Daku sering mendengar berkali-kali ketika bertemu dengan blogger -blogger dan agency ketika bicara dengan daku "Â ini dia blogger nya K" atau "klo bro Andri mah klo nulis di K". Menurut daku penyebutan "K" buat Kompasiana diluaran sana merupakan trademark.
Nurul Uyuy, Chief Operating Officer Kompasiana menyampaikan saat syukuran 10 tahun Kompasiana bahwa di awal Kompasiana tidak memiliki road map. Awalnya Kompasiana hanya dianggap bagian dari Cooperate Social Responsibility (CSR) dari Group Kompas Gramedia.
Jadi sah-sah saja kan mendompleng brand KOMPAS dan huruf "K" nya..he..he..
3. Menerapkan Sistem Save Otomatis
Banyak kejadian dan cerita para Kompasianers yang membuat tulisan tapi pada  saat ngedraft di Kompasiana menghilang karena lupa belum nge-save. Dari yang mati lampu, tanpa sengaja ke klik tombol back atau tanpa sengaja terklik tanda silang di ujung kanan pada layar.
Ada baiknya Kompasiana meniru MS.WORD dengan sistem save otomatis ketika terjadi kejadian platform tertutup apakah karena mati lampu atau kejadian tidak sengaja. Bisa juga terdapat pengaturan save di settingan yang dapat diatur per 5 menit sekali atau 10 menit sekali.
4. Memahami Keinginan Blogger
Beyond Blogging itulah tagline dari Kompasiana. Bagi kompasianers jaman old pasti mengetahui bahwa tagline sebelumnya sharing and connecting. Para kompasianersnya sebelumnya disebut dengan citizen jurnalis, saat ini karena perubahan tagline "Beyond Blogging" menjadi blogger Kompasiana.
Dengan tagline "Beyond Blogging" maka ada baiknya Kompasiana harus memahami keinginan dari seorang blogger pada umum nya. Ingat sekarang mereka bukan citizen jurnalis tapi BLOGGER Kompasiana.
Jurnalis mereka menulis untuk portal berita, tidak mementingkan siapa dirinya. Kalau Blogger, saya menulis dan tulisan saya ya hasil karya saya. Ada sisi personal dalam diri seorang blogger yang free bukan milik  perusahaan.
Berdasarkan pengalaman Dian Gemiano (Gemi), Chief Marketing Officer dari KG Media di dunia marketing, hadirnya para blogger dan vlogger makin relevan saat ini. Ketika ketersediaan data semakin spesifik,  marketing pun berubah dari one to many menjadi to personal. Channel-channel komunikasi yang sifatnya spesifik seperti blogger dan vloger makin relevan dan diminati brand. Gemi menekankan kata "SAAT INI" dalam setiap ucapannya menyangkut akselerasi.