Jadi dalam dua bulan itu saja, besaran uang APBD yang dikeruk untuk membiayai program itu hampir mencapai Rp 2,8 miliar. "Serapan terbesar ada di empat orang pimpinan dewan. Dalam dua bulan itu jumlah kehadiran mereka antara 23 sampai 28 kali kegiatan," sebut Sigit lagi.
Menurutnya, jika program ini dianjutkan di tahun anggaran 2022 mendatang, maka dipastikan APBD Sidoarjo akan mengalami bleeding alias pendarahan hingga diatas Rp 25 Miliar. Jika diasumsikan setiap bulan dana yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp 2,2 Miliar.
"Sekarang coba ditelaah lebih jauh, apakah penyerapan aspirasi itu sudah sebanding dengan besaran dana yang dikeluarkan? Sedang disisi lain, para anggota dewan itu juga sudah punya anggaran saat menggelar reses, rapat dengar pendapat dan lain-lain," pungkas Sigit.
Sumber Kutipan https://www.dnnmedia.net/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H