Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Perpustakaan Membantu Blogger Cegah Blogpost Hoax

9 Maret 2019   22:01 Diperbarui: 10 Maret 2019   06:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Deskripsi : DR.Paskah Daeli (Kemenko PMK RI), Unggul Sugena ( Relawan TIK ), Bambang Tri S ( KemenKominfo ) dari Kiri ke kanan I Sumber Foto : Dokpri

Sebelum menjadi blogger monetize seperti sekarang, saya ngeblog bergaya diary (catatan pribadi) dimana tulisan itu untuk komsumsi saya sendiri. Awalnya 2008 s/d 2014 saya ngeblog hanya berkisah bagaimana perjalanan saya ke beberapa destinasi wisata dengan minim perbendaharaan kata.

Perpustakaan RSKO Jakarta bisa dibilang mampu menjadikan saya seorang blogger seperti saat ini. Pada bulan februari 2014 saya ditempatkan di Instalasi Publikasi dan Informasi dimana Perpustakaan merupakan bagian dari instalasi ini. Saat itu tugas saya membangun konten bagi sosial media yang baru dirintis oleh RSKO Jakarta.  

Setahun (2014) bertugas di Instalasi Publikasi dan Informasi dimana ada perpustakaan RSKO Jakarta didalamnya membuat saya banyak membaca dan menambah jumlah perbendaharaan kata. Sangat penting bagi seorang blogger ialah tidak kehabisan kata-kata untuk ditulis pada blogpost yang nantinya dibaca orang lain.

Perpustakaan RSKO Jakarta membantu saya untuk berfikir sebelum sharing. Dalam diri menuntut haruslah mendapatkan referensi yang benar dan terpercaya. Itu kenapa seorang blogger tidak hanya pandai menulis tetapi juga harus sering membaca. Ruangan ini membangun diri saya sebagai pemberi informasi yang baik. 

Alhamdulillah diri saya mampu berprestasi dan mendapatkan pengalaman yang tidak banyak orang rasakan sebagai seorang blogger. Salah-satu faktornya memperbanyak menit membaca buku/referensi/koran/dll.

Baca juga : Hal-Hal Berkesan Ketika Menikmati Diri Menjadi Blogger

Sebagai blogger pada tahun 2017 saya mendapatkan kesempatan hadir dalam acara sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui medsos bersama penggiat sosial media dan netizen di Golen Boutique Hotel, Jakarta. 

Deskripsi : Deskripsi : DR.Paskah Daeli (Kemenko PMK RI), Unggul Sugena ( Relawan TIK ), Bambang Tri S ( KemenKominfo ) dari Kiri ke kanan I Sumber Foto : Dokpri
Deskripsi : Deskripsi : DR.Paskah Daeli (Kemenko PMK RI), Unggul Sugena ( Relawan TIK ), Bambang Tri S ( KemenKominfo ) dari Kiri ke kanan I Sumber Foto : Dokpri
Acara tersebut diselenggarakan pada, 27 Juli 2017, yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi & Informatika RI, dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI.

Deskripsi : Isu Hoax yang paling banyak beredar di sosial media pada tahun 2017 I Sumber Foto : Mastel 2017
Deskripsi : Isu Hoax yang paling banyak beredar di sosial media pada tahun 2017 I Sumber Foto : Mastel 2017
Sebagai seorang blogger sekaligus content writer kesehatan, saya pun terkaget-kaget. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi & Informatika RI di tahun 2017 isu hoax di sosial media yang merupakan content kesehatan mencapai 41,2 % hoax. Bahkan untuk content sosial politik 91,8 % hoax dan content SARA 88,6 % hoax. Masuknya kesehatan dalam 3 (tiga) besar content hoax membuat saya shock sebagai blogger yang berkerja di fasilitas kesehatan.

Bisa jadi sudah banyak content kesehatan hoax yang dibaca masyarakat lalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Salah membaca artikel online / blogpost malah dapat memperburuk kesehatan bagi yang membacanya. Untuk itu para pembaca di dunia maya harus pintar-pintar mencari sumber yang benar dan valid.

Tidak hanya bagi para pembaca tetapi juga para blogger, pembuat konten di dunia maya ini haruslah memperhatikan darimana dirinya mendapatkan sumber informasi. Jangan hanya mengutip dari tulisan orang lain ternyata yang menulis itu informasi nya tidak benar atau benar tapi ditambah-tambahkan /dikurangi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun