Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Lebih Dekat "Rumah Pangan Kita" yang Tidak Sekedar Warung

16 Mei 2018   07:18 Diperbarui: 17 Mei 2018   12:00 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Salah-satu contoh RPK I Sumber Foto : Instagram rpk_bulog

Perkampungan, komplek penduduk kelas menengah ke bawah, rumah susun milik/sewa pastinya tidak asing dengan keberadaan warung. Toko berukuran kecil ini (warung) mudah dikenali yang letaknya di muka rumah yang mudah kita temui di gang-gang, persimpangan, dan sudut-sudut hunian penduduk. Sudah bukan sesuatu yang aneh setiap gang memiliki minimal satu buah warung. Bisa jadi salah-satunya berkonsep 'Rumah Pangan Kita' program jaringan pemasaran Perum BULOG.

Keberadaan warung saat ini disaingi oleh mini market yang terletak di muka jalan raya dengan harga yang kompetitif. Selain harga, ada faktor lain kenapa masyarakat perkotaan berpindah belanja dari warung ke mini market yaitu fasilitas dan kelengkapan produk serta design ruangan layaknya supermarket berukuran mini. Warung yang menjadi penghasilan tambahan keluarga satu persatu gulung tikar karena membanjirnya mini market di muka jalan utama bahkan antar mini market saling berhadap-hadapan / bersebelahan.

Dalam beberapa hari kedepan, masyarakat Muslim dan penganut Agama Lain akan bertemu bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Pastinya membuat keluarga di Indonesia mulai mempersiapkan diri dari sisi finansial. Bulan mulia bagi umat Muslim ini akan meningkatkan pembelian produk bahan kebutuhan pokok. Pada bulan Ramadhan, stigma masyarakat bahwa harga bahan kebutuhan pokok akan naik, tetapi anehnya tidak menurunkan niat untuk belanja. Daya beli masyarakat ini akan berimbas ke warung-warung, mini market, super market dan hyper market.

Daya beli masyarakat menjelang dan tepat di bulan Ramadhan akan berimbas kepada omset para pedagang. Warung yang sepi pembeli akan meningkat jumlah customernya. Ada sisi psikologis yang berbeda ketika kita belanja di warung dengan mini market yaitu interaksi antara penjual dan pembeli lebih intens. Program 'Rumah Pangan Kita' yang diluncurkan oleh Perum Bulog bisa menjadi jalan bagi pemilik warung untuk naik kelas, peningkatan omset dan mampu bersaing dengan mini market dalam menjual kebutuhan pokok.

KITANgopiwriting Bersama BULOG 

Ngopi sambil berdiskusi yang disebut dengan kopiwriting merupakan program Kompasiana yang mempertemukan brand/stake holder dengan suasana yang santai. Konsep ini menurut daku cukup tepat, karena terjadi hubungan psikologis dimana tidak ada jarak bahkan bagaikan teman sehingga unek-unek dan pertanyaan bisa disampaikan kepada brand / stake holder yang terlibat di acara ini.

Kopiwriting kali ini pada hari Kamis, 3 Mei 2018, mengambil lokasi di Kanawa Coffee, Jakarta Selatan. Kami Kompasianers dipertemukan dengan Perum BULOG dimana hadir Bapak Tri Wahyudi Saleh, Direktur Komersial Perum BULOG dan jajarannya. Perum BULOG mensosialisasikan bisnis komersial BULOG dan Produk KITA kepada kami para blogger Kompasiana (Kompasianers) yang hadir agar nantinya bisa disebarkan pengetahuannya ke masyarakat luas.

Deskripsi : Bapak Tri Wahyudi Saleh, Direktur Komersil BULOG menyampaikan paparannya tentang Bisnis BULOG I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Bapak Tri Wahyudi Saleh, Direktur Komersil BULOG menyampaikan paparannya tentang Bisnis BULOG I Sumber Foto : dokpri
Bapak Tri Wahyudi Saleh yang telah bekerja di BULOG selama 21 tahun (masuk 1997) ini mengungkapkan "BULOG sejak tahun 2003 sampai sekarang berbentuk Perusahaan Umum bukan lagi LPND. Tahun 2016 peran dan tugas BULOG bertambah dari 3 komoditi ditahun 2015 menjadi 12 komoditi pokok" ungkapnya di depan kami para Kompasianers.

Direktur Komersial Perum BULOG yang murah senyum ini menambahkan informasinya bahwa BULOG memiliki beberapa unit bisnis komersial dan anak perusahaan. Unit Bisnis (UB) yang dimiliki BULOG yaitu UB Jastasma, UB Opaset, UB Retail, UB Industri. Adapun Anak Perusahaan (Anper) dengan kegiatan Bisnis yang bergerak pada industri logistik yaitu PT. Jasa Prima Logistik BULOG (PT. JPLB).

Perum BULOG juga telah memiliki produk komersil yang sudah di launching oleh BULOG yaitu brand 'KITA' yang sudah bisa didapatkan di retail-retail seperti Transmart dan Carrefour. Brand ini diapresiasi oleh Bapak Presiden pada saat meninjau gudang BULOG di Kelapa Gading.

Deskripsi : Komoditi produk KITA I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Komoditi produk KITA I Sumber Foto : dokpri
Produk brand KITA yaitu ; Beras KITA, Minyak Goreng KITA, Terigu KITA, Daging KITA, Manis KITA, dan sebentar lagi brand KITA akan melaunching Bakso KITA. Produk ini tersedia dari Sabang sampai Marauke bahkan di Wamena juga ada. Produk ini bisa digunakan untuk paket ramadhan dan bawaan pernikahan (serah-serahan).

Sambil bercanda Pak Tri menawarkan sesuatu dari Bidang Usaha Komersil bagi ibu-ibu sambil menunggu suami pulang berkerja yaitu Rumah Pangan Kita (RPK). Yang ditawarkan Pak Tri merupakan outlet BULOG yang hanya membutuhkan space kecil seluas garasi. Nantinya outlet BULOG ini dapat di isi dengan komoditi-komoditi produk BULOG dengan harga yang kompetitif.

Dengan Bidang Usaha Komersil ini yang dijalankan dapat mendekatkan produk BULOG kepada pada masyarakat. RPK merupakan outlet binaan Perum BULOG yg dapat mensupport program Pemerintah. Pak Tri mengaskan bahwa RPK merupakan program Perum BULOG bukan program Pemerintah Pusat. Jadi masyarakat yang memiliki outlet RPK tidak perlu khawatir bila terjadi perubahan di Pemerintah Pusat.

Meski Komersil Perum BULOG juga mengemban amanat negara untuk menjaga ketahanan (PSO) kebutuhan pokok nasional, terutama beras, gula dan minyak goreng lewat divisi ritel. Saat harga pasar labil, harga eceran tertinggi (HET) produk Perum Bulog tetap stabil. Bahkan sebelum PT.Pertamina menerapkan kebijakan satu harga diseluruh bagian negeri, Perum BULOG sudah melakukan itu jauh sebelumnya, ungkap Pak Tri.

Perum BULOG melakukan stabilisasi harga beberapa komoditas melalui: Menjaga stabilitas harga tingkat produsen, Menjaga stabilitas harga tingkat konsumen, Menjaga stok pada jumlah tertentu untuk melakukan intervensi pasar pada saat dibutuhkan oleh pasar (darurat, stabilisasi harga dll). Operasi pasar yang sering kita dengar dan saksikan di televisi merupakan salahsatu cara stabilisasi harga.

'Rumah Pangan Kita' Membantu Perekonomian Keluarga

Sudah bukan hal yang aneh di zaman ini dimana Ibu Rumah Tangga (IRT) membantu perekonomian keluarga. Ada IRT yang kerja di luar rumah dan minitipkan pengurusan rumah plus anak ke Asisten Rumah Tangga, ada pula yang berdagang di lingkungan rumah dan via online dimana dirinya masih bisa mengurusi rumah. Ada pilihan lain yaitu membuka warung di rumah.

BULOG sebagai perusahaan umum milik pemerintah yang salah-satu tugasnya menjaga stabilitas harga tingkat konsumen memberikan kesempatan kepada IRT untuk membuka warung/outlet kecil usaha. Rumah Pangan Kita (RPK) nama programnya dari BULOG.

Bapak Tri Wahyudi Saleh menegaskan "RPK ialah outlet usaha yang bisa hanya seluas garasi. Outlet usaha itu milik masyarakat bukan milik BULOG, saya tau disini ada enam orang kompasianers yang keliatan berminat," tegasnya didepan kami para kompasianers (3/5/2018)

Deskripsi : Salah-satu contoh RPK I Sumber Foto : Instagram rpk_bulog
Deskripsi : Salah-satu contoh RPK I Sumber Foto : Instagram rpk_bulog
Deskripsi : RPK Percontohan di Jawa Timur I Sumber Foto : instagram rpk_bulog
Deskripsi : RPK Percontohan di Jawa Timur I Sumber Foto : instagram rpk_bulog
Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina oleh Perum BULOG yang bertujuan membangkitkan usaha rakyat kecil serta untuk mewujudkan akses pangan pokok kepada masyarakat. Program jaringan pemasaran BULOG ini tidak mempersulit masyarakat untuk memiliki karena modalnya yang ringan. Untuk modal awal cukup menyertakan Rp.5.000.000 dimana asumsi penjualan per bulan Rp.10.760.000 (2x turnover).

Bila dibandingkan dengan investasi deposito Rp.5.000.000 untuk satu tahun akan menghasilkan sekitar Rp277.500,-. Sedangkan bisnis makanan dengan modal Rp.10.000.000,- maka 1 tahun dapat BEP namun dengan resiko lebih besar karena harus mengikuti trend dan perlu inovasi terus menerus.

Bagi IRT yang berminat cukup memenuhi syarat administrasi yang tidak sulit yaitu mengisi formulir permohonan RPK, memiliki tempat untuk outlet berjualan, fotokopi KTP/SIM, surat keterangan domisili dari RT/RW/Kelurahan dan melakukan pembelian awal komiditas. Tidak perlu mengajukan surat izin usaha dari kelurahan dan mengurus SIUP serta tidak menyertakan NPWP. Mudah bukan?

Kelebihan dari RPK yaitu modal ringan, produk berkualitas, diantar sampai tujuan, omzet jutaan rupiah dan tidak perlu lahan khusus. Untuk pendaftaran gratis dan akan mendapatkan spanduk dan kartu nama/flyer. Harga komoditi yang ditawarkan Rumah Pangan Kita pun murah yang diberikan sesuai harga distributor, sehat, dan yang terpenting bisa dijual kembali.

Namun harga jual komiditi dari Rumah Pangan Kita wajib menggunakan harga yang ditetapkan oleh Perum Bulog. Salah-satu kewajiban dari pemilik outlet RPK ialah menjual komoditi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai yang telah ditetapkan. Untuk Beras Kita HET (Rp/Kg) di Jawa ditetapkan harga Rp.12.800,-.

Deskripsi : Beras Kita dengan berat 5 Kg I Sumber Foto : Dokpri
Deskripsi : Beras Kita dengan berat 5 Kg I Sumber Foto : Dokpri
Deskripsi : Gula pasir putih dengan brand Manis Kita I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Gula pasir putih dengan brand Manis Kita I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Minyak Goreng Kita, dengan cairan minyak yang kuning keemasan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Minyak Goreng Kita, dengan cairan minyak yang kuning keemasan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Terigu Kita dapat digunakan untuk membuat kue dan gorengan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Terigu Kita dapat digunakan untuk membuat kue dan gorengan I Sumber Foto : dokpri
Setelah daku coba dimasak 'Beras Kita' terbilang cocok untuk lidah daku, dimana sesuai dengan tulisan premium pada karung Beras Kita 5kg. Untuk tepungnya ketika digunakan untuk membuat gorengan terasa gurih dengan tekstur kenyal bila dibuat risoles digigit terasa lembut. Sedangkan untuk gula daku tidak bisa membedakan rasa manis dengan 'Gula Ku' yang biasa daku beli, memang secara fisik 'Gula Kita' bersih dan putih. Kemudian 'Minyak Goreng Kita' memiliki warna keemasan yang jernih terlihat minyak yang berkualitas.

Nantinya menurut Pak Tri, pemilik outlet RPK akan mendapat pilihan untuk disertakan dalam program pemerintah yaitu menjadi outlet penerima manfaat BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Outlet RPK akan diberikan alat Electronic Data Capture (EDC) dari Bank.

Bagi masyarakat penerima BPNT hanya menyerahkan kartu untuk menggesek kartunya di EDC outlet RPK kemudian pihak outlet RPK yang menyalurkan komoditi-nya. RPK selain ada sisi komersil juga menjadi bagian yang men-support program pemerintah.

Perum BULOG sedang mengembangkan aplikasi online RPK yang dalam tahun ini (2018) akan di running. Ketika pemilik outlet RPK memesan komoditi dengan jumlah nilai Rp5.000.000 maka komoditi akan dikirim langsung ke rumah. Ke depannya Perum BULOG akan bekerja sama dengan e-commerce, salah satunya yang sedang diproses Buka Lapak.

Hotel, restoran dan cafe menjadi target dari perum BULOG kedepan dalam memasarkan komiditi RPK. Ini akan menjadi peluang bisnis yang bagus bagi pemilik outlet RPK karena aturan mainnya setiap satu Rukun Warga (RW) hanya terdapat satu RPK.

Tertarik? Untuk informasi lebih lengkap bisa mengakses social media RPK untuk facebook : Rumah Pangan Kita, Twitter : @rumahpangankita , dan Instagram : @rpk_bulog .

 ----------ooooo00000ooooo------------

Deskripsi : Daku bersama produk Perum BULOG dengan brand 'KITA' I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Daku bersama produk Perum BULOG dengan brand 'KITA' I Sumber Foto : dokpri
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun