Dari kekalahan saya bisa belajar, Alhamdulilah dari november 2015 sampai dengan januari 2019 mendapatkan rezeki dari lomba blog sebanyak 33 kali (baik juara I, II, III, harapan, favorit, most view).Â
Baca juga : Tips Mendapatkan Rezeki Blog Competition Menggunakan Platform Kompasiana
Kedelapan, menjadi Narablog mampu meningkatkan personal branding. Akhir desember 2018 saya dipanggil oleh pihak manajemen RSKO Jakarta bahwa saya akan di rotasi dari Unit Rehabilitasi Narkoba ke Humas RSKO Jakarta pada bulan Januari 2019. Berdasarkan keterangan Kabag Administrasi Umum saya diminta oleh Direktur Utama RSKO Jakarta untuk mengurusi digital dan media sosial RSKO Jakarta.
Baca juga : Terima Kasih Rehabilitasi Narkoba, Akhirnya Saya Sembuh
Alasannya dipilihnya karena saya seorang Narablog dan aktif di media sosial, padahal saya hanya bisa menulis tidak memiliki kemampuan Information & Technologi (IT) dan design grafis. Ketika saya diajak diskusi oleh Pak Dirut RSKO Jakarta menyangkut optimasi web dan media sosial, itu juga karena saya sebagai Narablog.
Jujur saja saya memperhatikan bahwa Narablog dianggap sesuatu yang keren oleh banyak orang. Bisa jadi karena tidak banyak masyarakat yang mampu menulis, beraktivitas di dunia maya, mendapatkan kesempatan bertemu dengan pejabat negara/public figure/tokoh inspiratif dan menghadiri peluncuran produk-produk terbaru.
Kesembilan, meningkatkatkan jumlah pertemanan. Kesan saya sebagai Narablog ialah dapat memiliki banyak teman dan koneksi dari berbagai bidang, profesi, hobi, perusahaan, dan orang-orang keren. Enaknya di dunia Narablog itu tidak ada yang namanya Narablog senior, Narablog pemula, Narablog profesional. Semuanya dalam pertemanan ini setara dan menganggap dirinya adalah orang biasa.
Kesepuluh, ngeblog menjadi cara menghindari stress. Saya merupakan saksi hidup bagaimana ngeblog dapat melepaskan pikiran akan tekanan hidup. Tahun 2011 sampai dengan 2016 saya mengalami cobaan dan tempaan yang luar biasa. Pundi-pundi sumber rezeki di dunia usaha (bisnis online) turun drastis (bangkrut), mendapatkan konflik di tempat kerja berujung hukuman dan alamarhum Kakak & almarhum Bapak sakit keras yang membutuhkan biaya sangat besar yang masih ditanggung sampai hari ini.
Menjadi Narablog menyelamatkan jiwa ini. Saat-saat genting selama tiga bulan berada di Rumah Sakit (RS.Otak dan RS.Dharmais) pada tahun 2016 menunggu kakak yang dirawat karena penyakit tumor otak menghasilkan 17 tulisan di platform blog. Tulisan-tullisan yang saya buat dapat mengurangi kebosanan, pikiran yang membuat stress, dan home sick.
--------ooo00ooo--------