Bagaikan gentong yang diisi air terus menerus perlu diberi saluran agar air itu keluar dan tidak memecahkan gentong tersebut. Bisa dibilang membuka kran dari tekanan pembelajaran yang dihadapi tiap hari. Sama seperti orang yang berkerja dan anak sekolah yang belajar, mereka pun diberikan waktu libur dalam menjalani aktivitas rutin. SNA merupakan refresh energi bagi pemulihan pecandu narkoba.
Tekanan yang naik turun ini di akhir pekan dibuat lebih rendah dan memberikan mereka kegembiraan. Kegiatan SNA ini menjadi momen mereka mendapatkan keceriaan dan kehangatan keluarga rumah rehabilitasi. Pada kegiatan SNA ini mereka melakukan kegiatan makan malam bersama dengan menu yang mereka sepakati bersama dilanjtukan dengan menikmati pertunjukan, musik, dan aktivitas rekreasional.
Morning meeting sendiri tidak hanya sekedar rapat biasa dalam menentukan menu yang disajikan. Di kegiatan ini mereka belajar mengemukakan pendapat, mendengar pendapat orang lain, menerima pendapat orang lain, musyawarah mencari mufakat, menurunkan ego, dan memahami peran tugas masing-masing.
Dalam kehidupan nyata tidak hanya pecandu, individu yang bukan pecandu banyak yang senang berbicara,mengkritik tetapi kurang untuk mendengar. Tidak memahami peran dan tugas masing-masing yang acapkali menimbulkan konflik diluaran sana. Itu kenapa di rumah rehabilitasi narkoba dibuat struktur untuk menjalankan rumah termasuk salah-satunya disaat SNA.
COD merupakan manager yang memastikan jalannya kegiatan yang berada di rumah. Seorang COD tidak melaksanakan pekerjaan teknis. Ia bertanggung jawab membuat, melengkapi laporan, result form, tools report dan occurance book. Didunia nyata ia merupakan manager / kepala unit / kepala ruangan.
Nah yang terakhir RCO merupakan direktur pelaksana. Ia bertanggung jawab penuh atas kendali rumah, jalan-nya rumah , melaporkan dan meeting dengan Mayor In Duty (Konselor yang bertanggung jawab terhadap jalannya rumah rehabilitasi narkoba).Â
Struktur pasien rehabilitasi narkoba merupakan bagian dari simulasi ketika nantinya mereka kembali ke dunia nyata. Pengalaman daku 15 tahun berkerja (RSKO & diluar RSKO) melihat beberapa individu tidak mengenali perannya dan dirinya bertugas sebagai apa. Acapkali crew atau supervisor diberikan delegasi tugas yang sejatinya itu merupakan peran & tugas dari seorang manager atau direktur pelaksana. Sang staff / crew karena tidak enak untuk menyampaikan penolakan ia pun melaksanakan tugas tersebut, hal ini sebetulnya sumber api konflik bila dilakukan terus menerus.Â
SNA memberikan pembelajaran hidup gotong royong. Adil itu bukan sama rata, tetapi sesuai porsi-nya. Pada saat SNA setiap pasien dipersilahkan bila ingin menyumbang rezeki sesuai kemampuannya. Hal ini ditujukan bahwa setiap orang punya peran dalam penyelenggaraan SNA. All staff pun tidak memperlakukan berbeda terhadap clien yang memberikan rezeki lebih.