Tidak hanya bertemakan kehidupan social-budaya, terdapat 2 (dua) finalis film pendek yang menampilkan aksi laga seperti film "The Raid", yaitu film pendek  "Kotak Pusaka" dan "Surya The School Gangs". Film pendek "Kotak Pusaka" mengisahkan seorang remaja belasan tahun yang mempertahankan kotak kayu pemberian kerabatnya. Ketika berada di hutan, kotak kayu tersebut menjadi perhatian 3 (tiga) orang begundal yang ingin memiliki kotak kayu tersebut. Terjadilah kejar-kejaran dan perkelahian yang bisa dibilang pengambilan gambar cukup baik ketika terjadi pengejaran dengan fasilitas peralatan yang seadanya. Sementara film pendek "Surya The School Gangs" mengisahkan seorang pelajar yang ahli beladiri pencak silat, dimana pada sebuah situasi temannya diculik. Dengan bekal kemampuan bela diri silatnya, ia kemudian membebaskan temannya dari penyekapan sebuah geng sekolah yang ternyata pimpinan geng tersebut adalah adik seperguruan dari ayahnya.
Adapula film pendek yang mengkisahkan sejarah sebuah suku di Indonesia yaitu film pendek "Samin". Film tersebut menceritakan kisah kepahlawanan salah satu warga desa dalam masa penjajahan bangsa Belanda di abad XVIII untuk melawan ketidakadilan menyangkut pajak bumi dan penyerobotan lahan. Film pendek tersebut beralur mundur, dimana berawal dari ledekan teman sebaya seorang bocah yang kemudian bocah tersebut mengadu kepada ibunya, dan kemudian ibunya menceritakan sebuah kisah. Film ini menggunakan beberapa lokasi dan jumlah pemerannya lebih dari 5 (lima) orang.
Terdapat pula film pendek yang bercerita menyangkut politik yaitu Film "Coblosan". Berkisah suasana pemilihan kepala desa dan prosesnya. Dimulai dari masa kampanye yang penuh hiruk-pikuk hingga proses pada saat coblosan berlangsung. Akhir dari cerita film pendek dengan terpilihnya Kepala Desa yang menggunakan politik uang. Film pendek ini seperti memberi pernyataan "Kekuasaan dapat dibeli dengan uang"
Sedangkan film pendek bertemakan religi bercampur dengan komedi juga hadir di FPPI 2015 yaitu film "Nilep". Kisah sekelompok anak usia sekolah dasar yang sepakat untuk mengembalikan mainan yang ditilep  dari penjual mainan keliling. Pelakunya adalah dua orang bocah laki-laki yang berani mengutil tetapi takut untuk mengembalikkan. Seorang anak gadis berusaha memaksa kedua bocah tersebut untuk mengembalikkan hasil mengutil / nilep dengan mengucapkan dalil-dalil agama. Karena ketidakberanian kedua bocah tersebut karena takut dihukum atau dipukuli massa maka mereka menggunakan cara yang terbilang cerdas yaitu melalui tukang pos.
Ada yang cukup menjadi perhatian yaitu sebuah film pendek yang terinspirasi pengalaman masa kecil sang sutradara ketika menjadi pemimpin upacara bendera pada saat usia sekolah yaitu film "Bubar Jalan". Dalam film pendek ini dikisahkan seorang anak sekolah dasar yang ditunjuk sebagai pemimpin upacara dikerjai temannya pada saat di toilet. karena dikejar waktu akhirnya dia memimpin upacara dengan perut yang mulas.  Keringat dingin  deras mengucur dari tubuhnya, tetapi dia tetap menjalankan tugasnya.
Pada saat proses penaikkan bendera yang berujung insiden, anak tersebut kehilangan konsentrasi dan disini unsur komedi muncul. Karena kehilangan konsentrasi dia tidak menyadari bahwa Bendera Merah Putih telah sampai puncak tiang bendera. Beberapa kali pembina upacara memberi isyarat bahwa bendera telah sampai puncak. Tanpa sadar malah terjadi kesalahan dimana dia memberikan perintah "Bubar, Jalan! ". Mendengar perintah tersebut para peserta upacara bubar dari barisannya.Â
[caption caption="Deskripsi : Film Pendek Kotak Pusaka I sumber Foto : Andri M"]
Setelah menyaksikan screening dari masing-masing kategori baik umum dan pelajar, kami para undangan mendengarkan pengumuman pemenang. Adapun pemenang dari masing-masing kategori :
A. Pemenang FFPI 2015 kategori pelajar:
1. Juara Pertama adalah "Surya the School Gangs", mendapatkan hadiah Rp. 6,5 juta dan Kamera Go Pro Hero 3+
2. Juara Kedua adalah "Coblosan", mendapatkan hadiah Rp. 4,5 juta dan Voucher menginap Hotel Santika
3. Juara Ketiga adalah "Samin", mendapatkan hadiah Rp. 3 juta dan Voucher menginap Hotel Santika
Selain mendapatkan hadiah yang sudah ditetapkan, salah satu juri Angga Dwimas Sasongko memberikan tambahan hadiah dengan kesempatan magang di rumah produksinya beserta biaya akomodasi dan tempat tinggal.