Lutung kasarung merupakan legenda rakyat di bumi Pasundan (Jawa Barat & Banten). Kisah seorang putri yang diasingkan kehutan dan ditemani seekor monyet berjenis lutung hitam. Lutung hitam inilah yang menyelamatkan sang putri kembali ke Istana dengan merubah dirinya menjadi pria yang gagah dan tampan.
Oke, kita bukan membahas tentang legenda rakyat Lutung Kasarung, itu hanya sebagai pembuka saja guy's. Penggunaan judul film 'Hongkong Kasarung' pastinya berhubungan dengan legenda rakyat ini walaupun hanya lebih kepada arti kasarung dimana dalam bahasa sunda yaitu tersesat.
Kehadiran film-film berbalut komedi saat ini tidak hanya alternatif tetapi sudah menjadi jualan utama. Malah, bisa dibilang mayoritas film Indonesia pun banyak yang diproduksi bergenre komedi. Salah satunya adalah film Hongkong Kasarung yang hadir di triwulan pertama 2018.
Pecinta film pasti menyadari bahwa banyak film komedi yang tidak hanya menyuguhkan kelucuan, kekonyolan dan ngebodor kata orang Sunda bilang, tetapi juga eksploitasi sensualitas perempuan yang menjadi bumbu penyedap. Dalam film ini walaupun terdapat 2 (dua) wanita cantik tidak terlihat di eksploitasi keseksiannya. Sehingga film ini menurut daku layak ditonton segala umur.
Suatu  hari datanglah pemuda lain (Uus) yang baru pulang menjadi TKI di  Malaysia yang menunjukkan kesuksesannya. Direbutlah iis dari pelukan Sule yang hanya pemuda kampung. Sule pun bercita-cita untuk merebut  kembali sang Kekasih. Untuk itu Sule memberanikan diri menjadi TKI ke  Malaysia tetapi malah nyasar (kasarung) di Hongkong.
Sule seorang yang selalu peduli pada kesulitan orang di sekitarnya yang justru menyulitkan dirinya sendiri di Hongkong. Berada di negara yang merupakan provinsi dari negeri Tiongkok ini, dia akan menyelamatkan seorang gadis bernama Aline (Pamela Bowie) yang diculik oleh gangster.
Isu yang diangkat cukup dekat dengan tema-tema sinetron / FTV yakni masalah percintaan yang terbentur dengan kesenjangan ekonomi. Memang tidak bisa disangkal bahwa tema tersebut kini banyak diminati para sineas dan rumah produksi.Â
Genre film ini terbilang unik, film ini menonjolkan unsur komedi, tapi ada  unsur musical, drama dan juga diwarnai adegan baku hantam yang  menegangkan. Unsur-unsur tersebut seperti nano-nano bisa bikin kita  terbahak-bahak, mewek, dan sekaligus merasakan ketegangan.