Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menyikapi Generation Gap di Lingkungan Kerja

9 Februari 2023   21:14 Diperbarui: 12 Februari 2023   16:55 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generation Gap (Shutterstock via KOMPAS.com)

Seorang teman serius memandangi gawainya dan membaca sejumlah pesan sambil bergumam.

"Duh... ramai lagi ini.."katanya.
"Kenapa?"
"Ini nih pak bos... Sama anak baru.Dari kemarin berdebat terus."

Saya terdiam dan tidak berusaha melanjutkan pembicaraan. Sekilas saya sudah tahu apa yang dimaksud dan tidak mau terlibat lebih jauh karena memang kebetulan kami bukan satu bagian.

Saya melanjutkan pekerjaan namun dengan pikiran yang sudah sedikit terkontaminasi dengan percakapan yang cuma sesaat tadi. 

Perbedaan pendapat dalam suatu diskusi adalah hal yang wajar. Entah itu dalam situasi formal ataupun non formal. Antar sesama rekan kerja atau antara atasan dan bawahan. 

egiatan diskusi dalam proses pengambilan keputusan tentu melibatkan banyak kepala dengan isi yang berbeda. Selisih paham adalah kejadian yang lumrah.

Suasana akan menjadi tidak sehat jika perbedaan pendapat kemudian dilatarbelakangi sentimen pribadi. Masing-masing pihak menjadi tidak objektif dalam menerima masukan dan mencerna pendapat lain yang berbeda sudut pandang.

Dalam beberapa kasus, ketimpangan kebebasan aktualisasi diri dalam forum diskusi disebabkan karena perbedaan usia atau perbedaan generasi yang kalau istilah sekarang generation gap. Masih ada beberapa senior yang tidak cukup terbuka untuk menerima masukan dari rekan kerja yang secara usia ataupun masa kerja masuk kategori junior.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, saat ini generasi Y atau generasi milenial dan generasi Z mendominasi jumlah angkatan kerja. Kemudian, diikuti oleh generasi X dan baby boomer.

Dari data tersebut bisa tergambar bahwa komposisi pekerja di kantor pun akan didominasi oleh anak muda.

Perkembangan zaman tentu saja akan diikuti dengan perubahan yang membentuk pola pikir dan karakter manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun