Seseorang yang sudah tercukupi kebutuhan dasarnya akan merangkak naik untuk meraih kebutuhan selanjutnya.Â
Jadi kalau di media sosial berseliweran orang-orang dengan segala macam atribut mewahnya, mungkin memang bukan untuk pamer. Tapi dia sedang bangga dengan usahanya dan ingin mendapat pengakuan dari orang bahwa dia sudah berhasil menjadi orang kaya. Â
Pamer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri.
Sedangkan memamerkan adalah mempertunjukkan dan membanggakan (kekayaan, kehebatan, dan sebagainya).
Jadi disaat seseorang mempertontonkan harta atau apapun di media sosial, maka itu adalah representasi dirinya untuk membanggakan keberhasilan.Â
Ada banyak faktor lain yang membuat orang ingin menunjukkan kebanggaan dirinya melalui pamer ini. Pengalaman buruk diremehkan orang di masa lalu, bullying yang diterima karena ketidakmampuan dalam hal apapun atau tidak pernah bisa masuk ke suatu grup karena dianggap tidak pantas.
Hal-hal seperti itulah yang membuat orang menjadi seperti membabi buta untuk menunjukkan eksistensi dirinya kepada dunia melalui media sosial. Entah itu melalui rumah, mobil, baju, sepatu, tas, jam tangan dan segala aktivitas mereka yang membutuhkan modal tidak sedikit.
Bagaimana kalau kita tidak suka melihatnya? Skip saja... Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H