Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Perempuan Menyambut Hari Kartini di Grand ITC Permata Hijau

14 April 2016   20:01 Diperbarui: 15 April 2016   08:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lengkap ke Priyayian Kartini dari bibit, bebet, bobot dari darah yang mengalir. Pada masa itu darah / keturunan sangat mempengaruhi posisi atau golongan seorang Pribumi. Pribumi pada saat masa penjajahan Belanda merupakan Kasta ketiga setelah Belanda / Eropa dan Pedagang Asia. Berbeda dengan seorang Pribumi yang memiliki darah biru (ningrat), mereka memiliki kasta yang mendekati bangsa Eropa.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara baik saudara kandung dan maupun saudara tiri. Pada zaman itu pejabat pribumi mempunyai kecendrungan memiliki istri lebih dari satu. Memiliki jumlah anak yang berjumlah belasan pada masa itu seperti hal yang biasa. berbeda dengan saat ini, apabila memiliki anak 4 (empat) saja sudah dibilang banyak.

Kartini merupakan anak perempuan tertua. Kartini bersekolah di ELS (Europese Lagere School) sampai usia 12 tahun dan salah satu mata pelajarannya adalah bahasa Belanda. Ia mulai belajar menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda, diantaranya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya melalui buku-buku, koran, dan majalah Eropa.

Oleh orangtuanya, Kartini di nikah kan dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya ternyata menyokong kegemaran istrinya, ia mempersilahkan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Kartini memiliki Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beliau meninggal beberapa hari setelah melahirkan anaknya tersebut, tepatnya tanggal 17 September 1904. Kartini menghembuskan nafas terakhirnya di usia yang masih terbilang muda yaitu pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah.

Apa yang membuat Kartini begitu dikenal dan hari lahirnya dijadikan hari Kartini ? .... bisa jadi karena Kartini sangat tertarik pada kemajuan berpikir perempuan-perempuan di Eropa, hingga muncullah keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi dimana pada masa itu berada pada status sosial yang rendah. Surat-surat Kartini sebagai hasil korespondennya dengan beberapa rekan sahabatnya di Eropa kemudian dijadikan sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

 

Festival Perempuan

Lantai 2 (dua) menjadi pusat penyelenggaraan perdana Festival Perempuan. Sosok-sosok mungil berkeliaran dilantai tersebut. Tidak sekedar berkeliaran mereka menggunakan busana yang warna-warni dengan corak yang beragam. Busana adat tradional dan modern tradisional hilir mudik berjalan didepan diri daku.

[caption caption="Deskripsi : Alat yang digunakan oleh peserta workshop membantik I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun