Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

10 Tahun Kompasiana, Saatnya Mulai Menjaga Para Kompasianers

27 Oktober 2018   22:14 Diperbarui: 28 Oktober 2018   14:22 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara offline Kompasiana yang kemudian disebarkan oleh Kompasianers membuat banyak orang ingin belajar menulis di Kompasiana. Entah kenapa kalau daku sendiri temui, yang bertanya ialah orang-orang yang belum pernah menulis di dunia maya. Ada beberapa teman, baik teman kantor, traveller, coiners ingin seperti daku yang mampu menulis. 

Sebuah impact yang sebetulnya potensi besar bagi Kompasiana bahwa masih banyak orang yang mau menulis bukan karena materi saja. Pangsa pasar terbesar Kompasiana bila daku perhatikan bukanlah full time blogger tetapi para individu yang ingin menulis yang memberi wadah untuk menyalurkan kata-kata. 

Deskripsi : Para Kompasiana yang hadir di acara syukuran 10 tahun Kompasiana I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Para Kompasiana yang hadir di acara syukuran 10 tahun Kompasiana I Sumber Foto : dokpri
Impact lain dari kekuatan offline Kompasiana yang daku rasakan ialah ketika daku mengalami tempaan hidup di tahun 2016. Tahun tersebut daku harus mengurusi almarhum Bapak dan almarhum Kakak yang sakit keras. Puluhan Kompasianers men-support dan banyak yang membantu biaya, ada yang dikoordinir oleh mbak Wardah Fadjri dan mas Satto adapula yang menghubungi daku secara langsung. 

Bahkan diri daku terkaget, ada beberapa Kompasianers yang menghubungi dan mengucapkan meminta maaf mau membantu finansial. Jumlahnya bisa terbilang besar untuk seseorang yang hanya kenal sepintas di acara offline. Salah-satu Kompasianers yang membantu daku dengan nilai finansial yang besar salah-satu penerima award spesific interest Kompasianival 2016, yaitu mbak Rahayu. Entah kenapa saat ini sudah tidak terlihat aktif lagi di kegiatan Kompasiana secara offline.

Itu kenapa daku saat ini masih setia dengan platform ini. Daku mungkin sedikit dari ratusan ribu Kompasianers yang merasakan kedekatan dan impact secara nyata dengan para Kompasianers. Namun tidak banyak juga kompasianers yang mau bertahan untuk tidak menggunakan platform lainnya. Satu persatu bisa jadi berujung menghilang.

Merangkul yang Bisa Dirangkul

Kompasianival 2017 dengan tema "Kolaborasi Generasi", pada Kompasianival 2018 bertema "Beyond Generation". Sangat terlihat bahwa Kompasiana mencoba meraih pasar generasi milenial, generasi X, dan Kids Zaman Now. Daku sangat yakin dari 380 ribu user tidak semuanya masih aktif, perlu strategi khusus menjangkau para kaum milenium yang gemar bersosial media menjadi Kompasianers baru.

Dian Gemiano (Gemi), Chief Marketing Officer dari KG Media menyampaikan "Kita berubah karena bukan semata-mata alasan finansial, karena founder kita memiliki visi mulia mencerdaskan kehidupan bangsa. Bila kita tidak relevan dengan jaman maka visi misi founder Kompas Gramedia akan terhenti. Sangat pentingnya bertransformasi sesuai perkembangan jaman" ungkapnya.

Pernyataan Gemi sama persis dengan yang disampaikan Kang Pepih dan koh Nurul bahwa untuk produk digital 10 tahun itu waktu yang panjang. Dirinya sepertinya bertanya kepada kami yang hadir, mau dibawa ke mana Kompasiana? 

Ia pun berujar bahwa sangat penting sumber informasi yang dijadikan acuan yang berbasis fakta. Di Kompasiana yang menulis bukannyalah tim Kompasiana tapi para Kompasianers. Kompasiana itu milik bersama, termasuk dimiki oleh Kompasianers. Akselerasi ke depan mau ke arah mana ?

Berdasarkan pengalaman dirinya di dunia marketing, hadirnya para blogger dan vlogger makin relevan saat ini. Ketika ketersediaan data semakin spesifik, marketing pun berubah dari one to many  menjadi  to personal. Channel-channel komunikasi yang sifatnya spesifik seperti blogger dan vloger makin relevan dan diminati brand. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun