Mohon tunggu...
rakyan bumi
rakyan bumi Mohon Tunggu... -

penggiat pertanian selaras alam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fungisida dan Bakterisida Organik

12 Oktober 2012   07:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 42975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara membuat :

Daun cengkih dihancurkan sampai berbentuk serbuk atau tepung.

Aplikasi :

Taburkan dan benamkan tepung daun sengkih ke dalam tanah di sekitar perakaran tanaman sebanyak 50-100 gr per tanaman.

xMengatasi busuk batang dan layu pada tomat

Pembuatan

1.Cari daun bambu yang masih muda, ambil bersama pucuknya yang belum mekar

2.Cabut daun dan pucuk sebanyak dibutuhkan

3.Siapkan pula kunir dan bengle serta ember yang terbebas dari minyak dan garam

4.Lumatkan daun bambu

5.Kupas kunir dan bengle kemudian hancurkan

6.Rendamlah setiap 2 kg daun bambu dalam 10 liter air selama 6 jam atau lebih

7.Rendamlah ½ kg kunir dan ½ kg bengle masing-masing dalam 2 liter air

Penggunaan

Campurkan 4 liter larutan kunir-bengle dan 10 lt larutan daun bambu. Tambahkan 10-20 lt air. Siramkanlangsung pada tanaman dan media tanahnya. Daun bambu rendamannya bagus digunakan sebagai kompos.

(Pengalaman Iva A. UMY dalam Majalah Tani Lestari No. 5 ed. Nov-Jan 1998)

xPengendalian dengan Jamur Antagonis

Jamur antagonis dikembangkan sebagai sebuah teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman. Jamur ini punya kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur pentebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah jenis Trichoderma sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.

§Jamur Trichoderma

Pembiakan cara 1.

Bahan :

1.Bekatul (dedak padi halus)

2.Biakan/inokulan jamur Trichoderma sp

Alat :

1.Alat pengukus

2.Plastik

3.Tampah

Cara membuat :

1.Katul diperciki air sampai macak-macak/tidak basah betul/pero.

2.Kukus sampai matang.

3.Dinginkan dan di ler/diratakan pada tampah yang bersih setinggi 10 cm.

4.Inokulasikan biakan jamur kemudian tutup rapat dengan plastik.

5.Simpanlah ditempat terlindung sinar matahari pada suhu kamar

Pembiakan cara 2.

Alat-Bahanyang dibutuhkan:

-Sekamatau bekatul

-Gula

-Soblok/kukusan

-Pemanas/kompor

-Kantong Plastik bening

Carapembuatan:

1.Sekam / bekatuldikukus sampai mendidih

2.Kemudian angkat dan kering anginkan

3.Setelah dinginmasukkan ke dalam plastik dan berikan jamurTricoderma bersama larutan gula 0,1 % dan simpan dalam suhu kamar.

4.Tunggu selama3 hari , kemudian lihat setelah 3 hari. Bilamana muncul benang-benang warnaputih berartipembuatan jadi

5.Jamur Tricoderma yang sudah tua/jadi akan berwarna hijau kehitaman

xFungisida dan Bakterisida OrganikSederhana

1.Siapkan daun rondo noleh, daun mindi, daun suren, daun tikusan, daun klereside, daun dan batang blekokan, kliko semboja, kliko pule, buah bawangan, daun kinang masing-masing sebanyak 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 5 liter

2.Siapkan jahe, laos, kunir masing-masing 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 2 liter

3.Campurkan larutan nomor 1 dan nomor 2 tersebut kemudian diperas dan disaring

4.Gunakan dengan dosis2 sendok makan larutan dalam1 liter air kemudian disemprotkan pada bagian tanaman terserang.

5.Catatan : cocok untuk mengatasi aneka mikroorganisme pengganggu tanaman (jamur-bakteri)

Teh Kompos lawan Penyakit tanaman

Teh kompos atau air ekstrak kompos ternyata dapat dipakai untuk melindungi tanaman dari penyakit/ patogen daun. Juga sebagai inokulan guna memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah. Penelitian di mancanegara menunjukkan, ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman. Antara lain Phytophora infestants di kentang dan tomat,Botrytis cinerea di stroberi, Fusarium oxysporum, plasmopara viticola (embun tepung) di anggur, dan Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) di mentimun.

Komponen aktif dalam ekstrak kompos yang telah dikenali termasuk bakteri (Bacillus), kapang (Sporobolmyces, dan Cryptococcus), serta jamur. Juga bahan kimia bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino. Melalui sterilisasi, dan penyaringan nonaktif, ditunjukkan kemanjuran ekstrak kompos karena peran organisme hidup yang ada dalam larutan itu.

Pembuatannya sangat mudah. Kompos cukup direndam dalam air bersih. Perbandingan kompos dengan air adalah 1 : 5 hingga 1 : 8 (volume/volume). Setelah diaduk merata, air rendaman didiamkan hingga terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan sekitar 15oC-20oC. lamanya waktu ekstrasi dianjurkan antara 2 minggu hingga 21 hari. Namun, biasanya cukup selama 3 hingga 7 hari. Setelah waktu ekstraksi tercapai, campuran air dan kompos tadi disaring. Tujuannya memisahkan larutan dengan kompos padat. Larutan hasil saringan inilah yang digunakan menyirami daun tanaman.

a ditulis oleh Sunarno,SP  ( rakyan_bumi) sebagai bahan pendukung pelatihan pertanian organik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun