motorik masing-masing anak.Â
Ada pula mitos tentang menu tunggal yang menggunakan satu pilihan menu saja untuk Bayi. Dr.Frieda menerangkan menurut WHO hanya boleh satu sampai tiga hari saja untuk pengenalan makanan, tekstur dan rasa, adapun untuk hari ke 4 dan 5 ditambahkan dengan protein, daging dan sayur.
Yang patut diperhatikan ialah porsi, tekstur makanan hingga frekwensi makanan pada anak perlu disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan. Beliau menyarankan pada orang tua untuk anak pada usia 6-7 bulan sebaiknya mengkomsumsi makanan yang dihaluskan dan disaring agar tekstur lumat dan kental.
Sedangkan pada usia 8-9 bulan diberikan makanan yang dilumatkan. Untuk usia 9-12 bulan diberikan makanan bertekstur agak kasar dan lunak dicincang kasar dan pada anak usia 1 tahun dapat diberikan makanan keluarga. Kebutuhan gizi anak usia pengenalan makanan padat terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, hingga vitamin dan mineral.
Dr.Frieda memperingatkan sebaiknya tidak memberikan makanan yang pedas dan berbumbu tajam, buah yang terlalu asam, makanan yang mengandung gas, hingga makanan yang mengandung banyak gula, garam, penyedap rasa, hingga lemak jenuh.
_
Memperhatikan MPASI Saat Mudik Lebaran
Pada saat mudik lebaran banyak hal yang patut dipersiapkan termasuk barang bawaan bagi buah hati. Bagi orang tua yang memiliki balita juga harus mempersiapkan mulai dari pakaian, ASI, Makanan Pendamping ASI (MPASI) agar anak tetap mendapatkan asupan makanan kedalam tubuh.
Dr.Frieda menerangkan sebaiknya MPASI disimpan dalam suhu antara 4 sampai 60 derajat celcius. Kemudian waktu maksimal penyimpanan MPASI adalah selama dua jam setelah makananan selesai dimasak.Â
Adapun MPASI yang disimpan dalam kulkas sebaiknya disimpan hingga satu hari jika mengandung daging, telur, serta ikan. Sedangkan yang mengandung sayur dan buah dapat disimpan lebih lama hingga dua hari.Â
Yang patut diperhatikan ialah pengaturan suhu kulkas di bawah 4 derajat celcius dan suhu freezer dibawah 18 derajat celcius. Agar kualitas MPASI tetap optimal segera pisahkan MPASI yang telah jadi dengan bahan-bahan yang belum matang dan alat-alat makan.
Bagi orang tua juga tak perlu banyak pusing soal MPASI saat perjalanan mudik. Jadilah orangtua yang bahagia saat traveling / mudik lebaran bersama anak, maka kebahagiaan Anda juga akan menular kepadanya.
Selamat mudik, semoga mendapatkan kebahagian di tanah kelahiran.
--------------------------------------------------------------
Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Blog [DI SINI] , Twitter [DI SINI] , Instagram [DI SINI]
Email : mastiyan@gmail.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H