Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Film untuk Kakak Ku: ''I am Hope''

10 Februari 2016   11:43 Diperbarui: 18 Januari 2022   20:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

PESAN TERSIRAT DARI FILM “I am HOPE”

Film yang baik adalah yang berkesan bagi penontonnya. Kesan itulah yang nanti dibawa pulang dan membuat ia menonton kembali serta disampaikan ke orang lain. 

Apa yang aku saksikan 9 februari 2016 lalu memberi banyak pesan bagi masyarakat. Cancer sebuah penyakit yang dapat merenggut kesehatan dan kebugaran fisik kita secara absolute.

Epilog dari Buku “I am Hope”  tulisan Gayatri Djajengminardo– “Saya pun yakin bahwa di ujung lorong gelap sekalipun pasti ada sebuah titik cahaya, cahaya hidup yang dapat membangkitkan semangat, bahwa hidup tidak akan berakhir disini”

Wulan Guritno dalam Pers Confrense menjawab pertanyaan seorang jurnalis menyangkut terapi Kemoterapi “Saya bukan ahli dibidang ini, tetapi menurut saya cancer adalah penyakit yang ganas, maka perlu penyembuhan yang ganas juga untuk mematikan sel cancer”

Cancer adalah penyakit yang ganas tetapi selalu ada harapan. Dalam film ini Mia akan merasakan Happy Ending karena dia mewujudkan harapannya dengan mewujudkan mimpinya dan juga rutin melaksanakan pengobatan. Bagaimanapun pengobatan rutin itu tetap penting dalam proses penyembuhan penyakit cancer.

Deskripsi : Mia menjalankan hidupnya I Sumber Foto : I Am Hope
Deskripsi : Mia menjalankan hidupnya I Sumber Foto : I Am Hope

Dalam film ini menunjukkan bahwa dukungan orang terdekat sangat penting dalam menyeimbangkan moral sang penderita cancer. Memberikan semangat untuk tetap hidup dan mengisi waktu hidup yang tersisa. Kita tidak pernah tau kapan kita mati yang bisa menjawab hanya ALLOH SWT dengan suratan Takdir.

Maia dalam salah satu scene film ‘I am Hope’ membentak Mia “Kalau hidup lu tinggal 8 bulan terus mao ngapain, jalanin hidup lu yang tinggal 8 bulan”.

Karena celotehan dari Maia pula yang membuat Mia dapat berkenalan dengan David yang nantinya akan menjadi suaminya dan memiliki putra. Memang bagi penderita cancer akan mengalami emosi yang tidak stabil. Perlu orang-orang yang berada disampingnya untuk membangkitkan semangat bahwa masih ada hari esok dan isilah hari esok dengan melakukan apa yang kita bisa.

Ayah Mia berusaha terbuka terhadap penyakit Mia kepada David. David meminta Mia untuk membuka tabir penyakit cancernya. Mia tidak ingin pertunjukkannya batal karena dianggap tidak mampu menjalankan projectnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun