Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sampah dan Senyum Menentukan Daya Pikat Wisata

7 Oktober 2016   22:12 Diperbarui: 9 Oktober 2016   21:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Senyuman di Istana Surosowan Banten dilokasi yang bersih dari sampah I Sumber Foto : Andri M

Deskripsi : Tempat Sampah Yang sengaja di tempatkan pada batang pohon di area pantai I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Tempat Sampah Yang sengaja di tempatkan pada batang pohon di area pantai I Sumber Foto : Andri M
Sejujurnya masalah kebersihan itu tidak hanya masalah retorika saja harus ada aksi. Banyak lokasi wisata yang kurang memperhatikan ketersediaan tempat sampah. Tempat sampah tidak perlu yang bagus bisa dengan anyaman bambu atau kantung sampah hitam yang besar diletakkan pada batang kayu yang ditancapkan ditanam sudahlah cukup.

Banyak pengunjung lokasi wisata yang suka selfie di tempat terindah tetapi mereka tidak faham apa yang mereka lakukan berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung. Masih banyak turis yang kurang sadar akan kebersihan. Sekali mereka membuang sampah dan sampah tersebut tergeletak di tanah maka akan menimbulkan orang lain mengikuti. 

Itu yang terjadi di Ranu Kumbolo yang sempat menjadi trending topic karena terjadinya penumpukan sampah di lokasi tersebut. Ketika sampah sudah menumpuk dan mengotori tempat wisata maka kita sebagai penikmat keindahan alam tidak akan dapat menikmati kembali ...... Mari buang sampah pada tempatnya atau simpan sampah anda dan carilah tempat sampah untuk membuangnya....

Ketika Senyuman Menarik Daku Kembali Kesana

Daku seorang abdi negara yang berkerja di tempat yang melakukan pelayanan kepada masyarakat di RSKO Jakarta. Senyum itu sangat penting bagi masyarakat yang menerima pelayanan. Saat ini pun daku sedang berada di Rumah Sakit Otak dimana kakak daku di rawat. Ketika para petugas rumah sakit tersenyum dalam memberikan pelayanan itu sudah cukup bagi daku memberi rasa bahagia. Begitupun pula di lokasi wisata, senyuman akan memberi dampak bahagia, menyenangkan dan gembira berada disana.

Senyuman itu Penting. Pada saat berada di Kepulauan Karimun Jawa, daku menginap di salah satu homestay yang dimiliki oleh salah satu penduduk sekitar. Bapak pemilik homestay tersebut termasuk orang yang mudah menyapa dan tersenyum. Pada saat kedua kalinya daku mengunjungi Kepulauan Karimun Jawa tempat tersebut menjadi pilihan daku kembali. Ternyata keramahtamahan itulah yang membuat daku memilih homestay tersebut.

Begitu pula dengan Pulau Peucang sebagai salah satu destinasi wisata maritim yang daku kunjungi sampai tiga kali. Pengelola Pulau Peucang begitu ramah menyambut kami para pengunjung pulau eksotis ini. Dari barak sampai dengan tempat menginap ber AC tersedia disini walaupun dengan keterbatasan aliran listrik dari pagi hari sampai dengan sore hari. Hal yang dibutuhkan dari para penjelajah yang ingin menikmati keindahan alam yang sulit dijangkau adalah hospitality dari pengelola. Senyuman memberikan rasa nyaman walaupun dengan keterbatasan prasarana.

Deskripsi : daku bersama Rajif Amirulloh (guide di Karimun Jawa yang berasal dari Penduduk sekitar orangnya murah senyum) I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : daku bersama Rajif Amirulloh (guide di Karimun Jawa yang berasal dari Penduduk sekitar orangnya murah senyum) I Sumber Foto : Andri M
Banyak pulau yang daku kunjungi merupakan pulau berpenghuni yang belum dijadikan objek wisata. Beberapa memiliki potensi yang cukup bagus apabila dikelola dan masyarakatnya mendapatkan pemahaman dari pemerintah daerah dalam menerima kunjungan orang luar. Daku pernah mengunjungi pulau Sangiang, pulau Sabesi, dan pulau Rambut yang memiliki potensi wisata yang bisa di unggulkan oleh daerah. 

Masalahnya ketersediaan sarana dan prasarana tetapi itu bukan halangan bagi para traveller yang memang hunting lokasi wisata eksotis yang jarang dijamah banyak orang. Apabila pengunjung semakin banyak maka dengan sendirinya investasi akan datang. Senyum dan sapa memang harus dibiasakan kepada penduduk lokal. 

Kemenko Maritim Mengajak Beraksi Tidak Hanya Beretorika

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman saat ini sedang gencar mengkampanyekan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) sebagai suatu gerakan yang mendorong masyarakat menjaga kebersihan di lingkungannya. Gerakan yang di mulai pada 19 September 2015 tidak hanya menyangkut kebersihan tetapi juga mengajak masyarakat untuk bersikap ramah melalui senyuman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun