Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

RSKO Jakarta isu Pindah ke Belanda, Pegawai dan Pasien Narkoba Mulai Resah

7 April 2019   12:01 Diperbarui: 10 April 2019   18:31 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Airplane I Sumber Foto : Pixabay

Daku saat pertamakali menjadi pegawai baru di RSKO Jakarta ditahun 2005 menempati bangunan baru RSKO Jakarta. Dimana sebelumnya juga mengalami masalah yang sama di kawasan RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Tahun 2009 secara final seluruh pelayanan RSKO Fatmawati berpindah ke RSKO Jakarta dikawasan Cibubur. 

Bisa dibilang informasi pindah ini membuat banyak pegawai RSKO Jakarta resah dan gelisah. Banyak pegawai yang sudah membeli rumah dikawasan yang lebih dekat ke RSKO Jakarta dikawasan Cibubur. Bahkan ada yang membeli di kawasan Cileungsi, Cikeas, Gunung Puteri, Bekasi bahkan Jonggol yang juga terbilang jauh dari RSKO Jakarta sendiri namun masih satu jalur jalan.

Bahkan ada pegawai yang sudah memiliki rumah di Tangerang pindah ke kawasan yang dekat dengan Cibubur, tapi sekarang harus pindah lagi. Pindah rumah ternyata bukan hal sepele karena banyak hal yang di urus dari data kependudukan, bpjs, kendaraan, sekolah anak, MENJUAL PROPERTY, dll. 

Buat daku yang tinggal di Cikeas bila menggunakan google map jarak tempuh nya sekitar 61 km ke kawasan Tangerang tempat dimana RSKO Jakarta akan dipindahkan. RSKO Jakarta (Cibubur) ke rumah ku di Cikeas berjarak 18 km. Saat itu daku membeli dikawasan Cikeas karena mendekatkan ke tempat kerja menggunakan pinjaman Bank untuk uang muka dan biaya renovasi yang belum lunas sampai hari ini.

Bagi banyak pegawai yang memiliki keadaan yang sama dengan daku, bila mengikuti sesuai saran manajeman dengan membeli rumah disana berarti membuat kami tidak akan putus dari hutang / pinjaman. Banyak yang berfikir ialah solusi pindah kerja. Bahkan ada yang berfikir mengundurkan diri bila solusi pindah tidak diberikan. 

Penghasilan kami di RSKO Jakarta bisa dibilang cukup tetapi tidak sebesar Rumah Sakit-Rumah Sakit pemerintah lain. Untuk itu banyak yang memiliki pekerjaan tambahan untuk menambah uang dapur karena sudah bukan hal yang aneh SK PNS disekolahkan. 

Untuk beberapa pegawai pria (kepala keluarga) solusinya berkerja sambilan dari wirausaha, ojek online, double job di rumah sakit lain, pengajar, blogger, bisnis online dan lainnya. Bahkan penghasilan tambahan tersebut yang daku ketahui ada dari beberapa teman melebihi pendapatan di RSKO Jakarta yang cukup. Apakah mereka mau mengorbankan ini !!!!!

Berkerja sambilan merupakan bagian dari insting manusia untuk bertahan hidup dari sebuah situasi. 

Apakah ada baiknya Pemerintah Pusat menggunakan analisis SWOT untuk perpindahan lokasi one stop service dibidang Napza / Penyalahguna Narkoba ini .... 

Sebetulnya pegawai RSKO Jakarta yang masih tersisa sekarang (tidak meminta mutasi/gagal mutasi) merupakan pegawai yang sudah rela berkerja di RSKO Jakarta dengan keadaanya dan pendapatannya. Ada satu hal yang membuat mereka bertahan, dekat rumah dalam arti sesungguhnya.

Yang patut dikhawatirkan ialah konselor adiksi (konselor di unit rehabilitasi narkoba yang menangani perubahan prilaku pasien di rehab) yang baru PNS hanya 1 orang, sekitar 13 orang lainnya masih tenaga kontrak /perjanjian kerja , apakah mereka mau pindah juga ??? .... daku harap sih mereka bersedia pindah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun