Daku masih ingat dengan sebuah tagline iklan komersil "cintailah produk-produk Indonesia". Mengapa yaks mencintai produk dalam negeri begitu penting ?? .... itu sih yang sering daku pikirin saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan masa perkuliahan. Produk-produk luar negeri saat masa pendidikan membanjiri para pelajar dan mahasiswa bahkan produk dalam negeri dikira produk luar. Padahal produk dalam negeri itu hanya menggunakan penamaan merk dagang dengan nama asing.Â
Katanya biar gampang terjual, stigma apabila impor luar negeri lebih menjual. Padahal tidak selalu begitu, menurut daku sih tergantung bagaimana branding-nya aja. Daku pun pernah me-review aplikasi kesehatan yang menggunakan bahasa Indonesia walaupun tidak KBBI yaitu ; Gue Sehat, dan Dokter Babe. Ada produk aplikasi dalam negeri yang sedikit berbau asing dalam penamaan yang pernah daku review juga yaitu Privy.id dan JKN mobile (Jaminan Kesehatan nasional Mobile).
Nah bukan sebuah kebetulan daku menemukan situs jual beli (e-commerce) produk dalam negeri yang menggunakan nama dengan bahasa negeri sendiri yaitu qlapa.com. Walaupun hurup depan-nya dipelintir dari 'K' menjadi 'Q' dan menghilangkan hurup 'e'. Tapi tetep dibacanya 'Kelapa' sebuah tanaman / tumbuhan / pohon yang begitu tersohor.Â
Berdasarkan keterangan di situs resmi-nya, founder terinspirasi dari pohon Kelapa. Menurut mereka (tim Qlapa.com), pohon kelapa dari buah, batang sampai daunnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai kebutuhan dan kreasi. Mungkin maksudnya qlapa.com diharapkan memberi manfaat dari setiap fiturnya.
E-commerce ini merupakan rumahnya produk handmade Indonesia dimana menyediakan satu tempat khusus bagi para pengrajin untuk menjual produk kerajinan tangan mereka secara online. Pembeli dapat dengan mudah mencari dan membeli kerajinan tangan dari pengrajin di Jakarta, Jogja, Bandung, Bali, Solo, dan kota-kota lain di seluruh Indonesia.Â
Kenapa Qlapa Bisa Lahir
Hadirnya sebuah inovasi acapkali berasal dari mimpi atau cita-cita. Kita acapkali mendengar dalam pemberitaan seseorang yang sukses lalu turun gunung untuk menggapai cita-cita'nya dan mimpinya. Kesuksesannya ternyata bukan mimpinya. Benny Fajarai (CEO & Co Founder Qlapa.com) dalam situs resmi menyampaikan bahwa dirinya mulai terjun ke industri kreatif di Indonesia sejak 2010, dan selalu kagum dengan kreativitas lokal dari Indonesia. Pada saat itu dirinya punya mimpi yang sederhana, yaitu dapat memperkenalkan dan memberdayakan kreativitas lokal melalui internet.Â
Di awal tahun 2015, Beny meneruskan kepemimpinan di Kreavi kepada rekan-nya dan mulai mencari ide baru untuk meneruskan mimpi-nya di industri kreatif. Pada saat itu Benny mengunjungi Bali dan menyempatkan diri melihat banyak pusat kerajinan lokal yang menginspirasi. Sangat mengagumkan bagi diri-nya menyaksikan bagaimana kearifan budaya dan buah tangan Indonesia menarik minat pengunjung lokal maupun internasional. Saat itulah Beny menemukan ide Qlapa, dan menceritakannya ke temannya Frans.