Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memetik Potensi Produk Halal Sebagai Negara Penduduk Muslim Terbesar

7 Januari 2018   20:55 Diperbarui: 8 Januari 2018   20:07 2373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Produk dengan sertifikasi halal bisa di ekspor untuk memenuhi kebutuhan negara lain akan produk halal I Sumber Foto : Andri M

Bangladesh berpenduduk lebih dari 160 juta jiwa dimana lebih dari 140 juta masyarakatnya beragama Islam. Oleh karena itu, Bangladesh memiliki potensi pasar yang sangat besar dan menjanjikan. Indonesia yang dikenal sebagai negara yang demokratis dan moderat, mampu menampilkan citra Islam yang baik, santun dan fashionable, sangat pas menjual produk Halal ke Bangladesh.

Wisata Halal Indonesia Yang Mendunia

Pada bulan september 2017, video pariwisata Indonesia baru saja terpilih sebagai yang terbaik di UNWTO 2017. Lewat video berjudul Wonderful Indonesia: The Journey to a Wonderful World berdurasi sekitar tiga menit, Indonesia mengalahkan 63 video wisata milik negara lain. Indonesia memenangkan kategori video pariwisata terbaik kawasan Asia Timur dan Pasifik, serta People Choice Award.

Deskripsi : Global Muslim Travel Indeks urutan berdasarkan negara I Sumber Foto : Mastercard
Deskripsi : Global Muslim Travel Indeks urutan berdasarkan negara I Sumber Foto : Mastercard
Berdasarkan data Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017, Indonesia berada di posisi ketiga sebagai negara tujuan wisatawan Muslim dunia. Posisi pertama dan kedua masing-masing diisi oleh Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA). Padahal negara kita memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak dengan label negara yang memiliki keindahan alam tropis.

Keindahan Indonesia begitu tersohor tetapi kenapa masih di urutan 3 (tiga) GMTI 2017 ? .....

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) di tahun 2016, total jumlah wisatawan Muslim dunia mencapai 117 juta pada 2015. Jumlah itu akan bertambah mencapai 168 juta wisatawan pada 2020 dengan pengeluaran di atas 200 miliar dollar AS. Bahkan GMTI memproyeksikan bahwa total pengeluaran perjalanan umat Muslim akan mencapai 300 miliar dollar AS pada tahun 2026.

Bila melihat dalam konteks pariwisata Halal, berdasarkan data World Travel Tourism Council (WTTC), Indonesia mendatangkan devisa negara dari pariwisata Halal sebesar 11,9 miliar dollar AS. Masih terbilang belum menyedot potensi pendapatan dari pariwisata Halal yang terbilang besar.

Pelaku usaha di tempat pariwisata selama ini terlihat lebih banyak bermain di industri makanan dan minuman. Padahal Halal tidak hanya itu saja, ada lifestyle, fashion, sistem keuangan, dan home stay. Potensi ini perlu digarap dilokasi-lokasi wisata seperti Bali, Lombok, Jogjakarta, dan lainnya agar menyediakan reklame besar terdapat produk atau hotel dengan pelayanan Halal.

Selama ini pelaku usaha pariwisata belum terlihat mempraktekkan reklame Halal. Sepertinya mereka masih yakin anggapan wisatawan asing bahwa sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, produk-produk kita sudah pasti Halal. Padahal pemikiran para wisatawan asing tidak begitu, mereka butuh kejelasan. Sama seperti ketika umat Muslim Indonesia berwisata ke Bali dan Manado.

-----ooo000ooo-----

Salam hangat Blogger Udik - Andri Mastiyanto

Instagram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun