Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pendek Bisa Jadi Karena Kurang Asupan Gizi

30 Juli 2016   22:15 Diperbarui: 30 Juli 2016   22:30 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Dialog Nasional Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang I Sumber Foto : Andri M by Rahab Ganindra

Stunting (pendek) merupakan salah satu indikasi bentuk gizi kurang yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur.  Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidak langsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan. Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan baik dalam jumlah maupun mutu gizinya sangat berpengaruh bagi status gizi anak. Keluarga dengan penghasilan relatif tetap, prevalensi berat kurang dan prevalensi kependekan lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang berpenghasilan tidak tetap.

Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunting / pendek.

Ini menjadi perhatian kita bersama, jangan salahkan Ibu saja tetapi juga Bapak dan anggota keluarga yang lain. Stunting bisa dcegah sejak dini dengan beberapa cara, antara lain: Pemberian ASI secara baik dan tepat, pengawasan berat badan secara teratur dan terus menerus, hindari pemberian makanan buatan terutama pada usia dibawah empat bulan. Aktif mencari informasi edukasi (KIE) , terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Yang jangan dilupakan adalah meningkatkan perekonomian keluarga dengan membatasi pengeluaran yang tidak urgent untuk asupan gizi anak.

--------ooo0000ooo-------

Deskripsi : Dialog Nasional Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang I Sumber Foto : Andri M by Rahab Ganindra
Deskripsi : Dialog Nasional Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang I Sumber Foto : Andri M by Rahab Ganindra
Tubuh yang pendek pada saat dewasa juga mempengaruhi jiwa anak ketika memasuki usia ABG dan Remaja. Ini bisa menjadi sesuatu  yang perlu dicermati juga karena sehat itu tidak hanya fisik tetapi juga mental. Banyak anak terjerat narkoba karena tidak mampu menangani tekanan dari lingkungan dan kemudian lari mengkomsumsi narkoba.

Salam Hangat - Blogger Rusuh - Andri Mastiyanto

email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun