"Bergaullah dengan mereka yang lebih baik darimu dari segi kualitas, maka kamu akan terbawa ke arah yang sama"
-Warren Buffet
Membaca nasihat dari seorang hebat seperti ini bermacam-macam respon yang muncul. Bagi orang yang mempunyai karakter petarung dan senang tantangan pasti akan mengiyakan dan tidak akan merasa berat untuk merealisasikan dalam kehidupannya.
Namun bagi sebagian orang yang tidak mempunyai cukup keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru, akan sulit mengamini nasihat ini untuk dirinya.Â
Memasuki suatu lingkungan baru dengan keadaan yang berbeda dari situasi yang dinikmati sebelumnya sering menimbulkan keraguan. Apakah akan diterima? Apakah mampu? Apakah nyaman? Apakah berpotensi menimbulkan konflik? Apakah tidak akan ada masalah?
Banyak sekali pertanyaan yang timbul karena belum adanya penerimaan yang utuh atas situasi yang harus dihadapi. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah minder.
Mengapa orang bisa memiliki rasa minder?
Minder atau rendah diri adalah sifat normal yang bisa kita alami dalam suatu fase tertentu. Adakalanya perasaan itu muncul dan di saat yang cukup lama bisa menghilang. Tergantung dari bagaimana kita bisa menyikapinya.
Pada dasarnya rasa minder tumbuh karena kita merasa ada sesuatu dari kita yang kurang bisa memenuhi standar yang berlaku di lingkungan terdekat kita. Entah itu berupa keadaan fisik, sejumlah materi, kemampuan kita terhadap sesuatu jenis pekerjaan, jalan hidup atau pencapaian kita dan masih banyak lagi hal lain.
Secara ideal memang orang harusnya bisa menerima diri apa adanya. Bersyukur dengan apa yang dimiliki tanpa merasa kurang dengan pencapaian yang telah diupayakan. Namun sebagai manusia biasa, rasa minder itu tidak dapat dihindari.
Dalam suatu lingkungan pergaulan, sudah menjadi hal biasa untuk saling bertukar cerita tentang pribadi masing-masing. Aktivitas komunikasi seperti ini yang sering menjadi penyebab rasa minder itu muncul.