Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Perpustakaan Membantu Blogger Cegah Blogpost Hoax

9 Maret 2019   22:01 Diperbarui: 10 Maret 2019   06:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Sistem layanan perpustakaan berbasis IT yang aman I Sumber foto : Perpustakaan Unsyiah

Dilansir dari kompas.com (DISINI), berdasarkan hasil penelitian perpustakaan nasional tahun 2017, rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit. Sedangkan, jumlah buku yang ditamatkan pertahun rata-rata hanya 5-9 buku.

Deskripsi : Banjirnya informasi juga mengakibatkan banjir hoax, untuk itu jumlah menit baca harus ditingkatkan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Banjirnya informasi juga mengakibatkan banjir hoax, untuk itu jumlah menit baca harus ditingkatkan I Sumber Foto : dokpri
Kebanyakan masyarakat Indonesia malas untuk membaca dan mencerna informasi. Itu kenapa mereka jadi begitu mudah share tanpa menyaring informasi terlebih dahulu. Ada berita dari seorang yang dia kenal, dianggap benar tanpa cross check lalu menggunakan jari langsung share. Janganlah pula seorang blogger menjadi penyebar hoax karena kurang membaca. Maka sering-seringlah datang ke perpustakaan.

Perpustakaan sejatinya sebagai pusat informasi dan pembelajaran masyarakat dapat mengambil peran dalam melawan informasi palsu atau hoax. Apabila seorang blogger dapat meningkatkan kualitas membaca, maka akan mampu menekan dan melawan adanya informasi palsu (hoax). Hal itu bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuan literasi informasi

Sejak berkembangnya internet istilah "banjir informasi" telah menjadi hal wajar dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya berdampak pada tersebarnya informasi yang benar dan valid tetapi juga membanjirnya berita palsu dan sampah.

Ayoooo berkunjung ke Perpustakaan.

-----------------------------------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun