Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

LPS Mengajak Kaum Milenial 'Satu Koma Lima' untuk Menabung & Berwirausaha

2 September 2017   06:27 Diperbarui: 9 September 2017   01:42 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Tidak perlu takut menabung di Bank asalkan menggunakan 3T I Sumber Foto : channel youtube LPS

Deskripsi : Tempat usaha kepiting nyinyir yang terletak didalam gang yang hanya cukup kendaraan masuk yaitu motor I Sumber Foto : IG Kepiting Nyinyir
Deskripsi : Tempat usaha kepiting nyinyir yang terletak didalam gang yang hanya cukup kendaraan masuk yaitu motor I Sumber Foto : IG Kepiting Nyinyir
Pelajaran kedua, yang daku dapat dari kepiting yang suka nyinyir ini bahwa tehnologi era generasi Z dapat digunakan untuk wirausaha walaupun dengan keterbatasan yang kita miliki. Usaha olahan makanan sea food ini ternyata terletak di dalam sebuah gang yang hanya cukup masuk kendaraan motor roda dua saja. Anti mainstream daku bilang, usaha makanan yang ngehits tetapi tidak berada di pinggir jalan raya. Sistem penjualannya pun secara online dan berkerjasama dengan aplikasi ojek online. Pemesanan bisa via WhatsApp, SMS atau telepon di nomor 081212455050, dan bisa juga melalui line atau akun instagramnya: @kepiting_nyinyir.

Pelajaran ketiga, berwirausaha juga bisa menggunakan modal yang pas-pas'an. Usaha yang di rilis sejak 22 Oktober 2016 oleh Gilang, Rachman dan Daniel bermodalkan uang Rp.3.000.000,- . Dalam menjalankan bisnis yang terpenting adalah pengelolaan financial dan pembukuan yang baik. Daku mengalami sendiri ketika membangun usaha jual-beli alat jahit & perkakas di tahun 2008 karena pembukuan yang kurang baik berujung bangkrut di tahun 2010.

Deskripsi : Kepiting Nyinyir menggunakan bahan yang fresh dan disajikan tanpa piring I Sumber Foto : IG Kepiting Nyinyir
Deskripsi : Kepiting Nyinyir menggunakan bahan yang fresh dan disajikan tanpa piring I Sumber Foto : IG Kepiting Nyinyir
Pelajaran keempat, berikan layanan dan product yang terbaik. Kepiting Nyinyir berusaha untuk menggunakan bahan yang fresh banget. Setelah ada pesanan masuk, baru mereka masak sekitar 15 menitan dan langsung dikirim deh ke pemesan. Bahkan tidak sungkan mereka menservice para driver ojek online yang mengantarkan pesanan mereka.

Pelajaran kelima, menggunakan layanan Perbankan. Karena sistem penjualan secara online maka mereka menggunakan transaksi perbankan dalam pembayaran product makanannya. Owner Kepiting Nyinyir Rachmat menyampaikan bahwa dengan layanan perbankan akan lebih aman dan lebih terdata secara tepat.

Pelajaran keenam, yang terpenting dalam membangun usaha ialah branding. Gilang salah satu founder menyampaikan mintalah para komsumen yang puas untuk membuat testimoni apakah itu di instagram story ataupun social media yang lain. Jangan lupa foto didepan produk, karena itu pengaruh banget di era social media saat ini.

-----oo00oo------

Dalam lima tahun kedepan menurut daku sistem pembayaran / transaksi akan sangat berkurang menggunakan uang tunai. Electronik Money yang sudah digunakan oleh beberapa layanan publik seperti TransJakarta, KRL, Ojek Online, e-commerce, dan akan lebih meluas ke layanan yang lain. Saatnya beralih menabung di Bank, karena layanan E-Money merupakan produk perbankan.

Salam hangat blogger udik dari cikeas - Andri Mastiyanto

Blog      Web      Twitter      Instagram       Email : mastiyan@gmail.com


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun