Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

640 Langkah Kaki Menuju Kaldera Galunggung

7 Oktober 2015   07:02 Diperbarui: 7 Oktober 2015   11:50 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara gerombolan itu pun terdengar “Ciyeee….Ciyeee…. “ canda para traveller BPJ

Beruntungnya diriku menggunakan jaket lengan panjang, celana panjang dan sepatu trekking serta tidak lupa sarung tangan. Hantaman suhu dingin dan gesekan ilalang mampu ditahan oleh pakaian ku ini. Banyak traveller yang ikut trip ini menggunakan busana dan alas kaki yang kurang tepat untuk trekking yang berujung menyulitkan mereka sendiri. Aku hanya tersenyum simpul ketika ada wanita yang menggunakan sepatu casual dan celana pendek ketat seperti sebuah film nasional yang mengusung tema pendakian ke gunung Rinjani.

Pada saat dilereng curam berpasir yang membenamkan kaki ketika dipijak ini sebuah moment yang tidak akan terlupakan, ada sekitar tujuh orang saling berpegangan tangan menuruni lereng kaldera. Beberapa traveller memilih menggunakan jalur yang lebih aman dengan jarak yang lebih panjang dibandingkan dengan trek yang coba dilalui oleh tujuh traveller yang semuanya awalnya belum tentu berani menempuh trek curam berpasir ini. Sensasi saling berpegangan, melindungi satu sama lain dan yang terpenting tawa canda melengkapi aksi meluncur dilereng berpasir ini.

Beberapa kali Yuti berteriak “Aduuuhh, kaki gue tenggelem nih,…..”

[caption caption="Deskripsi : Trek yang harus ditempuh / Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Tidak sia-sia diri ku harus pulang ke rumah orang tua di Pondok-Pinang untuk mengambil sepatu trekking, karena beberapa traveller merasa salah menggunakan alas kaki yang terbuka.

Ketika sampai dipermukaan kaldera yang terlihat hamparan pasir dengan dinding-dinding tebing kaldera mengelilingi kami seperti sebuah benteng alam. Pikiran ku terbawa kedalam serial TV Hercules, pemandangan ini mirip serial TV yang pernah tayang disalah satu TV swasta nasional di awal tahun 2000. Pemandangan semakin eksotik sekitar tiga ratus meter dari turunan lereng berpasir, kami menemui danau alam yang berwarna hijau toska. Entah kenapa tidak ada di otakku untuk mencoba berenang dan merasakan sensasi danau di kaldera galunggung ini, sebuah moment yang gagal ku rasakan dan akhirnya ku sesali.

[caption caption="Deskripsi : Hamparan Pasir Galunggung / Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Tebing Kaldera Galunggung / Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Danau Kaldera Galunggung / Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Pemandangan Kaldera dan Danau'nya di Jalur Trekking / Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun