Hindari blog competition yang meminta menempelkan flayer lomba. Mungkin hal ini dapat membuang kesempatan kita mengikuti lomba blog. Bagi diri daku yang memang fokus menggunakan platform ini dengan sangat terpaksa tidak mengikuti lomba blog ini. Anggap saja akan hadir rezeki di Blog Competition lainnya.Â
Jangan menggunakan kata yang secara tegas mengarahkan pembaca untuk membeli produk tersebut. Ada baiknya menggunakan kata yang lebih soft selling dapat dengan kata yang memberikan informasi berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh calon customer bila produk tersebut ingin dimiliki. Banyak kata yang bisa digunakan untuk merubah hard selling menjadi soft selling.Â
Sebetulnya di mata brand, platform Kompasiana memiliki nilai lebih karena bersifat socio media blog. Kompasiana begitu melekat dengan Kompas Gramedia, blogpost nya akan dikelompokkan sendiri oleh para juri. Hal tersebut sudah menjadi keuntungan tersendiri.Â
2. Perhatikan Syarat dan Ketentuan Blog Competition
Jagat maya dalam dunia blog, kita akan mudah menemukan penulis yang bagus-bagus yang bisa mendapatkan rezeki dari blog comnpetition. Yang terjadi ketika para blogger yang bagus-bagus ini mendaftarkan blogpost nya mereka tidak memperhatikan secara spesifik poin-poin dari syarat dan ketentuan berlaku. Bahkan daku pun acapkali terpeleset dan baru sadar saat pendaftaran blogpost sudah ditutup.
Yang acapkali terjadi adalah lupa dengan poin-poin syarat dan ketentuan. Diawal mungkin sudah membaca, kemudian saat mendaftarkan blogpost terlupakan. Beberapa poin yang sebetulnya simpel tetapi terlupakan ialah ; kata kunci yang diminta, menfollow akun social media penyelenggara blog competition, share artikel ke social media yang diminta dengan hastag dan mention, persyaratan foto, penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar, dll.
Untuk blog competition yang diadakan oleh Kompasiana, ada baiknya para blogger menyertakan 3 buah foto di blogpost. Bila daku perhatikan, para pemenang artikel yang dilombakan memiliki minimal 3 buah foto.Â
Foto-fotonya pun tidak harus yang memiliki nilai seni yang tinggi tetapi berkaitan dengan tulisan kita kalau bisa fotonya bercerita sesuai tema.
3. Story Telling dan Self Experience
Pada saat Kompasiana atau agency brand mengadakan blog competition berarti ditujukan bagi blogger bukan jurnalis. Nah, ini banyak yang tidak disadari oleh para bloggers. Acapkali blog competition di awali dengan blogger gathering. Yang terjadi beberapa Blogger yang mengikuti blog competition ketika daku baca tulisannya mencoba menjadi jurnalis.
Daku pernah bertanya kepada seorang juri yang pernah memilih tulisan daku menjadi salah-satu pemenang smartphone OPPO F3. Ia beralasan bahwa daku menulis produk yang dilombakan seperti seorang customer yang memberi testimoni. Ia tidak keberatan ketika dalam tulisan, daku memberikan masukan (bukan kritik).