Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salam 5 Jari ketika Jari-jari Itu Bergerak Sendiri

14 Desember 2017   06:01 Diperbarui: 26 Januari 2018   06:51 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami saat merayakan Ulang tahun Coin A Chance. Mbak Nia (bleser hitam engan pakaina biru ) dan Mbak Hanny (baju putih dengan rok biru). Sedangkan Dayat pria bersorban dengan baju biru sedangkan daku berjaket hitam (dokpri)

Kami saat merayakan Ulang tahun Coin A Chance. Mbak Nia (bleser hitam engan pakaina biru ) dan Mbak Hanny (baju putih dengan rok biru). Sedangkan Dayat pria bersorban dengan baju biru sedangkan daku berjaket hitam (dokpri)
Kami saat merayakan Ulang tahun Coin A Chance. Mbak Nia (bleser hitam engan pakaina biru ) dan Mbak Hanny (baju putih dengan rok biru). Sedangkan Dayat pria bersorban dengan baju biru sedangkan daku berjaket hitam (dokpri)
Coin A Chance didirikan oleh Nia Sadjarwo dan Henny Kusumawati. Sebuah gerakan yang berawal dari seorang anak didepan rumah Nia yang tidak bersekolah. Hatinya pun terpanggil kemudian ke 2 (dua) wanita ini mendonasikan coin yang mereka kumpulkan dari uang kembalian sejumlah Rp.600.000,- untuk biaya sekolah anak tersebut. Tidak lama setelah kejadian itu mereka mengajak lebih banyak orang dan menceritakan tujuan mereka menggalang dana pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu melalui media blog dan obrolan sesama teman. Apa itu Coin A Chance bisa dibaca DISINI .

manager Coin A Chance 'Mbak Anggia' bersama Dayat diacara Coin Collecting Day (dokpri)
manager Coin A Chance 'Mbak Anggia' bersama Dayat diacara Coin Collecting Day (dokpri)
Manager Pendidikan 'Mbak Dhita' yang selalu ada dikegiatan Coin Collecting Day (dokpri)
Manager Pendidikan 'Mbak Dhita' yang selalu ada dikegiatan Coin Collecting Day (dokpri)
Gerakan ini ternyata memanggil para voulenter lainnya untuk ikut terlibat. Saat ini terdapat di 11 kota yang terlibat dalam gerakan Coin A Chance. Bahkan ada perwakilan Coin A Chance di Eropa. Untuk saat ini Coin A Chance memiliki 2 (dua) manager yang membantu Nia dan Hanny yaitu Anggia dan Dhita. Sosok mereka sangat penting dan yang tidak pernah absen dalam kegiatan hari pengumpulan coin / Coin Collecting Day.

Untuk di RSKO Jakarta sendiri, daku membawanya setelah mengenal gerakan ini di acara Kompasianival 2012 yang diselenggarakan di Jakarta pada bulan november 2012. Celengan yang daku dapat tersebut daku letakkan di meja kerja daku di bagian keuangan (saat ini daku di unit rehabilitasi). Pada awalnya hanya sebagai celengan donasi sendiri. Entah kenapa ada panggilan untuk mensyiárkan gerakan baik ini di RSKO bersama 2 (dua) oang sahabat daku (Dayat & Hani). Bulan desember 2012 merupakan titik awalnya gerakan Coin A Chance di RSKO Jakarta dan masih berjalan sampai tulisan ini dibuat di bulan desember 2017. Sejarah terbentuknya Coin A Chance di RSKO DISINI

Menjalankan Coin A Chance Agar Api Nya Tetap Menyala

Beberapa teman, kerabat, blogger dan traveller pernah bertanya kepada daku bagaimana membuat gerakan Coin A Chance di RSKO dan mempertahankan sampai dengan 5 tahun ??? ..... 

Sewaktu memulai gerakan ini bersama Dayat dan Hani, Daku saat itu tidak berfikir apa-apa. Niatnya hanya menolong dan percaya terhadap gerakan Coin A Chance yang daku lihat dengan mata sendiri mendapatkan penghargaan 'Hero Inside You'di Kompasianival 2012. Meraih penghargaan dan pernah daku saksikan di acara Kick Andy 2011 menunjukkan bahwa gerakan tersebut bukan abal-abal. Itu yang pertama membuat daku menggerakkan badan ini dan mengajak 2 sahabat untuk menyalakan gerakan Coin A Chance di RSKO.

Bagaimana bisa bertahan sampai 5 tahun, ya mungkin ada kuasa ALLOH SWT yang membuat gerakan ini tetap ada. Dengan berjalannya waktu, ada saja yang beranggapan negatif terhadap gerakan ini dan diri daku. Ada yang berbicara langsung kepada daku dan ada pula terdengar melalui dinding-dinding yang berbicara. 

Isu SARA pun daku dengar dikarenakan gerakan ini menggunakan Bahasa Inggris, tidak semuanya adik asuh beragama Islam dan kegiatan ini tidak menggunakan simbol agama tertentu. Bagi daku, Dayat dan pendonatur coin yang muslim "Islam itu Rahmatan Lil Alamin", seseorang yang butuh bantuan tanpa melihat agama nya apa, ya dibantu.

Teman-teman RSKO Jakarta ikut menghitung sendiri coin yang terkumpul di acara hari perhitungan coin RSKO (dokpri)
Teman-teman RSKO Jakarta ikut menghitung sendiri coin yang terkumpul di acara hari perhitungan coin RSKO (dokpri)
Ada pula pertanyaan-pertanyaan kemana uang itu disalurkan, tetapi itu merupakan hal yang wajar menurut daku. Kami para coiners cukup dengan transparansi dalam penghitungan coin dan penyerahan donasi. Bahkan dengan mengajak teman-teman ikut menghitung dengan jarinya sendiri dan melihat langsung bahwa donasi tersebut tidak digunakan dalam komsumsi hari penghitungan coin. Uang yang terkumpul pun tidak dipakai untuk biaya transportasi, hal ini menjadi 'jawaban tanpa kata'. 

Contoh flyer yang digunakan di social media untuk mengajak teman2x untuk bersedekah coin (dokpri)
Contoh flyer yang digunakan di social media untuk mengajak teman2x untuk bersedekah coin (dokpri)
Konsistensi perlu pengorbanan dan jangan pernah mengendurkan niat karena omongan orang. Agar gerakan ini dilihat masih ada, setiap pekan atau 2 pekan sekali daku mengupdate via social media menyangkut ajakan untuk berbagi coin. Hal ini cukup penting bagi setiap gerakan, karena acapkali banyak orang baik yang bertanya sebuah gerakan masih ada atau tidak.

Tidak bisa bohong, bahwa kejenuhan, lelah dan Riya akan hadir dari kegiatan sosial yang dikelola. Apalagi akhirnya gerakan sosial itu tersebar luas dan bertahan lama. Daku mengatasi hal ini dengan menunda kegiatan penghitungan coin sampai rasa jenuh, lelah atau Riya itu hilang. Dua tahun pertama Coin A Chance di RSKO Jakarta hampir tiap bulan daku melaksanakan hari perhitungan coin. Saat ini ketika godaan syetan mulai datang, sehingga tidak tiap bulan kami adakan hari perhitungan coin, kami adakan 2 atau 3 bulan sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun