Berikan sesuatu yang ingin dia lakukan dan sukai
Tanyakan kepada anggota keluarga kita yang menderita tumor otak apa yang ingin ia lakukan dan apa yang ia gemari. Usahakan untuk tidak melewatkan waktu dengan kegiatan yang ia sukai, sehingga ia melupakan rasa sakit yang dia rasakan.Â
Saat kakak berada di rumah daku, ia senang sekali duduk di depan rumah memperhatikan bunga-bunga yang daku tanam di halaman rumah dan ruang terbuka hijau depan rumah. Saat itu daku menyiram tanaman di depan dirinya sambil mengajak berdiskusi menyangkut tanaman-tanaman itu. Daku pun membelikan modem agar ia dapat berselancar di dunia maya mengurangi kejenuhan, apalagi dirinya pernah menjadi jurnalis.
Menunjukkan perhatian
Kita dapat menunjukkan perhatian dengan menemaninya menemui dokter atau pengobatan tradisional, yang terpenting kita mampu memberi pilihan bahwa Allah SWT menyuruh kita untuk berikhtiar dengan menanyakan mau berobat seperti apa.
Sangat penting diri kita mendengarkan semua keluh kesahnya, atau bahkan membelikan makanan yang dia suka. Mengobrol lah saat di meja makan sehingga memberikan dampak positif terhadap dirinya. Meja makan ini yang membuat kakak melanjutkan pengobatan walaupun dengan pengobatan tradisional.
Kita dapat sesekali bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untukmu?" atau, "Pulang kerja, mau saya bawakan apa?" atau hal semacamnya. Jangan mengatakan hal-hal yang dianggap basa-basi. Pernyataan basa-basi tidak akan membantu membuatnya lebih baik.
Membantu dalam melakukan sesuatu sehingga dia merasa berarti
Salah satu hal mudah namun sering terlupakan yang dapat membantu penderita tumor otak, adalah dengan cara membuat dirinya merasa berarti. Pada saat kakak masih kondisi dapat berfikir dan ektremitas tubuh masih baik, daku mengajarkan dirinya untuk menjadi seller online. Barang jualannya ialah barang dagangan milik teman daku. Pada saat kondisinya memburuk secara kesehatan apa yang pernah kita lakukan membuat ikatan emosional.
Menjadi pendamping penderita tumor otak bisa daku katakan sangat berat. Tidak hanya cukup materi saja, butuh psikologis dan fisik agar keluarga kita yang menderita tumor otak dapat melanjutkan pengobatan atau berpulang dengan rasa cinta.
Artikel menyangkut Pembelajaran 86 Hari Menunggu di Rumah Sakit Merawat Kakak: DISINI
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]
Email : mastiyan@gmail.com