"Gan apa sih yang lu dapat dari ngeblog ?.." tanya Hary salah satu perawat di RSKO Jakarta di kantin Koperasi Sejahtera RSKO dibilangan Cibubur (11/1/2019)
Pertanyaan-pertanyaan seperti yang diungkapkan oleh Hary sering sekali saya temui. Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan itu lebih tersirat kepada materi apa saja yang didapat sebagai Narablog (Blogger). Bahkan ada yang berani secara langsung menanyakan barang apa saja yang didapat ketika menjalankan aktivitas sebagai Narablog.
Buat saya sendiri itu bukan pertanyaan yang mengejutkan, karena teman-teman melihat aktivitas saya menghadiri kegiatan Blogger gathering di timeline media sosial. Beberapa hari setelah acara kemudian saya share artikel blog di media sosial yang mereka lihat juga. Apa yang mereka tanyakan merupakan keingintahuan atas apa yang saya geluti, minati dan apa yang didapat dari kegiatan itu.
Bila menengok kebelakang ternyata ada banyak hal-hal berkesan ketika menikmati diri menjadi Narablog di era digital. Bisa saya bilang menjadi Narablog merubah diri dan hidup saya sebagai seorang manusia. Narablog saat ini menjadi jati diri saya dan merasa terhormat menjalani aktivitas ini.
Pertama, dengan menjadi Narablog saya dapat bertemu langsung (tatap muka) dengan para penulis yang memiliki kualitas tulisan lebih baik. Pada tahun 2008 sampai dengan 2014 bisa dibilang saya tidak memahami tulisan yang asyik dibaca untuk diri sendiri maupun pembaca.Â
2015 ketika mulai aktif dikegiatan offline Kompasiana, saya bertemu dan menggali ilmu dari para senior langganan juara yaitu Bang Rushan Novaly, Agung Han, Rahab Ganendra, dan Gaper Sandy sehingga tulisan saya makin layak dibaca. Selain para juara saya juga belajar dari penulis buku "Mengembara Ke Masjid-Masjid Pelosok Dunia" Taufik Uieks, editor buku bang Thamrin Sonata, food blogger Sutiono Gunadi, penulis buku traveling & traveler blogger Asita DK dan lainnya.
Pada kegiatan Danone Blogger Academy 2018, saya dilatih menjadi Narablog yang dapat menerapkan gaya menulis story telling, Bahasa Indonesia yang baik dan asyik agar pembaca dapat menikmati tulisan kita, menghindari menulis hoaks, foto yang bercerita sesuai konten blog, konten yang sesuai target dan lainnya. Bahkan di akhir kegiatan artikel "Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengelolaan Air Minum" meraih best story telling bersama dua Narablog lainnya yang merupakan sebuah kejutan bagi saya.
Baca juga : Mengedukasi Pecandu Narkoba Melalui Pengeloalaan Air Minum
Keempat, menghasilkan sebuah buku bagi sebagian Narablog merupakan salah-satu tujuan hidup. Danone Blogger Academy 2018 membuat tujuan saya untuk melahirkan sebuah buku terwujud, walaupun itu buku kompilasi. Buku ini menaungi tulisan 40 Narablog dari angkatan I (2017) dan II (2018) Danone Blogger Academy menyangkut tema kesehatan dengan judul buku "Gizi Penopang Negeri".
Baca juga : Fasility Tour di Rumah Rehabilitasi Narkoba, Bisa Dapat Apa ?
Baca juga : Membuka Tirai Kamar Rehabilitasi Narkoba
Baca juga : RSKO Jakarta Tidak Hanya Pusat Rehabilitasi Narkoba Saja
Alhamdulillah platform Kompasiana memberikan beberapa artikel dengan titel "Artikel Utama" ketika saya posting artikel menyangkut rehabilitasi narkoba dan kegiatan di dalam rumah rehabilitasi narkoba. Dengan artikel-artikel tersebut mampu mengangkat profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dianggap profesi kelas III di Rumah Sakit menjadi lebih terdengar baik di RSKO Jakarta maupun di masyarakat umum.
Keenam, mendapatkan tawaran executif writer dari platform Kompasiana. Narablog pengguna platform Kompasiana yang berjumlah lebih dari 380 ribu akun tidak semua nya bisa mendapatkan kesempatan ini. Tugas saya ketika menjadi executif writer yakni melakukan reportase ala Narablog. Menjadi executif writer tidak bohong ada finansial yang didapatkan.
Ketujuh, melatih diri agar tulisan kita dinilai oleh pihak lain dengan mengikuti lomba blog. Bisa dibilang saya Narablog yang aktif mengikuti lomba blog. Bila dilihat porsinya 30 persen tulisan saya merupakan artikel lomba blog, 40 persen job review, dan 30 persen tulisan organik (bukan monetize).
Banyak Narablog yang enggan mengikuti lomba blog, buat saya kompetisi ini merupakan sarana memperbaiki tulisan kita agar lebih baik. Tidak hanya kualitas tulisan tetapi juga bagaimana membuat tulisan yang diminati perusahaan (brand).Â
Ketika saya tidak mendapatkan rezeki dari kompetisi ini, saya dapat membaca tulisan dari para pemenang lomba blog bagaimana tulisan mereka bisa menang. Dengan kompetisi ini bisa membuat saya bisa belajar dari tulisan orang lain (para pemenang) dan memperbaiki diri.Â
Dari kekalahan saya bisa belajar, Alhamdulilah dari november 2015 sampai dengan januari 2019 mendapatkan rezeki dari lomba blog sebanyak 33 kali (baik juara I, II, III, harapan, favorit, most view).Â
Baca juga : Tips Mendapatkan Rezeki Blog Competition Menggunakan Platform Kompasiana
Kedelapan, menjadi Narablog mampu meningkatkan personal branding. Akhir desember 2018 saya dipanggil oleh pihak manajemen RSKO Jakarta bahwa saya akan di rotasi dari Unit Rehabilitasi Narkoba ke Humas RSKO Jakarta pada bulan Januari 2019. Berdasarkan keterangan Kabag Administrasi Umum saya diminta oleh Direktur Utama RSKO Jakarta untuk mengurusi digital dan media sosial RSKO Jakarta.
Baca juga : Terima Kasih Rehabilitasi Narkoba, Akhirnya Saya Sembuh
Alasannya dipilihnya karena saya seorang Narablog dan aktif di media sosial, padahal saya hanya bisa menulis tidak memiliki kemampuan Information & Technologi (IT) dan design grafis. Ketika saya diajak diskusi oleh Pak Dirut RSKO Jakarta menyangkut optimasi web dan media sosial, itu juga karena saya sebagai Narablog.
Jujur saja saya memperhatikan bahwa Narablog dianggap sesuatu yang keren oleh banyak orang. Bisa jadi karena tidak banyak masyarakat yang mampu menulis, beraktivitas di dunia maya, mendapatkan kesempatan bertemu dengan pejabat negara/public figure/tokoh inspiratif dan menghadiri peluncuran produk-produk terbaru.
Kesembilan, meningkatkatkan jumlah pertemanan. Kesan saya sebagai Narablog ialah dapat memiliki banyak teman dan koneksi dari berbagai bidang, profesi, hobi, perusahaan, dan orang-orang keren. Enaknya di dunia Narablog itu tidak ada yang namanya Narablog senior, Narablog pemula, Narablog profesional. Semuanya dalam pertemanan ini setara dan menganggap dirinya adalah orang biasa.
Kesepuluh, ngeblog menjadi cara menghindari stress. Saya merupakan saksi hidup bagaimana ngeblog dapat melepaskan pikiran akan tekanan hidup. Tahun 2011 sampai dengan 2016 saya mengalami cobaan dan tempaan yang luar biasa. Pundi-pundi sumber rezeki di dunia usaha (bisnis online) turun drastis (bangkrut), mendapatkan konflik di tempat kerja berujung hukuman dan alamarhum Kakak & almarhum Bapak sakit keras yang membutuhkan biaya sangat besar yang masih ditanggung sampai hari ini.
Menjadi Narablog menyelamatkan jiwa ini. Saat-saat genting selama tiga bulan berada di Rumah Sakit (RS.Otak dan RS.Dharmais) pada tahun 2016 menunggu kakak yang dirawat karena penyakit tumor otak menghasilkan 17 tulisan di platform blog. Tulisan-tullisan yang saya buat dapat mengurangi kebosanan, pikiran yang membuat stress, dan home sick.
--------ooo00ooo--------
Terhitung 11 tahun sudah saya menjadi Narablog sejak 2008. Bulan Januari  2018 saya memiliki resolusi menggenapkan 30 kali memperoleh rezeki dari lomba blog di tahun 2018. Ternyata saya dapat memenuhinya dengan meraih 32 rezeki dari lomba blog (november 2015 s/d desember 2018). Pada tahun 2019 saya menetapkan resolusi yang ingin dicapai sebagai seorang Narablog, yaitu ;
Pertama, mampu menulis rata-rata dua tulisan per minggu. Saat ini saya baru menulis 5 sampai dengan 6 tulisan perbulan. Memang saya pernah menulis hingga 12 artikel perbulan, namun itu bila sedang banyak tawaran job review. Saya tidak ingin terlalu muluk-muluk karena mulai januari 2019 akan memiliki pekerjaan yang lebih padat di depan komputer dibandingkan pekerjaan sebelumnya.
Kedua, bisa mengajak tiga orang pegawai di RSKO Jakarta menjadi Narablog. Sebagai seorang Narablog pastinya memiliki keinginan untuk dapat menyebarkan virus menulis kepada orang lain. Di RSKO Jakarta baru satu orang yang mampu saya bujuk menjadi seorang Narablog.Â
Ketiga, memperbanyak tulisan topik kesehatan menyangkut penyalahgunaan narkoba. Saya menyadari tulisan menyangkut topik penyalahgunaan narkoba masih terbilang jarang. Berkerja di fasilitas kesehatan yang menangani pecandu narkoba merupakan kesempatan besar.
Keempat, 10 kali meraih rezeki lomba blog di tahun 2019. Sampai tanggal 12 Januari 2019 Alhamdulilah telah mendapatkan satu kali rezeki lomba blog yaitu SAKUKU BCA-Kompasiana. Tahun 2018 lalu, saya mendapatkan 8 kali rezeki dari lomba blog.Â
Semoga resolusi tahun 2019 sebagai Narablog dapat tercapai. Resolusi 2019 yang saya tetapkan merupakan harapan yang sangat mungkin saya capai dan saya optimis menggapai nya. Saya tidak ingin terlalu muluk-muluk karena saya sendiri berkerja sebagai Aparatur Sipil Negara dan belum menjadi full time blogger.Â
--------ooo00ooo--------
Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H