Kompasianival 2014 memisahkan antara panggung utama dengan stand komunitas dan stand sponsor. Pertamakali masuk para peserta sama seperti Kompasianival 2012 dipertemukan stand komunitas. Pada saat itu stand-stand terlihat ramai, karena banyak stand yang tidak hanya memberikan souvenir tetapi juga menunjukkan kreativitas dan games.
Tahun 2014 daku juga belum begitu aktif secara offline dan online berteman dengan sesama Kompasianers. Tetapi hawa dan rasa keakraban sudah daku rasakan. Para kompasianers saling berkumpul membentuk kelompok-kelompok, saling sapa dan bercengkrama. Jelas sekali muka-muka Pribumi dan budaya negeri yang hangat menyambut teman-temannya.
Kompasianival 2015
Bagaimana dengan Kompasianival 2015 yang bertema 'Juara'. Nah ini Kompasianival yang 'kontroversial' menurut daku, jadi pas dengan tema Juara yaks juara kontroversi. Menimbulkan kehebohan setelahnya gara-gara makan siang bersama Pak Presiden. Daku saat itu kurang ngehits sebagai kompasianers atau mungkin handphone Blackberry yang tidak daku aktifkan setelah pukul delapan malam. Walaupun Kang Pepih menanyakan 'kok nggak ikut...?', daku hanya mesam-mesem saja sambil menawarkan roti hijau cikeas udik kepadanya. Pasca event ini profile akun Kompasiana daku rubah menjadi 'Andri Mastiyanto' bukan lagi 'Rakyat Jelata' thanks yaks Kang Pepih.
Polemik timbul karena ada yang dianggap kok bisa di undang padahal dirinya sudah tidak aktif menulis bahkan mengakui di status FB pribadinya. Ada pula yang menulis bahwa menolak di undang bahkan sampai sekarang menyampaikan itu dengan para Kompasianers lainnya. Pokoknya kalau didenger bikin daku garuk-garuk kepala saja.
Nah gara-gara Pak Presiden tidak bisa hadir ke Gandaria City yang berimbas daku mengawal stand Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) menggantikan sementara para admin KPK. Pada pagelaran 2015 ini panggung utama dipisahkan dengan stand komunitas. Hanya stand sponsor utama berada disekeliling panggung utama. Bisa jadi ini yang membuat tidak ramai'nya stand di area outdoor dibandingkan dengan kompasianival sebelumnya. Apa karena di area outdoor jadi pada takut item kali yaks..he..he...
Mumpung 100 kompasianers ngehits pada ngilang, daku dan Tauhid keliling stand komunitas ngumpulin souvenir, foto-foto ngggak jelas, sama berinteraksi dengan cewek-cewek ca'em penjaga stand ....eeehhh.... Saat itu Bung Yos Mo juga baru kenal tetapi sudah berbaik hati memberi bonus kaos dan majalah dengan muka seperti bertanya 'ini bocah siapa !!.
Yang membuat ramai stand komunitas dan sponsor ya pada saat 100 Kompasianers itu kembali dari makan siang bareng Presiden. Nah gara-gara hebohnya daku dan Tauhid di stand-stand Kompasinival 2015, muncullah panggilan 'Blogger Rusuh' oleh mbak Wardah sebagai admin komunitas Kompasiana.
Kompasianival 2016
Memori yang tidak akan terlupa itulah 'Kompasianival 2016'. Yang membuat tidak terlupakan daku saat itu menjaga kakak yang berada di High Care Unit (HCU) RS.Otak Nasional. Pada saat itu ada sepupu yang bersedia bergantian menjaga Almarhum kakak daku 'Satria Adhi M'. Daku menyempatkan hadir dari sore sampai acara selesai. Setelah itu daku menjaga Almarhum Kakak kembali di RS.Otak.
Yang paling daku ingat bagaimana daku mengejar Wulan Guritno bukan untuk minta tanda tangan tetapi nomer telpon Yayasan Kanker yang memiliki Rumah Singgah disekitar RS.Kanker Dharmais. Waktu itu ada rencana kakak akan dipindahkan dari RS.Otak Nasional ke RS.Kanker Dharmais. Walaupun akhirnya daku mengontrak rumah untuk istirahat ibu dibelakang RS.kanker Dharmais.Â