Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dompet Dhuafa dari Zakat Membangun Negeri di Zona Madina

19 Juni 2016   12:38 Diperbarui: 21 Juni 2016   21:09 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ruang Rawat Inap Kelas III di RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M

Karpet merah berjajar berbaris sesuai shaf sholat tempat daku duduk bersimpuh. Daku menikmati aura bangunan baru dari sebuah Masjid di daerah Parung, Bogor. Daku akhirnya rebahkan tubuh menikmati karpet merah itu dan hembusan Air Conditioner yang terdapat disetiap sisi bangunan ruang sholat. Sambil menunggu waktu sholat Ashar daku pejamkan mata ini. Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB saat itu. Waktu yang memungkinkan untuk melemaskan otot setelah keliling di area Zona Madina. Masjid tersebut mendapat sebutan Masjid Merah Putih karena kubahnya yang berwarna bendera negara tercinta Indonesia. Masjid Merah Putih akan diresmikan pada bulan Juli dengan nama Masjid Al Madinah.

Sebelum diri daku menikmati keindahan dan kenyamanan Masjid Al Madinah, daku bersama Blogger lainnya mengelilingi dan melihat aktivitas di Zona Madina. Sejak tahun 2004, Dompet Dhuafa telah mendirikan kawasan pemberdayaan terpadu di daerah Jampang, Parung, Bogor yang diberi nama Zona Madina. Pertama kami mengelilingi boarding school gratis untuk kaum dhuafa yang bernama Smart Ekselensia Indonesia kemudian dilanjutkan dengan RS. Rumah Sehat Terpadu yang juga gratis bagi kaum dhuafa. Setelah kedua lokasi tersebut barulah kami menikmati keindahan, kenyamanan, dan khidmat berada di Masjid Al Madinah.

Tidak hanya itu saja, kami pun mendapatkan kesempatan mencoba olahraga yang disunahkan Rosul yaitu memanah. Setelah adrenalin dipacu dengan olahraga memanah kemudian dilanjutkan dengan pelatihan beladiri asli Indonesia yaitu pencak silat. Sebagai pria paling berotot diantara blogger lainnya, daku dijadikan percontohan untuk praktek beladiri. Beberapa kali tangan daku dipelintir, tubuh disepak dan terbanting. Untungnya daku sudah terbiasa mengalami hal tersebut ketika menangani clien rehabilitasi narkoba di tempat kerja daku di RSKO Jakarta.

Daku bisa mendapatkan kesempatan ini dari kegiatan yang diadakan oleh Dompet Dhuafa bertajuk Blogtrip Zakatnesia- Zona Madina (11/6/2016). Zona Madina ditujukan untuk membantu dan memberdayakan masyarakat tidak mampu. Kawasan seluas 5 hektare ini terletak di wilayah Jampang, Bogor, Jawa Barat. Zona Madina adalah kawasan terintergrasi.

Apa sih Dompet Dhuafa ???

Sejatinya daku sudah mendengar menyangkut Dompet Dhuafa semenjak dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan pada saat itu daku mendengar bahwa Dompet Dhuafa merupakan tempat kita ingin menyalurkan zakat mall. Tak kenal maka tak sayang itu untuk itu daku mencari tau setelah pulang dari kegiatan Bloggertrip Zakatnesia - Zona Madina.

Dari hasil selancar di http://www.dompetdhuafa.org/ ternyata Dompet Dhuafa Republika merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang memiliki niat dan aksi untuk meningkatkan harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). 

Kemunculannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasib dhuafa. Empat orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika.

Awalnya Dompet Dhuafa Republika merupakan penggalangan dana internal, lalu kemudian berkembang dengan mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk "Dompet Dhuafa" pun dibuka. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika.

Deskripsi : Dompet Dhuafa menjadi salah satu amil Zakat bagi umat muslim yang mempercayakan zakatnya I Sumber Foto : Dompet Dhuafa
Deskripsi : Dompet Dhuafa menjadi salah satu amil Zakat bagi umat muslim yang mempercayakan zakatnya I Sumber Foto : Dompet Dhuafa
Tanpa di duga rubrik "Dompet Dhuafa" mendapat sambutan dan antusias dari para pembaca, hal ini dapat dilihat dari pengumpulan dana masyarakat. Melihat perkembangan ini maka muncul keinginan untuk memformalkan aktivitas yang dikelola Keluarga Peduli di Republika. Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa Republika pun didirikan. 

Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, dan Erie Sudewo. Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk mengawal Yayasan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana Ziswaf dalam wujud aneka program kemanusiaan, antara lain untuk kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan bagi kalangan dhuafa.

Seiring meluasnya program kepedulian Dompet Dhuafa dari yang semula hanya bersifat lokal kemudian berlanjut ke skala nasional, dan akhirnya menembus jejaring internasional. Dompet Dhuafa tidak hanya memberi bantuan dana bagi kalangan tak berpunya dalam bentuk tunai, tetapi juga mengembangkan bentuk program yang lebih luas seperti bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan bantuan bencana.

Zona Bantuan dan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Nama Zona Madina

Sebuah ruangan dengan diorama dan keterangan tertulis di dinding bagaimana Dompet Dhuafa berbuat untuk negeri terpampang. Mata dan kaki daku langkahkan untuk melihat, membaca dan mencari inspirasi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Ruangan tersebut terletak di bagian bawah sebuah masjid di Smart Ekselensia Indonesia, sekolah akselerasi SMP-SMA lima tahun ber-asrama, Sekolah Guru Indonesia, dan Markmal Pendidikan.

Deskripsi : Blogger yang hadir dikegiatan Bloggertrip Zona Madina - Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Blogger yang hadir dikegiatan Bloggertrip Zona Madina - Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Daku tertarik begitu ada sebuah share informasi kegiatan Bloggertrip yang diadakan Dompet Dhuafa dimana tertera akan mengunjungi sebuah sekolah gratis bagi adik-adik dari keluarga dhuafa dan rumah sakit gratis. Daku yang merupakan aktivis pendidikan dan admin dari dropzone Coin A Chance (Coin Untuk Pendidikan) RSKO Jakarta menjadikan ini bahan pelajaran dan pengetahuan bagaimana dari Zakat mampu membangun negeri.

Sangat begitu terhormat ketika daku dan rekan blogger lainnya dipersilahkan untuk memberikan sharing ilmu dan pengetahuan kepada adik-adik yang menempuh pendidikan di Smart Ekselensia Indonesia tentang dunia Blogging. Mereka terlihat begitu antusias ketika kami para Blogger satu-persatu sharing menyangkut dunia blogging dan menjadi seorang Blogger.

Sessi Sharing menyangkut dunia blogging merupakan salah satu bagian dari kegiatan Blogtrip di area Zona Madina yang melibatkan para Blogger. Tujuan utama kami para Blogger diperkenalkan Zona Madina oleh pihak Dompet Dhuafa menurut daku untuk memperkenalkan Zona Madina yang merupakan hasil dana ZISWAF masyarakat.

Deskripsi : Romi Ardiansyah berbincang kepada kami menyangkut program menyebar kebaikan Zakatnesia kepada rekan2x Blogger I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Romi Ardiansyah berbincang kepada kami menyangkut program menyebar kebaikan Zakatnesia kepada rekan2x Blogger I Sumber Foto : Andri M
Hal ini disampaikan oleh Romi Ardiansyah (General manager Cooperate Secretary Dompet Dhuafa) saat berbincang dengan kami para blogger  "Menyelesaikan persoalan bangsa dapat dilakukan dengan bersinergi dan berkolaborasi untuk itu teman-teman blogger berada disini. Seluruh yang teman-teman lihat ini adalah milik masyarakat melalui pengelolaan Dompet Dhuafa. Kami mengajak masyarakat berkolaborasi dan berpartisipasi untuk berbuat kebaikan, pemberian donasi itu hanya efeknya saja. Mengajak kebaikan untuk memberi solusi masalah sosial walaupun nantinya tidak melalui dompet dhuafa. Syiar Zakat dalam Islam adalah menyebarkan kebaikan dan beraksi" tegasnya

Ternyata sudah sejak tahun 2004, Dompet Dhuafa telah mendirikan kawasan pemberdayaan terpadu di daerah Jampang, Parung, Bogor yang diberi nama Zona Madina. Awalnya dengan mendirikan boarding school gratis untuk kaum dhuafa yang bernama Smart Ekselensia Indonesia, pembangunan RS. Rumah Sehat Terpadu pada tahun 2009, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan program pemberdayaan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan, industry kreatif dan Area Outbond serta Masjid Al Madinah.

Deskripsi : Lembaga Pengembangan Insani tempat Smart Eklensia Indonesia dijalankan untuk mendidik kaum dhuafa secara gratis I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Lembaga Pengembangan Insani tempat Smart Eklensia Indonesia dijalankan untuk mendidik kaum dhuafa secara gratis I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ruangan belajar dengan fasilitas kelengkapan media I Sumber foto : Andri m
Deskripsi : Ruangan belajar dengan fasilitas kelengkapan media I Sumber foto : Andri m
Deskripsi : Pusat Sumber Belajar tersedia perpustakaan, ruang diskusi, pembelajaran media, dll I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Pusat Sumber Belajar tersedia perpustakaan, ruang diskusi, pembelajaran media, dll I Sumber Foto : Andri M
Smart Ekselensia Indonesia ini merupakan sekolah asrama dengan sistem akselerasi dimana waktu pendidikan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai dengan Sekolah Menegah Atas (SMA) hanya dalam kurun waktu 5 tahun saja. Sekolah asrama ini menggunakan gaya pembelajaran moving class dimana para murid yang berpindah ruangan kelas bukan guru yang mengajar di ruangan kelas berdasarkan angkatan. Di sekolah ini mereka di didik mandiri dengan pembelajaran life skill seperti memasak, menyuci, membersihkan area fasilitas sekolah dan kegiatan lainnya.

Sebagai seorang yang berkerja di rumah sakit walaupun lebih pada pendekatan pusat rehabilitasi narkoba, mengunjungi  rumah sakit lain sebuah kesempatan untuk menambah pengetahuan. Setiap rumah sakit pastinya memiliki sistem kerja, arsitektur, dan ciri pelayanan tersendiri. Itu yang membuat menarik bagi daku. Rumah Sakit untuk para dhuafa ini ternyata tidak menggunakan kata “Rumah Sakit”.  Kata “ Sakit “ dan “Masuk Rumah Sakit” menjadi sesuatu yang berkonotasi negatif bagi sebagian masyarakat.

Masuk Rumah sakit pastinya berhubungan dengan biaya. Hal ini menjadi sesuatu yang menakutkan bagi kaum dhuafa. Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat, bahkan bagi masyarakat miskin kesehatan menjadi barang yang sangat mahal. Selain tak memiliki biaya, sulit bagi mereka untuk mendapatkan akses secara benar-benar gratis dari rumah sakit.

Rumah Sakit gratis bagi kaum dhuafa ini diberi nama Rumah Sehat Terpadu (RST) yang merupakan kelanjutan dari program kesehatan Dompet Dhuafa. Pada tahun 2001, Dompet Dhuafa Republika sudah mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Ciputat. LKC memberikan akses layanan kesehatan yang layak dan optimal secara gratis bagi kaum dhuafa. Lebih dari 150.000 kaum dhuafa telah terlayani oleh LKC.

Untuk meningkatkan layanan dan rujukan layanan kesehatan yang lebih tinggi maka di tahun 2007, Dompet Dhuafa Mendirikan Rumah Sehat di Masjid Sunda Kelapa. Tercatat 200.000 member kaum dhuafa yang sudah mendapatkan layanan ini secara Cuma-Cuma pula. Dan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada kaum dhuafa, Dompet Dhuafa Republika berinisiasi membangun Rumah Sehat Terpadu (RST). Dari sinilah diharapkan lahir model layanan kesehatan yang dibiayai seluruhnya dari dana zakat, infak, sodakoh serta wakaf.

Deskripsi : Tampak Muka Rs.Rumah Sehat Terpadu - Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Tampak Muka Rs.Rumah Sehat Terpadu - Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ruang Hemodialisa di RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ruang Hemodialisa di RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ruang Rawat Inap Kelas III di RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ruang Rawat Inap Kelas III di RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Area terbuka hijau yang terhampir disekeliling bangunan RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Area terbuka hijau yang terhampir disekeliling bangunan RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Suasana hijau royo-royo mampu mempercepat pemulihan pasien RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Suasana hijau royo-royo mampu mempercepat pemulihan pasien RST Dompet Dhuafa I Sumber Foto : Andri M
Yang daku lihat dari Rumah Sehat Terpadu (RST) sungguh diluar dugaan. Fasilitas, sarana dan prasarana seperti rumah sakit kelas premium walaupun rumah sakit ini ditujukan bagi kaum dhuafa. RST memiliki layanan IGD, Layanan Rawat Jalan dengan dokter spesialis serta layanan rawat inap. Rumah Sakit Tipe C yang disematkan kepada RST Dompet Dhuafa. Walaupun Tipe C tetapi arsitektur sudah mengedepankan konsep green dimana ruangan rawat inap dihadapkan dengan pandangan taman atau area terbuka hijau. Kaca-kaca besar membantu penerangan di siang hari dan menjadi sarana bagi pasien melihat pandangan ke luar sehingga memberikan efek rileks sehingga mempercepat penyembuhan dan pemulihan.

Selain itu Dompet Dhuafa juga memberdayakan masyarakat yang ada di 4 (empat) kecamatan di sekitar Zona Madina, antara lain Kecamatan Kemang, Parung, Ciseeng dan Tajur Halang. Mereka diberikan modal usaha budidaya ikan hingga jamur dan bentuk usaha lainnya. Pemberdayaan kawasan ini berupa Kampung Wisata D’Jampang sebagai objek wisata. Berbekal potensi sumber daya dan kearifan lokal yang berlimpah, Kampung Wisata D’Jampang menghadirkan lebih dari 50 titik wisata. 

Deskripsi : Kawasan Wisata D'Jampang di daerah Parung-Bogor I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Kawasan Wisata D'Jampang di daerah Parung-Bogor I Sumber Foto : Andri M
Zona Wisata yang tersedia yaitu Kampung Agro Wisata (budidaya ikan hias, ternak kambing nusantara, budidaya jamur, tanaman obat keluarga), Kampung Wisata Entepreneur (home industry tahu iwul,  kerajinan batok, kerajinan mainan anak), Kampung Wisata Budaya (golok Jampang, silat Jampang, dan gendang Pecak), dan Kampung Wisata Sehat & Cerdas (Rumah Sehat Terpadu, Lembaga Pengembangan Insani, Jampang English Village). Fasilitas lain seperti outbond, camping, dan berbagai workshop tersedia pula.

Untuk melengkapi fasiltas di Zona Madina, Dompet Dhuafa membangun Masjid Al Madinah sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan. Masjid ini memiliki luas bangunan sekitar 2.400 meter persegi dengan total luas ruang sholat sekitar 1.300 meter persegi  dan mampu menampung kapasitas jamaah sebanyak 2.247 orang. 

Deskripsi : Pintu masuk ke ruang sholat yang berada di lantai 2 dan lantai 3 Masjid Al Madinah I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Pintu masuk ke ruang sholat yang berada di lantai 2 dan lantai 3 Masjid Al Madinah I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Bagian dalam ruang sholat Masjid Al Madina yang sejuk dan menggunakan konsep pencahayaan alami sinar Matahari I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Bagian dalam ruang sholat Masjid Al Madina yang sejuk dan menggunakan konsep pencahayaan alami sinar Matahari I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Warna putih dan karpet shaf berwarna merah mendominasi warna dibagian dalam Masjid Al Madinah. Tersedia pula AC untuk membantu menyejukkan area dalam ruangan sholat I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Warna putih dan karpet shaf berwarna merah mendominasi warna dibagian dalam Masjid Al Madinah. Tersedia pula AC untuk membantu menyejukkan area dalam ruangan sholat I Sumber Foto : Andri M
Masjid sebagai salah satu tempat ibadah umat Muslim juga memiliki peran penting lainnya. Rasulullah Muhammad SAW saat membangun Masjid Madinah menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas. Ketika itu, segala aktivitas pendidikan, ekonomi, politik, kemasyarakatan, dan lainnya bertempat di Masjid. Kehadirannya tidak hanya sebagai bangunan untuk salat, zikir, dan mengaji. Itu kenapa menurut yang daku lihat pada Masjid Al Madinah kenapa berada di Jantungnya Zona Madina.

Kawasan seluas 5 hektare ini coba menyatukan berbagai program yang sudah dijalankan Dompet Dhuafa, sehingga kami para Blogger juga bisa belajar bagaimana pengelolaan zakat yang terintegrasi.

-------oooo00000oooo---------

Sinergi dan kaloborasi yang kita kenal dalam budaya bangsa "Gotong Royong" merupakan esensi dari Zakat, Infaq, dan Sedekah yang diajarkan dalam ISLAM. Dompet Dhuafa berusaha berperan menyebarkan kebaikan dan mengajak banyak orang untuk beraksi menyelesaikan persoalan bangsa tidak hanya membuat status di social media. Zakatnesia yang digembar-gemborkan oleh Dompet Dhuafa memiliki prinsip "sebarkan kebajikan dan kebaikan semudah ngelike di Social Media"

Deskripsi : Lomba Blog Zakatnesia I Sumber Foto : Dompet Dhuafa
Deskripsi : Lomba Blog Zakatnesia I Sumber Foto : Dompet Dhuafa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun