Mohon tunggu...
Myrna Fitria
Myrna Fitria Mohon Tunggu... Human Resources - Aku Berfikir dan Aku Berasa

12 Tahun Profesional Banker. 6 Tahun Profesional SOE. Author Buku Hunian Nawacita Rakyat Bahagia dan I Am A Leader; Memimpin di Era 4.0

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneladani Pahlawan Wanita: Siti Jenab dan Juag Cicih (Buat Pak Nadiem Makarim)

11 November 2019   16:50 Diperbarui: 11 November 2019   17:27 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Bumi Ageung dari situsbudaya.id

Hingga masa senjanya, Juag Cicih tetap terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Pada 13 Oktober 1964, beliau wafat di Cianjur dan dikebumikan di pemakaman Pasarean.

Juag Cicih dan Siti Jenab, adalah contoh dari begitu banyak pahlawan wanita Indonesia yang berjuang dengan keterbatasan dan dalam susah untuk menjalani tugasnya dari YMK, memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsanya.

Sebagai wanita Indonesia yang hidup satu abad setelah perjuangan Juag Cicih, apa yang dapat kita lakukan untuk dapat meneruskan semangat dan cita - cita mereka. Bagi kita kaum perempuan, bersekolah setinggi - tingginya saat ini tidak lagi susah. Bahkan baru - baru ini rektor termuda di Indonesia seorang perempuan berusia 21 tahun. Dan rektor ITB terpilih seorang guru perempuan bergelar Profesor Doktor. Sangat membanggakan. 

Ilmu yang kita dapat dengan bersekolah tinggi untuk dimanfaatkan dalam mendidik anak - anak kita agar mereka siap menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan mandiri, agar kita dapat menjadi partner diskusi sekufu bagi suami dalam menjalani kehidupan, untuk menolong keluarga, tetangga, masyarakat yang membutuhkan bantuan, untuk ikut berpartisipasi dalam memperbaiki dan membangun bangsa, di bidang pekerjaan masing - masing, agar anak - anak Indonesia dapat menikmati keadaan yang lebih baik saat kita memberikan estafet kepemimpinan kepada mereka melanjutkan kehidupan dan pembangunan, agar seluruh rakyat sejahtera dan bahagia, bersama - sama.

Begitu banyak pahlawan daerah di seluruh wilayah Indonesia seperti mereka. Namanya mungkin sudah tidak dikenali anak - anak kita, apalagi jasanya. Jika dapat berjumpa dengan Pak Nadiem Makarim, kami ingin mengusulkan agar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bersinergi dengan Kementrian BUMN dan Lembaga Heritage, berkolaborasi untuk mempromosikan para pahlawan daerah, dan menceritakan sejarah bangsa apa adanya, tidak berlebihan dan tidak disembunyikan. Kalaupun memang ada tokoh pahlawan pernah melakukan kesalahan ya diceritakan saja untuk pelajaran anak - anak tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada jasa mereka. Toh pahlawan juga manusia yang banyak salah.

Kami juga ingin mengusulkan agar Pak Nadiem buatkan story board di semua situs bersejarah peninggalan pahlawan daerah, bagaimana cerita yang pernah terjadi disana, agar dapat dipahami dan bermanfaat sebagai pelajaran hidup untuk kita dan anak - anak kita. Membuat story board di rumah mereka, di makam, di kantor mereka bekerja berpikir, dimana saja pernah terjadi sejarah pengorbanan dan perjuangan pahlawan daerah untuk masyarakat dan bangsanya. 

Selain itu kami usul agar Pemerintah menyediakan transportasi masal dari dan ke situs peninggalan sejarah. Agar anak - anak Indonesia tidak hanya memuja artis dan boyband Korea, tapi mengambil ibroh dan mengagumi nenek moyangnya yang gagah berani. Karena atas perjuangan merekalah maka kita dapat menikmati kehidupan yang mudah dan nyaman.

Selamat Hari Pahlawan.

Bumi ageung adalah sebuah bangunan tua bersejarah yang beralamat di Jl. Moch. Ali No.64, Solokpandan, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43214.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun