Mohon tunggu...
RAKHMAD SUCIONO
RAKHMAD SUCIONO Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA, FISIKA, KIMIA, DAN MATEMATIKA SMK KOSGORO NGANJUK. Menjabat Kepala Laboratorium Komputer SMK Kosgoro Nganjuk.

Hobi saya membaca, browsing internet, bersepeda. Saya pribadi yang baik, royal, disiplin, kerja cerdas, tanggung jawab, taat beribadah. Saya sudah menjadi guru dan tentor les selama 13 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran

20 April 2023   11:25 Diperbarui: 20 April 2023   11:25 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Jika pendidik melakukan dengan kesadaran penuh (mindfullness), dapat melakasnakan 5 KSE (kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dengan baik maka pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang tidak ada resiko atau sedikit resiko dan tidak menimbulkan masalah baru.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai seorang pendidik tentu akan menghadapi situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan sekolah. Pembahasan studi kasus pada modul ini memberikan contoh-contoh yang biasa terjadi dan mungkin saja pernah dialami oleh sebagian pendidik. Hal ini akan memberikan rambu-rambu dan pedoman agar pendidik-pendidik tidak terjebak dalam situasi yang sama dan dapat bertindak secara bijak melalui prinsip, paradigma, dan langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan membuat kita semakin menyadari perilaku yang benar dan perilaku yang salah.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan memiliki arti penting bagi maju atau mundurnya suatu organisasi/sekolah. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi/sekolah ke arah yang lebih baik, tercipta budaya positif, serta terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. namun sebaliknya pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berdampak tidak baik pada  pengelolaan sekolah itu sendiri.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangannya adalah jika keputusan kita menimbuilkan pro dan kontra dan yang kontra tidak mau melaksanakan hasil keputusan tersebut, sehingga keputusan tersebut dapat menimbulkan resiko besar. Terdapat kaitan perubahan paradigma dari nilai keadilan vs belas kasihan menjadi kebenaran vs loyalitas. Pengambilan keputusdan ini menimbulkan perubahan yang tidak dapat dibangun dalam waktu semalam. Paradigma yang sudah tertanam begitu lama di benak warga sekolah (kepala sekolah, pendidik, murid, wali murid dan masyarakat) dan telah menjadi budaya tentu akan menjadi sebuah tantangan dan sulit dihilangkan. Kasus dilema etika pun masih akan menjadi bagian dalam skenario di lingkungan sekolah. Menurut saya kita harus fokus pada proses dan langkah perubahan yang telah dibuat meski masih seumur jagung, sebesar apapun batu yang menghalangi akan ada celah meski hanya dari beberapa tetesan dukungan dan semangat.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya pengambilan keputusan akan sangat berpengaruh pada pengajaran yang diberikan kepada murid, apakah dengan metode klasik seperti ceramah yang cenderung membuat murid statis ataupun pengajaran yang mempertimbangkan keberagaman dan aspek sosial emosional murid sehingga dapat memerdekakan murid-murid kita baik dari ranah kognitif, psikomotorik maupun afektifnya. Sebagai pemimpin pembelajaran seharusnya kita memutuskan pembelajaran berdiferesiansi sesuai kebutuhan murid yang potensinya beragam dan pembelajaran sosial emosional dengan kehadiran dan kesadaran penuh sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun