Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Identitas dan Tanda Tangan Digital Membawa Marshall Pribadi Meraih Penghargaan DEA 2017

3 Desember 2017   07:51 Diperbarui: 4 Desember 2017   02:36 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krishna Chandra, EVP Security, PrivyID yang menyampaikan pandangannya menyangkut Marshall Pribadi (dokpri)

PrivyID Memberi Jalan Kesuksesan Bagi Marshall Pribadi

PrivyID adalah fasilitator identitas universal dan penyelenggara tanda tangan elektronik yang didirikan & terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada tahun 2016. Sebagai startup  yang terbilang baru dikenalkan telah memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017, itu merupakan prestasi yang membanggakan.

PrivyID memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017 (Marshall)
PrivyID memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017 (Marshall)
Usaha yang didirikan Marshall Pribadi merupakan perusahaan Indonesia pertama yang mengenalkan teknologi untuk membantu industri keuangan mengurangi rintangan proses KYC. PrivyID yang dipimpin oleh Marshall Pribadi dimana dirinya sebagai CEO mendapat predikat di Forbes 30 Under 30 2017.

Dalam waktu kurang dari satu tahun, PrivyID dengan cepat berubah menjadi pemain utama di industri ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan terbesar di bidang telekomunikasi, multi finance, e-commerce, bank dan fintech onboard sebagai pengguna teknologi ini. Beberapa perusahaan yang telah menjalin hubungan bisnis yaitu Telkom Indonesia, Bussan Auto Finance, Kredit Plus, KlikACC, dan KoinWorks untuk mendigitalisasi pendaftaran nasabah baru dan penandatanganan kontrak secara paperless. Saat ini PrivyID sedang  menjajaki pilot project dengan 2 (dua) Bank plat merah untuk  mengimplementasikan PrivyID dalam operasi mereka.

Ide Identitas Digital dan Digital Signiture Memberi Keamanan dan Kenyamanan

Pada tanggal 23 november 2017, daku berkesempatan mengunjungi office dari PriviyID di Kemang. Daku kesana agar kenal, merasakan atmosfir, hiruk pikuk dan kesan tim PrivyID mengenai sosok Marshall Pribadi. Sosok muda ini membuat daku penasaran karena pada saat daku seusianya masih belum menjadi siapa-siapa, dirinya sudah menjadi sosok muda yang membanggakan.

Sebelum menjadi PrivyID seperti sekarang ini, Marshall lebih dulu menghadirkan PrivyDOC. Teknologi yang memberi kemudahan dalam mengarsip, menandatangani dokumen digital yang sebelumnya begitu konvensional dan cukup rumit untuk  dilakukan. Pada sistem konvensional seseorang harus mencetak, memprosesnya, kemudian baru discan untuk  mendapatkan file digitalnya. 

Dengan Privydoc akan memberikan solusi berupa aplikasi berbasis situs dan mobile yang mengorganisir  tanda tangan dokumen, kontrak, dan surat penting lainnya. Teknologi ini juga dapat menyediakan templates bagi perusahaan atau individu yang tidak pingin ribet. Privydoc dikembangkan oleh Marshall, Guritno Adi Saputra dan tim pada tahun 2015 di yogyakarta.

Guritno Adi Saputra, CTO & Co-Founder, PrivyID (dokpri)
Guritno Adi Saputra, CTO & Co-Founder, PrivyID (dokpri)
Menurut Guritno Adi Saputra (CTO & Co-Founder PrivyID), berubah haluannya Privydoc menjadi PrivyID karena Marshall melihat dari sisi bisnis . Menurut daku sebuah teknologi yang dibangun diluar pemerintah bila objek (masyarakat, company, institusi) sendiri menganggap belum begitu penting maka akan bisa layu sebelum berkembang. Untuk itu mungkin kenapa PrivyID lahir menggantikan Privydoc. 

Ide teknologi yang diterapkan pada PrivyID lebih lengkap dari Privydoc. PrivyID menerapkan Facial Recognition, Asymmetric Cryptography, dan Artificial Intelligence (AI) untuk menghadirkan Identitas Digital yang terpercaya di dunia maya dan digital signiture dengan kekuatan pembuktian yang kuat di hadapan pengadilan.  

Ahmad Faroq, GM Enterprise Account, PrivyID (dokpri)
Ahmad Faroq, GM Enterprise Account, PrivyID (dokpri)
Marshall Pribadi menyampaikan kepada daku bahwa penggunaan nama PrivyID mendekatkan pada pengertian Private Identity yakni Identitas Pribadi. Pada saat daku mencoba apliaksi ini menyangkut kebenaran satu akun PrivyID hanya untuk satu NIK (Nomor Induk Kependudukan), daku meminta tolong Ahmad Faroq (GM Enterprise Account PrivyID) untuk mengirim surat elektronik berupa sebuah dokumen yang ter-signiture ke alamat email toko online daku 'belidisini.jstore.co' yaitu 'Cloathingstore@gmail.com'. Ternyata email yang daku terima memberikan keterangan harus log in ke PrivyID. Ternyata ketika daku mendaftar dengan identitas yang sama ditolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun