Srek.. Srek.. Srek..
"Apakah pisau yang kau temukan semalam di dalam mimpimu akan kau pakai untuk membuhun dirimu sendiri, setelah kau terbangun dari tidurmu hari ini, Me?",
"Eeee.. kamu ngomong apa, Roy?, Siapa pula yang mengatakan bahwa tuhan lebih dekat kepadamu dari pada urat lehermu sendiri.. Aaa. Aaa.. Aaa..",
"Kamu ngomong apa, Me?"
"Coba tanyakan pada Galileo apa kabar Macbeth?" tanya Roy berkelakar.
"Ngomong apa kamuu?"
Lalu Atenx mengangkat galon yang berisi air dan menungkannya, sehingga menciptakan seperti suara kucuran air yang keluar dari keran.Â
"Maka pada suatu hari, Ia pergi ke kamar mandi dan tak pernah kembali lagi. Ada yang bilang ia telah menjelma menjadi bak mandi, ada juga yang bilang kalau dia telah mengubah dirinya menjadi gayung, ada juga yang bilang kalau dia berubah bentuk jadi WC jongkok, yang lainnya lagi mengatakan bahwa ia telah bosan. Semua orang seolah mengetahui peristiwa tentangg kehilanggannya, tapi, tak seorang pun yang menyadari pada saat itu telah bertambah satu bintang di atas langit; kuburan cahaya-cahaya". ucap Roy.
Di tengah-tengan penamilannya, mereka turun panggung dan berjalan ke barisan bangku penonton, mereka menyapa dan berinteraksi orang-orang yang mereka kenal.
"Setiap hari adalah hari keberuntunganmu, Syamil. Tapi kenapa kau selalu merasa sial? Pasti ada yang salah dengan kebenaranmu, yah?" Ucap Mame kepada salah satu penonton.
"Mas Mono!, untuk sementara hindari makan-makan yang mengandung kenangan buruk, karena itu bisa menggangu masa pertumbuhanmu." Kata Mame, dan langsung disambar oleh Roy
"Tapi jangan menunggu hukum karma mendatangimu, Mas". pungkas Roy
"Akbar!, sebisa mungkin tebuslah dosa-dosa di mana kamu berada, Akbar"