[caption caption="Deskrpsi : Ketika Mas Gagah Pergi I Sumber Foto : Andri M"][/caption]Cikeas udik tanggal 16 januari 2016, pukul 09.30 WIB, pagi hari aku menerima What Apps dari sepupu ku yang cantik Riska bahwa dia mendapatkan 2 buah voucher presale Film Ketika Mas Gagah Pergi. Dia pun mengirimkan 2 (dua) buah gambar yaitu gambar tiket presale dan gambar secarik kertas dengan tulisan tangan tiket bertuliskan " 2 tiket nonton presale KMGP the movie - Cibubur Junction XXI, 17 Januari 2016 - ahad pukul 12.45". Riska mengajak ku nonton untuk menemaninya, aku pun tidak menolaknya.
[caption caption="Deskripsi : Tiket Presale Ketika Mas Gagah Pergi "]
Siang harinya pukul 14.16 WIB aku mendapatkan kabar dari Riska bahwa terjadi penundaan nonton presale film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) pada tanggal 17 januari 2016 di undur menjadi tanggal 21 januari 2016 tetapi dengan catatan akan dihubungi kepada pihak pemesan tiket. Saat menerima pesan tersebut aku sedang menuju ke Atlantis Ancol. Tanpa berfikir panjang aku menganggap ya sudahlah mungkin belum rezekinya.
Pada tanggal 21 Januari 2016 akupun mencoba menonton kembali Film Ketika Mas Gagah Pergi. Pada saat menuju lokasi janjian nonton film bersama teman ku sesama blogger ternyata aku mendapatkan What Apps untuk mengambil voucher presale ke depok karena tiketnya berlaku untuk hari tersebut. WA dari Riska pukul 12.19 WIB tetapi baru aku baca pukul 14.06 WIB.
[caption caption="Deskripsi : Riska dan diriku I Sumber Foto : Andri M"]
Pada saat itu aku sudah menuju Kota Casablanca. Riska dalam WA'nya tidak bisa menonton film tersebut karena kesibukkannya, dia memberikannya kepada ku tetapi aku tidak sempat lagi mengambil ke Depok karena waktu yang mepet. Nobar presale Ketika Mas Gagah Pergi hanya dapat ditonton di Plaza Senayan, Hollywood XXI, Pondok Indah XXI, Gading XXI dan Blok-M Square XXI pada pukul 16.40 WIB.
Entah kenapa sepertinya diri ku memiliki nasib untuk mengejar Film Ketika Mas Gagah Pergi, karena sesuatu hal Kota Casablanca XXI (KOKAS) tidak menayangkan Film Ketika Mas Gagah Pergi. Walhasil aku harus pulang dengan harapan hampa tidak bisa nonton film tersebut. Pada saat perjalanan pulang dari KOKAS aku masih memendam dalam hati sepertinya aku harus nonton film ini, karena sebelumnya aku telah melihat Official Trailer'nya.
MENONTON FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI
Selepas pulang kerja tanggal 27 Januari 2015 dari RSKO Jakarta entah kenapa aku mengingat kembali Film Ketika Mas Gagah Pergi. Saat itu aku berfikir untuk bioskop mana yang ku pilih untuk menonton film ini. Otak ku memilih Plaza Cibubur mendelete pilihan Cibubur Junction dan Mall Ciputra di kawasan jalan Alternatif Cibubur.
[caption caption="Deskripsi : Tiket Menonton di Plaza Cibubur Film Ketika Mas Gagah Pergi I Sumber Foto : Andri M"]
Dengan tiket yang menunjukkan Studio 4 dengan nomor kursi D.9 aku pun menonton film Ketika Mas Gagah Pergi. Aku menikmati film ini sambil menikmati jatah snack dari tempat kerja ku. Sewaktu akan menonton film ini, aku memang sengaja untuk tidak membaca Novelnya yang dibilang best seller dan synopsis filmnya. Setelah menonton film ini aku mengharapkan mendapatkan sebuah gambaran film ini dari sudut pandang diriku terhadap hasil sineas pembuatnya.
Pemain utama dalam film Ketika Mas gagah Pergi di audisi oleh penulis novelnya Helvy Tiana Rosa sendiri sesuai dengan karakter tokoh dalam novelnya. Terpilih empat orang anak muda yang beruntung mereka adalah Hamas berperan sebagai Gagah, Masaji berperan sebagai Yudi, Aquino berperan sebagai Gita dan Izza berperan sebagai Nadia. Sosok-sosok baru dalam dunia perfilman Indonesia.
[caption caption="Deskripsi : Sosok Gagah sebelum pergi ke Ternate "]
Begini cerita film ini dari apa yang aku lihat, dimulai dari perjalanan Gagah ( Hamas ) ke Ternate membawa kamera disebuah tebing yang berbatasan dengan laut. Gagah mengambil gambar menggunakan kamera DSLRnya memotret keindahan alam ternate. Tanpa disadari batu yang dia pijak goyah yang mengakibatkan Gagah terjatuh ke laut. Kejadian ini menjadi inti dari film yaitu nantinya akan merubah kharakter Gagah. Ternyata scene ini dibuat maju menjadi pembuka awal dari Film.
Salah satu tokoh utama dalam film ini adalah Gita ( Aquino ), ia gadis yang tomboy dengan potongan rambutnya yang pendek dan gaya berbicaranya yang manja ceria. Dalam berbusana Gita lebih senang menggunakan celana panjang slimfit dibandingkan menggunakan rok, kecuali saat bersekolah. Gita di film ini sudah sampai level pendidikan Sekolah Menengah Atas. Gita memiliki seorang kakak yang tampan bernama Gagah.
Gita selalu bangga pada Mas Gagah, abang yang menurutnya keren dan bisa dipamerkan kepada teman-temannya. Gagah santun, tampan, cerdas dan bergaya kekinian. Gagah seorang calon arsitek, sebagai mahasiswa dia ternyata pribadi yang mandiri. Kemandiriannya ia tunjukkan dengan mampu mencari nafkah untuk memenuhi gaya hidupnya sendiri yaitu menjadi model. Patner modelnya pun dari kalangan model papan atas. Hal tersebut yang membuat Gita begitu bangga kepada Gagah.
[caption caption="Deskripsi : Gagah merawat Gita I Sumber Foto : Andri M - Plaza Cibubur XXI"]
Sebuah peristiwa yang mengubah jalan hidup keluarga mereka terjadi, Ayah dari Gita dan Gagah meninggal dunia. Sejak Ayahnya meninggal, Gagah sembari kuliah, membantu Ibunya jadi tulang punggung keluarga. Mobil Ayahnyanya pun dijual dan digantikan dengan mobil jenis lain. Tidak hanya menjadi model, ia pun menggunakan keahliannya sebagai mahasiswa arsitektur untuk menambah penghasilan.
Pada masa perkuliahan pasti ada akhirnya yang berujung skripsi, untuk memenuhi skripsinya ia memilih melakukan penelitian di Ternate. Awalnya Gita pingin ikut bersama kakak tersayang yang dibanggakan ini ke Ternate tetapi gagah menolaknya. Gita menagih janji kakaknya yang ingin backpacker bersama. Rengekan manja Gita tidak mengugah Gagah untuk mengajak adik tomboynya ini.
Gagah pun pergi ke Ternate diantar oleh ibu dan adiknya ke bandara. Setelah Gagah pulang dari Ternate, Gita terkejut karena abangnya itu memiliki penampilan yang berbeda. Terdapat jenggot didagunya dengan menggunakan baju koko dan kharakter yang lebih terlihat tenang.
Gagah istiqomah menjalankan ajaran Islam, dan kerap menasihati Gita untuk menjalankan perintah-perintah agama. Gita sebal. Menurutnya Gagah terlalu fanatik dan norak. Ia mulai memprotes perubahan Gagah, juga Kyai Ghufron, yang menurut Gagah telah menginspirasinya saat di Ternate. Meski diprotes oleh Gita, Gagah terus berusaha mendekati Gita dan Ibunya, mengajak dua orang yang ia cintai itu untuk lebih mengenal Islam. “Islam itu indah. Islam itu cinta,”. Gita yang dulu selalu di antar ke sekolah oleh Mas Gagah akhirnya memutuskan untuk pergi sekolah naik kendaraan umum sebagai wujud protes.
Waktu yang berbeda, Gita beberapa kali bertemu sosok pemuda sholeh di bus pada saat ia berangkat sekolah. Sosok ini (Yudi) mengingatkannya pada Mas Gagah. Pemuda sholeh ini berdakwah di bus tanpa meminta imbalan, dan beberapa kali Gita jadi penumpang di bus tersebut. Gita pun melihat pemuda shaleh ini yang mengingatkan pada kakaknya, langsung emosinya meningkat dengan nada yang tinggi berucap "Klo mau ceramah jangan disini, nyindir gue kayaknya. Sono klo mao ceramah di masjid" kemudian mengusirnya.
Yudi ( Masaji ) adalah seorang pemuda tampan anak dari kiai yang diperankan oleh Matias Muchus yang merupakan seorang ulama berpengaruh. Ayah Yudi tidak suka dengan kegiatan Yudi yang berdakwah dari satu bus ke bus lain. Menurut ia dakwah itu ya pesantren, di masjid, bukan di jalanan. Menurut Yudi berdakwah itu memang harus dimana saja dan Islam itu agama yang Rahmatan Lil Alamin.
Ada sebuah moment dimana Yudi menyelamatkan handphone Gita yang sempat dicopet di bus. Kejadian tersebut yang membuat Gita menjadi lebih cair tehadap Yudi dan Gagah. Gita mulai mau mendengarkan Gagah dan jalan bareng lagi. Gita juga senang diajak ketika Gagah mengajaknya ke pesta temannya yang ternyata pesta pernikahan muslim. Bahkan ibunya diajak ke “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah bersama teman-temannya mantan preman ( Urip, Asep dan Maxi ) untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta.
[caption caption="Deskripsi : Pemeran Film Ketika Mas Gagah Pergi I Sumber Foto : www.kmgpthemovie.com"]
Film ini merupakan film keluarga yang cocok ditonton oleh siapa saja dan segala umur. Secara keseluruhan saya menikmati film ini dan ini merupakan film yang memberi pesan moral. Walaupun beberapa pemeran masih terlihat kaku didepan kamera itu sebuah kewajaran karena banyak yang masih pendatang baru. Untuk Aquino yang berperan sebagai Gita terlihat sangat natural sebagai gadis tomboy dan manja. Silahkan untuk teman-teman ku pecinta film untuk menonton di bioskop-bioskop diseluruh Indonesia, tetapi jangan lupa cari informasi bioskop yang memutar Film Ketika Mas Gagah Pergi terlebih dahulu ( http://flp.or.id/ atau http://kmgpthemovie.com/news/ )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H