Lokasi event Kompasianival 2016 paling strategis dan mudah dijangkau menurut daku. Terletak di pusat kota dilewati akses jalan yang mudah dan tersedia transportasi umum menuju SMESCO. Para kompasianers merindukan lokasi yang strategis seperti ini. Yang bisa membuat kompasianers membatalkan kehadiran salah-satunya 'Persepsi', misal ; kayaknya lokasinya susah dijangkau, klo hujan gimana ?, tempatnya terkenal macet nih, dll.
Nah, di Kompasianival 2016 jujur baru kenal dan menjalin pertemanan dengan mak vale 'Yayat' yang jadi Kompasianers of The Years 2016. sebelumnya sempet bareng di Kompasiana Visit ke Bandung tetapi belum akrab baru ngobrol singkat. Kalau sekarang ketemu mah dah negbacot kayak orang Betawi...ha..ha...
Pada Kompasinival 2016 mengangkat tema 'berbagi'. Berada di atas panggung Opa Tjip yang konsisten dalam menulis di Kompasiana. Beliau berbagi kenapa bisa konsisten dan bagaimana merawat dirinya agar tetap eksis menulis. Kalau Kompasianer belum pernah membaca tulisan Opa Tjip berarti belum kompasianers.
Dari segi penyelenggaraan Kompasianival 2016 ini sangat baik. Tapi menurut daku kompasianival 2016 masih di bawah Kompasianival 2014 di Taman Mini dari narasumber, keriuhan, dan keberadaan komunitas. Faktor kehilangan komunitas sangat terasa sekali di Kompasianival 2016 seperti sayur tidak diberi garam.
Untungnya ada penampilan Project Pop jadi lebih klimaks karena para kompasianers diajak berjingkrak-jingkrak. Project Pop membawakan beberapa lagu lawas  yang tetap ngehits hingga kini seperti Pacarku Superstar, Dangdut Is The Music Of My Country, hingga Bukan Superstar. Walaupun daku bersama mas Wisnu Nugroho berada dibelakang para kompasianers yang jingkrak-jingkrak itu.
Kompasianival 2017
Di tahun yang ketujuh ini mengusung tema "Kolaborasi Generasi". Sepertinya niat dari platform ini mengusung tema tersebut di kompasianival 2017 bertujuan untuk menyatukan serta memberi insight dari dua generasi yakni generasi sebelumnya dan generasi masa kini ( generasi milenial, generasi x, generasi Z dan generasi now ).
Karena itulah dalam Kompasianival 'Kolaborasi Generasi' ini nama-nama  pembicara yang akan ikut sharing pun berasal dari dua generasi berbeda. Misalnya, pada sesi sharing musik, pembicara yang hadir adalah Titiek Puspa yang mewakili generasi lawas akan disatupanggungkan dengan Eka Gustiwana yang berasal dari generasi digital.
Bila daku rasakan karena lokasi nya berada di Aveneu Of The Star, Lippo Mall Kemang tempat generasi now pada nongkrong-nongkrong kece jadinya sulit membedakan antara Kompasianers dan pengunjung mall. Daku melihat sendiri banyak diantara yang menyaksikan Kompasianival tidak menggunakan gelang registrasi. Bahkan banyak non 'Pribumi' yang hilir mudik.
Menurut daku ada sisi positifnya, jadi Kompasiana dan Kompasianival lebih dikenal oleh generasi now yang sedang nongkrong asyik dilokasi tersebut. Apalagi menjelang malam para kompasianers bisa cuci mata karena banyak yang bening-bening...he..he....walaupun kami para kompasianers rela berbagi tempat dengan mereka.