Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hebatnya Sakit Hati

4 April 2022   10:00 Diperbarui: 4 April 2022   10:05 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit bagi orang-orang yang mengalami luka batin dan sakit hati untuk bangkit dan melupakan suatu kejadian. Butuh waktu lama dan bahkan bantuan dari ahli untuk kembali menjadi pribadi yang kuat dan sehat mental.

2. Semangat yang bergelora

Reaksi sakit hati yang kedua bisa menjadi suatu hal yang positif. Ucapan yang kurang bersahabat dari seseorang bisa menjadi pemacu semangat bagi orang-orang yang berkepribadian terbuka. Rasa sakit atau luka hati yang dirasakan tidak dia biarkan dalam waktu yang lama.

Tidak mudah menjadi pribadi pemaaf. Dan merubah kata-kata yang membuat sakit hati menjadi motivasi untuk terus bergerak. Dia tidak membiarkan dirinya dijerat dalam perasaan terpuruk yang dalam.

Banyak kisah orang sukses yang diawali dari keragu-raguan orang lain atas kemampuannya. Direndahkan dan dianggap tidak pantas justru membuat orang tertantang untuk melakukan pembuktian. Bahkan mungkin pembuktian yang dilakukan cenderung berlebihan hingga kita banyak menemui perilaku flexing seperti yang sedang marak belakangan ini.

Apapun perkataan orang tentang kita, kitalah yang paling bisa mengatur bagaimana menyikapinya. Tersinggung adalah sesuatu yang manusiawi dan reaksi wajar orang yang tersakiti. Namun ingat, cintailah diri kita dan selalu merasa kita adalah orang yang berharga. Tidak ada satu orang pun berhak menghancurkan kebahagiaan kita. 

Begitupun sebaliknya, jika kita tidak ingin terluka, orang lain pun demikian. Menjaga lisan adalah hal paling utama tetapi sulit bila kita cenderung mudah menilai orang lain. Menjadi pribadi yang bisa menerima segala perbedaan sepertinya adalah cara yang bisa dicoba agar kita tidak mudah mencela orang.

Semoga sebulan ini berpuasa, kita juga bisa berpuasa 'julid'. Fokus saja pada diri kita, biarlah orang dengan urusannya masing-masing. Kita tidak tahu ucapan kita yang mana yang bisa membuat orang trauma karena sakit hati sepanjang hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun