Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

6 Hal yang Khas di Ruang Tunggu ICU RS. Dharmais

22 November 2016   14:46 Diperbarui: 22 November 2016   14:50 2907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ruang ICU Rs.Dharmais I Sumber Foto : Andri M

5. Panggilan Kematian

“Keluarga Bapak Satria” ucapan itu keluar dari pintu ruang rawat ICU bikin bulu kuduk merinding. Yang membuat jantung berdetak cepat apabila panggilan tersebut pukul 9 (Sembilan) malam keatas. Panggilan kematian yang diperumpamakan para penunggu di ruang tunggu ICU / HCU.

Pernah terjadi dari pukul 9 (Sembilan) malam sampai dengan 6 (enam) pagi sebanyak 4 (empat) pasien di ICU dan HCU meninggal dunia. Hampir setiap hari ada saja pasien yang meninggal dengan petugas pemulasaran jenasah dating menghampiri. Sebagai pununggu pasien terlama suara pintu dengan bunyi kunci digerakkan sudah membuat sport jantung berkali-kali apalagi kakak daku cendrung tidak stabil.

6. Terima Kasih BPJS dan Keluh Kesah Prosedurenya

Salahsatu hal yang membuat daku bertahan di RS.Otak dan RS.Dharmais karena kakak daku Satria Adhi M sudah terdaftar di Asuransi Kesehatan BPJS. Jujur banget bahwa kalau tidak ada BPJS mungkin kakak daku dirawat di rumah sambil menunggu rumah orang tua kami laku di jual.

Dengan asuransi ini dan jumlah pasien yang membludak di RS.Dharmais maka kita harus panjang sabarnya. Salah satu contohnya agar procedure operasi bisa dijalankan daku harus melalui tiga tempat yang berbeda dimana menurut daku itu bisa dilakukan dalam 1 (satu) loket atau bahkan tidak perlu mengurus apabila pasien sudah masuk ruang perawatan rawat inap khususnya ICU.

Kakak daku Satria sebetulnya titipan Bapak Jusuf Kalla dan dokter Nizam salah seorang dewan Pembina RS.Dharmais tetapi daku tidak menggunakan 2 (dua) nama besar itu mengurus procedure-prosedure tindakan. Daku tetap menjalankan sesuai procedure RS.Dharmais dengan badan dan kaki sendiri. Bahkan sempat operasi terpaksa dilaksanakan terlebih dahulu sedangkan proses legal BPJS belum selesai daku urus.

Diruang tunggu banyak keluh-kesah menyangkut pelayanan BPJS ini tetapi bagi kami ini wajar karena kami menganggap itu yang harus dijalankan. Kekurangan SDM dan fasilitas untu membantu layanan agar bisa satu meja itu yang banyak dilihat oleh para keluarga penunggu pasien.

---oo00oo----

Daku banyak belajar dari tempat ini dan disini daku ditunjukkan bahwa kita memiliki persamaan nasib maka ikatan persaudaraan akan lebih erat. Asuransi Kesehatan BPJS begitu penting saat ini karena ketika datang ke RS.Dharmais tidak dilihat penampilan dan kendaraan kita. Selama berada di ruang tunggu daku mendapatkan pelayanan yang baik bahkan  sangat jarang yang menunjukkan sikap jutek dari pegawai yang bertugas.

Salam Hangat Blogger Rusuh berambut Undercut – Andri Mastiyanto

Email : mastiyan@gmail.com , FB : Ade Andrie M , Twitter : @AndrieGan , Instagram : @mastiyan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun