Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang padat dan aktivitas ekonomi yang sibuk, kota surabaya adalah salah satu pusat kehidupan di tanah air. Namun, di balik pesona dan aktivitas yang sibuk, kota surabaya mengalami berbagai tantangan, salah satunya pengelolaan limbah rumah tangga yang semakin hari semakin memperhatinkan.
Limbah rumah tangga bukan sekedar sampah biasa. Jika tidak di tangani dengan benar dan tepat, limbah ini dapat menjadi “BOM WAKTU” yang mengancam lingkungan sekitar, kesehatan masyarakat dan kenyamanan hidup di kota surabaya. Dalam konteks kota surabaya yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, pengelolaan limbah rumah tangga harus menjadi perhatian utama setiap pihak, baik dari pemerintah, masyarakat setempat, maupun sektor swasta.
Tingginya Volume Limbah Rumah Tangga di Surabaya
Menurut data dari dinas lingkungan hidup (DLH) kota surabaya, kota ini menghasilkan sekitar 1.600 ton sampah setiap hari. Sampah tersebut di dominasi oleh limbah rumah tangga yang meliputi berbagi jenis, seperti sampah organik( kulit buah, sisa makanan, daun) dan anorganik( kaca, plastik, kertas). Tumbuhnya jumlah limbah tersebuttentu menjadi permasalahan serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang memadai.
Kenaikan jumlah limbah rumah tangga di pengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya jumlah penduduk surabaya yang terus meningkat setiap tahun. Selain itu, gaya hidup modern masyarakat juga meningkatkan jumlah sampah, seperti penggunaan plastik sekali pakai, kebiasaan konsumsi berlebihan, serta rendahnya kesadaran dalam memilah dan mengelola sampah dengan benar.
Dampak Limbah Rumah Tangga jika Tidak di Kelola dengan Benar
Jika rumah tangga tidak di tangani dengan serius, maka dampaknya akan serius. Berbagai masalah lingkungan dan kesehatan akan muncul akibat limbah yang menumpuk di dan tidak di kelola dengan baik. Berikut beberapa dampak dari limbah rumah tangga yang tidak di kelola dengan baik:
- Pencemaran lingkungan
Sampah palstik adalah salah satu jenis sampah rumah tangga paling berbahaya. Plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai, dan ketika sampah ini tidak dikelola dengan baik, maka akan mengotori sungai, aliran air, dan lingkungan sekitar. Sungai-sungai di surabaya, seperti Kali Mas dan Kali Surabaya, sering kali di penuhi sampah plastik yang menghambat alur air dan menyebabkan banjir pada saat musim hujan tiba.
Sampah plastik yang masuk ke lingkungan juga memiliki dampak yang merusak kehidupan biota air. Sampah plastik yang berakhir di lautan dan sungai membunuh banyak makhluk hidup yang mengunsumsi nya, seperti ikan dan burung.
- Banjir
Banjir yang kerap melanda Surabaya adalah akibat langsung dari buruknya pengelolaan limbah rumah tangga. Tumpukan sampah di saluran air menghambat aliran air hujan, mengakibatkan kerugian materi dan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
- Gangguan kesehatan masyarakat
Limbah rumah tangga yang menumpuk juga menjadi sarang penyakit. Sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir dan saluran air bisa menjadi tempat berkembang baik nyamuk, penyebab penyakit seperti demam berdarah dan chikungunya. Sementara itu, limbah rumah tangga yang mengandung bakteri dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan infeksi saluran cerna.